3. Dia (Shinhye) Setuju

26 5 0
                                    

“Oppa.”

“Deh Shin. Kamu datang. Duduk dulu neh. Aku akan kembali setelah aku menyelesaikan perhitungan ini.”

Shinhye berjalan ke sebuah meja kosong dan duduk. Woobin bergabung dengannya setelah beberapa saat dengan segelas jus jeruk.

“Apa kamu sudah memutuskan?”

Shinhye mengangguk. Dia mendesah. Woobin mengerutkan keningnya.

“Waegurae? Aku pikir kamu sudah membuat keputusan.”

“Memang Oppa. Tapi, aku tidak begitu yakin. Itu sebabnya aku datang. Aku butuh pendapat Oppa soal itu.”

“Oke.”

“Aku memikirkan Eunmi dan Nyonya Jung sepanjang malam.” Shinhye berhenti sejenak dan melihat Woobin. “Aku akan mengatakan ya.”

Woobin mengangguk dan tersenyum. “Itu jawaban yang bagus kan. Kenapa kamu butuh pendapatku? Aku pasti akan mendukungmu.”

“Benarkah Oppa?”

“Deh. Aku tahu kamu tidak akan menolaknya. Aku tahu betapa kamu sangat peduli pada orang-orang yang tidak memiliki ibu. Kamu menunjukkannya padaku.”

Shinhye tersenyum. Berbicara dengan Woobin benar-benar membuatnya merasa nyaman.

“Kapan kamu akan memberikan jawabanmu pada Nyonya Jung?”

“Beliau akan datang untuk bertemu dengan Nyonya Lee besok, aku rasa aku akan mengatakan padanya saat itu.”

Woobin mengangguk beberapa kali.

“Oppa, aku akan pergi sekarang.”

“Secepat ini?.”

“Ada sesuatu yang harus aku lakukan. Ye jin sudah diterima bekerja, aku harus melakukan pekerjaan tambahan sekarang.” Shinhye tersenyum.

“Ah benarkah? Sampaikan ucapan selamatku padanya neh.”

“Deh Oppa. Terima kasih atas waktunya.”

***

“Nyonya Jung.”

Nyonya Jung memasang senyum saat melihat Shinhye berjalan ke arahnya. “Shinhye~ya.”

Shinhye membungkukkan badan pada Nyonya Jung dan tersenyum manis padanya. “Saya pikir Anda akan datang besok.”

“Ada hal yang penting yang harus aku lakukan di sekitar daerah ini, jadi, aku mampir sebentar. Tapi kamu dari mana?” Nyonya Jung bertanya saat melihat Shinhye berdandan rapi.

“Saya bertemu Woobin Oppa.”

Nyonya Jung mengangguk.

“Mari kita masuk Nyonya Jung. Saya juga ingin mengatakan sesuatu.” Shinhye tersenyum.

***

Yonghwa mencoba untuk fokus pada pekerjaannya tapi tidak bisa. Dia menatap halaman yang sama dari satu jam yang lalu. Dia memikirkan tentang pernikahan, lagi dan lagi. Sebagian dari dirinya tidak menginginkannya, tapi sebagian dari dirinya menginginkan hal itu terjadi karena Eunmi. Ibunya benar. Eunmi membutuhkan cinta dari sosok ibu, bukan dari pengasuh atau nenek.

Dia juga setuju dengan itu. Tapi, pikirannya sangat sulit untuk menerima keputusannya. Dia menyandarkan kepalanya di kursi dan menutup matanya.

Dia tersadar dari pemikirannya yang panjang saat dia mendengar ketukan di pintu.

“Masuklah.”

“Direktur Utama, sedang sibuk?” Kang Minhyuk, teman kesayangan Yonghwa berjalan masuk dan duduk di depannya.

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang