22. Apa Yang Terjadi Padamu

26 8 0
                                    

“Eunmi ya, waegurae Sayang? Apa kamu takut?” Shinhye sudah membujuk Eunmi sejak beberapa menit yang lalu tapi tangisan Eunmi tak juga berhenti. Dia terus menerus menangis.

“Ayo, tidur dengan Eomma.”

Shinhye berjalan ke tempat tidur laginya dan berbaring di dekat dengan Yonghwa. Dia berbaring di samping Eunmi dan memeluknya agar tertidur. Eunmi berhenti menangis setelah beberapa saat dan merapat ke dada Shinhye. Shinhye tersenyum dan menepuk pantat Eunmi dengan penuh kasih.

“Putriku tidak mau tidur sendirian, ya?” Bisik Shinhye lalu mencium rambut malaikat kecil itu sebelum dia juga akhirnya tertidur.

***

Cahaya matahari menyusup masuk ke dalam kamar, membangunkan Yonghwa dari tidurnya yang nyenyak.

Yonghwa merentangkan lengannya dan tersenyum. Malamnya begitu sempurna. Tidur dengan Shinhye memang membuat tidurnya lebih nyaman.

Dia membuka matanya perlahan dan memutar tubuhnya ke samping. Dia disambut oleh putrinya yang sedang tidur, mengiler. Dia tersenyum.

“Sudah berapa lama sejak terakhir kali aku tidur denganmu, Eunmi ya? Appa minta maaf neh.” Bisik Yonghwa lalu mencium pipi Eunmi pelan, agar tidak membangunkannya.

Kemudian dia berjalan keluar dari kamar Shinhye menuju ke kamarnya. Dia lalu mandi dengan air dingin sebelum turun. Setelah melihat Shinhye di dapur, sedang mengaduk sup untuk sarapan mereka, dia menyeringai. Dia lalu berjalan ke belakang istrinya dan perlahan memeluknya, membuat Shinhye terkejut. Shinhye belum terbiasa dengan sikap Yonghwa dan sentuhannya. Shinhye masih dalam tahap menerima fakta kalau mereka sekarang suami dan istri dan hidup seperti yang sewajarnya.

“Yonghwa, waegurae?”

Yonghwa meletakkan dagunya di bahu Shinhye. “Selamat pagi, Yeobo.”

“Selamat pagi.” Shinhye menjawab dengan ragu-ragu.

Yonghwa tertawa. Istrinya terlalu polos seperti biasanya. Shinhye gemetar bahkan dengan sedikit sentuhan dari dia.

“Apa yang kamu masak?”

“Sup jamur.”

“Aromanya enak.”

Shinhye tersenyum dan mencoba mengendurkan tubuh kakunya. “Eunmi suka sup ini.”

Yonghwa mengencangkan pelukannya di pinggang ramping Shinhye. “Bisakah kamu membuatkan kesukaanku juga?”

“Tentu saja, kalau kamu memberi tahu apa yang kamu sukai.”

Yonghwa tersenyum lebar. “Aku akan memberi tahumu nanti neh.”

Shinhye mengangguk dan mematikan kompor. “Yonghwa, bisakah kamu melepaskan aku?”

“Wae?”

“Aku ingin melihat Eunmi.”

Yonghwa tidak bergerak sedikit pun. Dia terus memeluk Shinhye. “Dia masih tidur saat aku turun. Biarkan dia tidur sedikit lebih lama.”

Shinhye menggumam dan tetap di sana tak bergerak. Dia masih takut berbicara dengan Yonghwa. Dia takut kalau dia akan menghadapi Yonghwa yang lama lagi.

Yonghwa di sisi lain sedang menikmati pelukan itu. Aroma manis rambut Shinhye menahannya untuk melepaskan Shinhye. Dia mencium rambut dan bahu Shinhye sebelum dia melepaskan istrinya dan berjalan ke ruang tamu.

Shinhye terpaku di tempatnya selama beberapa saat sebelum dia mengedipkan matanya. Dia melamun menatap kompor sebelum tangisan nyaring Eunmi bisa didengar dari lantai atas. Dia segera melepas celemek dan pergi ke kamarnya.

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang