17. Ditemukan

31 8 0
                                    

“Telepon aku jika dia bersikap keterlaluan lagi padamu.” Kata Nyonya Jung saat mereka berjalan-jalan di taman malam itu.

Shinhye tertawa kecil. “Dia sudah berubah, Eomma. Sekarang dia berbicara sangat tenang pada saya.”

“Jinja? Apa kamu yakin dia berubah?”

“Mungkin dia mencoba untuk melembutkan hatinya Eomma, ayo kita beri Yonghwa kesempatan. Bagaimanapun juga, dia itu putra Eomma.”

Nyonya Jung berhenti di sebuah bangku dan duduk di sana. Shinhye juga mengambil tempat duduk di samping Nyonya Jung. Dia menempatkan kereta dorong Eunmi di depannya jadi dia bisa melihat Eunmi yang berada di dalamnya.

Nyonya Jung menatap kosong ke depan. “Dia memberi tahu kami tentang Yoomi. Dia juga sudah memberi tahu kamu, kan?”

Shinhye mengangguk. “Yonghwa bilang kalau Yoomi Eonni ingin mengambil Eunmi dari kami.”

“Ndeh. Yonghwa pasti sangat terbebani sekarang. Aku bisa melihat dia mengubah sikapnya padamu, tapi aku takut itu hanya sementara.”

“Saya tidak berpikir begitu, Eomma. Yonghwa menjadi dirinya lagi. Itu saja.” Shinhye berkata sambil tersenyum.

“Apa kamu berpikir seperti itu?”

Shinhye mengangguk dan tersenyum lebar. “Ndeh.”

“Aku hanya berharap kalau aku bisa melihat Yong-ku kembali.” Kata Nyonya Jung sambil memegang tangan Shinhye. Dia menepuk tangan Shinhye dengan tangan yang satunya dan mendesah.

“Mari berharap yang terbaik, Eomma.”

“Ndeh. Mari kita berharap untuk sekarang ini.”

***

“Dia pergi menemuimu?”

Jonghyun mengangkat alisnya sebagai jawaban. “Hyung. Aku pikir dia tidak akan berhenti sebelum dia mendapatkan Hyung kembali. Lebih baik Hyung bersiap.”

Yonghwa memukul meja kopi dengan kesal.

“Tidak ada yang akan bisa mengubahku. Aku tidak akan menerimanya lagi.” Kata Yonghwa dengan gigi bekertak.

“Aku tahu Hyung tidak akan menerimanya lagi. Aku hanya ingin Hyung berhati-hati.”

“Ndeh. Terima kasih Jonghyun-ah.”

“Lebih baik Hyung menyewa penjaga keamanan di rumah, Hyung. Shinhye dan Eunmi akan lebih aman.” Kata Jungshin setelah terdiam cukup lama.

“Ndeh, Hyung. Aku pikir itu adalah ide yang bagus.” Minhyuk juga mendukung ide Jungshin.

“Apa kalian mengenal seseorang yang bisa memberikan pengawal yang bisa dipercaya?”

“Hyung ingin pengawal?”

Yonghwa mengangguk.

“Aku akan coba menghubungi seseorang yang aku kenal. Aku akan menelepon Hyung kalau masih ada yang tersedia.”

“Gomawo Jonghyun ah.”

“Gwenchana, Hyung. Itulah gunanya teman.”

Yonghwa mendesah dan menyandarkan punggungnya di kursi. Tiba-tiba telepon genggamnya berdering.

“Halo, Shinhye.” Yonghwa segera menjawab.

“Yonghwa, Woobin Oppa datang. Dia mengajak aku keluar. Bolehkah aku pergi?”

Yonghwa memijat keningnya sebelum dia mendesah. “Tidak bisakah kamu pergi lain waktu?”

“Tidak apa-apa. Aku tidak akan pergi kalau kamu tidak mengizinkan.”

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang