11. Masuk Rumah Sakit

29 6 0
                                    

“Sial! Ke mana saja dia pergi? Dia bahkan tidak mengangkat teleponnya.” Kata Yonghwa dengan marah. Dia pergi ke taman dan duduk di kursi. Rumahnya terkunci saat dia coba membukanya. Dia coba menelepon Shinhye untuk ke sekian kalinya sejak dia pulang tapi Shinhye tidak mengangkat.

Sepuluh menit kemudian, telepon Yonghwa berdering. Dia melihat nama penelepon dengan malas. Saat melihat nama Minhyuk di sana, dia menepuk keningnya. “Aku lupa soal golf.”

Yonghwa menjawab setelah beberapa deringan. “Maaf, Hyuk. Aku lupa kalau aku sudah janji bermain golf denganmu.”

“Ani, Hyung. Aku hanya ingin memberi tahu kalau aku membawa Shinhye dan Eunmi ke rumah sakit. Eunmi sedang demam saat aku datang. Dokter di klinik dekat rumahmu menyuruh kami untuk membawanya ke rumah sakit sesegera mungkin. Ini cukup serius, Hyung. Bisakah Hyung datang ke sini sekarang?”

“Rumah sakit mana?”

Yonghwa berlari ke mobilnya setelah Minhyuk memberi tahu lokasi rumah sakit padanya.

Yonghwa berlari ke ruang gawat darurat saat dia tiba. Di sana ada Minhyuk yang berdiri dan bersandar di dinding,  sementara Shinhye duduk di kursi sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan, menangis.

Dia berjalan dengan marah ke arah mereka. Dia menarik lengan Shinhye, memaksanya untuk berdiri. “Apa yang terjadi dengan putriku?”

Shinhye tidak menjawab. Dia menggelengkan kepalanya.

Minhyuk memegang Yonghwa dan menyeretnya beberapa langkah dari Shinhye.

“Hyung. Jaga sikap. Ini rumah sakit.” Minhyuk mengatakannya dengan nada serius. Yonghwa menenangkan dirinya sebelum dia melihat Minhyuk.

“Apa yang terjadi? Kenapa dia di sana?”

“Dokter menduga Eunmi kena pneumonia. Mereka sudah melakukan tes darah dan merontgen dadanya.” [Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur atau pun parasit, di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggungjawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian anak-anak tertinggi di dunia.]

“Pneumonia? Ya Tuhan.”

Yonghwa menutup wajahnya dengan telapak tangan. Shinhye sudah mengatakan padanya kalau Eunmi flu selama beberapa hari ini. Dialah yang tidak mau mendengarkan. Semua ini salahnya.

Minhyuk menepuk bahu Yonghwa. “Kita tunggu saja hasil tesnya, Hyung.”

Yonghwa mengangguk. Dia menuju ke kursi di dekat Shinhye dan duduk.

Seorang perawat keluar beberapa saat kemudian.

“Nyonya. Jung.” Panggil perawat itu.

“Ndeh.” Sambil menyeka air matanya, Shinhye tiba-tiba berdiri dan menghampiri perawat itu, Yonghwa mengikutinya di belakang, begitu juga Minhyuk.

“Dokter ingin bertemu Anda, silakan masuk.”

Mereka berjalan masuk ke dalam.

“Bagaimana putri saya?” Tanya Shinhye begitu dia bertemu dokter.

“Dia baik-baik saja, Nyonya Jung. Kami sudah melakukan rontgen dan tes darah, dia terkena pneumonia bakterial (pneumonia karena bakteri).”

Wajah Shinhye menjadi pucat. “Apakah itu serius, Dokter?”

“Saya memahami kalau Anda pasti ketakutan saat saya menyebut pneumonia. Itu bukan hal yang mematikan lagi dengan fasilitas medis sekarang ini, Nyonya Jung. Dia bisa diobati dalam beberapa hari.” Dokter itu tersenyum.

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang