20. Jawaban

27 7 1
                                    

Shinhye menarik tangannya dari Yonghwa. “Yonghwa, aku pikir aku tidak bisa menjadi temanmu lagi.”

Yonghwa mulai khawatir. “Kenapa?”

“Pertama, aku adalah istrimu, yang sah secara hukum.”

Yonghwa menunggu jawaban Shinhye dengan sabar.

“Kedua, aku tidak pernah membencimu. Aku juga tidak pernah bilang kalau aku tidak akan menerimamu.”

“Apa maksudnya?”

Shinhye menelan ludah sebelum dia mendekat ke samping Yonghwa. Dengan wajah yang merah merona, dia memberi ciuman di pipi Yonghwa. Dia mengangguk.

Yonghwa tersenyum. “Apa itu artinya ya?”

Shinhye mengangguk lagi. Yonghwa meraih wajah Shinhye dan membelai pipinya. Dia lalu mengangkat dagu Shinhye untuk menatap matanya.

“Terima kasih sudah datang di dalam hidupku, Shinhye.”

Yonghwa tersenyum sebelum memberi ciuman di kening Shinhye. Wajah Shinhye menjadi lebih merah. Dia lalu berdiri dengan pelan agar tidak membangunkan Eunmi.

“Aku akan pergi ke kamarku dahulu.”

Shinhye berjalan pergi bahkan sebelum Yonghwa bisa menjawab.

Yonghwa tersenyum.

“Aku sedang jatuh cinta.” Gumam Yonghwa dan mengikuti setiap langkah Shinhye dengan matanya.

***

Shinhye mengerutkan keningnya saat dia merasa ada sesuatu yang bergerak di sepanjang lengannya. Dengan mata setengah terbuka, dia menepuk punggung Eunmi agar tertidur sebelum dia beralih memeriksa sesuatu di lengannya.

Saat dia berbalik, dia melihat wajah tersenyum Yonghwa yang duduk di sampingnya.

“Apa yang kamu lakukan di sini?”

Shinhye terkejut melihat Yonghwa ada di kamarnya, dengan memakai piyama.

“Maaf, aku turun untuk minum, saat aku berjalan di luar kamarmu, aku lihat kalau kamu tidak memakai selimutmu. Aku hanya membantumu memakainya.”

Shinhye menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya dengan wajah memerah. “Terima kasih.”

Yonghwa menepuk rambut Shinhye dan berjalan keluar dari kamar itu.

“Apa dia melihat banyak hal? Aku memakai gaun malam pendek.” Shinhye menutup wajah dengan telapak tangannya karena malu. “Ottoke?”

Dia merasa jantungnya berdetak lebih cepat.

“Ada beberapa botol air di kamarnya. Kenapa dia pergi ke bawah untuk minum?”

Yonghwa mengusap tengkuknya saat dia berjalan ke kamarnya. Dia susah tidur malam itu. Dia memutuskan untuk mengintip Shinhye dan Eunmi tetapi dia malah terpesona dengan wajah malaikat Shinhye yang sedang tidur. Dia lalu berjalan dengan pelan untuk memandangi Shinhye dalam jarak dekat. Namun, tangannya tidak bisa tinggal diam sampai dia membelai rambut dan pipi Shinhye. Dia tersenyum saat Shinhye mendorong tangannya dengan lembut. Dia bertindak lebih berani, dan dia membelai lengan halus Shinhye dengan jarinya yang membuat Shinhye terbangun.

“Kenapa kamu sangat jelas? Pergi untuk minum? Itu alasan yang tidak masuk akal Yonghwa. Tidak memakai selimut? Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa membuat jawaban itu.”

Yonghwa memarahi dirinya sendiri dengan kesal, tapi tiba-tiba sebuah senyum menjalar di wajahnya.

“Shinhye ya, hanya sebuah ciuman kecil di pipi bisa membuatku tidak bisa tidur, apa yang akan aku lakukan jika kamu melakukan lebih dari itu?”

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang