16. Dia Berubah

30 7 1
                                    

“Aku sudah menikah.” Yonghwa berteriak pada Yoomi.

“Kamu, apa?”

“Kamu mendengarnya, kan. Aku sudah menikah, dan kamu mengenal dia.”

Yoomi menatap Yonghwa dengan ekspresi sedih.

“Dia, Shinhye.”

“Shinhye? Dari Panti Asuhan Lee?”

Yonghwa mengangguk. “Jadi, jangan pernah kamu datang lagi kepadaku dan berbicara soal aku mencintaimu dan semacamnya. Cintaku padamu sudah mati, Yoomi.”

“Tapi Eunmi adalah putri kita, Yong.”

Yonghwa menyeringai. “Kita? Dia adalah putriku. Kamu tidak lagi punya hubungan apa pun dengannya sejak kamu meninggalkannya.”

Yoomi memegang kursi untuk bertumpu dan menutup matanya.

“Bagaimana jika dia bukan anakmu?” Yoomi mengatakannya dengan suara tenang.

“Apa maksudmu bukan anakku? Aku sudah melakukan tes DNA.”

Yoomi melihat Yonghwa, dia terkejut. “Kamu melakukan apa? Kamu menduga kalau dia bukan anakmu?”

“Kenapa tidak? Aku bisa menghitung berapa kali kita tidur bersama selama pernikahan kita, Yoomi. Aku seharusnya sudah bisa menduga kalau itu karena kamu memiliki kekasih gelap. Hanya saja, kenapa dulu kamu setuju menikah denganku, Yoomi?” Yonghwa mengepalkan tangannya.

“Pergi saja. Jangan datang padaku lagi. Eunmi bahagia dengan Shinhye.”

“Itu karena dia belum tahu kalau Shinhye bukan ibunya, Yong.”

Yonghwa tertawa, hambar.

“Apa? Apa kamu pikir dia akan menyukaimu jika dia tahu kamu adalah ibunya? Dia tidak akan, Yoomi. Dia tidak mau dengan orang lain jika ada Shinhye.”

“Yong, kumohon. Kamu mencintaiku, dan aku tahu kamu masih mencintaiku.”

“Omong kosong apa ini. Kenapa aku harus masih mencintaimu?”

Yoomi menyeka air matanya. “Yong.”

“Pergilah yang jauh, Yoomi. Aku tidak ingin melihat air mata palsumu. Itu membuatku ingin muntah.” Kata Yonghwa untuk terakhir kali sebelum dia berjalan keluar dari ruang pertemuan.

Yoomi menyeka air matanya yang tersisa dengan kasar.

“Aku akan menemui Shinhye. Aku tahu dia akan melangkah keluar dan membiarkan aku masuk ke dalam hidupmu lagi, Yong.” Kata Yoomi sambil tersenyum.

***

“Yonghwa.” Shinhye ragu-ragu memanggil Yonghwa. Wajah Yonghwa dipenuhi kemarahan. Dia bahkan tidak menyapa Eunmi dulu seperti biasa saat berjalan masuk ke dalam rumah.

Yonghwa hanya menatap langit-langit. Dia tidak mendengar Shinhye memanggilnya.

Shinhye memainkan jari-jarinya dan memanggil Yonghwa lagi dengan gugup. “Yonghwa.”

Yonghwa berpaling pada Shinhye dengan mata marahnya yang membuat Shinhye gentar.

“Maaf, aku hanya ingin bertanya apa kamu ingin makan?.” Kata Shinhye dengan kepala tertunduk, seperti biasa.

Yonghwa bangun dan mengusap wajahnya dengan telapak tangan sebelum melangkah keluar dari tempat tidur. Dia berjalan menghampiri Shinhye. “Maaf, aku sedang memikirkan sesuatu. Di mana Eunmi?”

“Dia bersama Eomma.”

Yonghwa mengangguk. “Apa kamu sudah makan?”

Shinye menggelengkan kepalanya.

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang