14. Keluar Rumah Sakit

28 6 0
                                    

“Shin.” Woobin berjalan masuk ke dalam ruangan dengan senyum cerah.

Shinhye mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar.

“Oppa.” Seru Shinhye. Woobin berjalan ke arahnya dan duduk di sampingnya.

“Apa kamu sendirian?”

“Ani. Aku dengan Eomma. Eomma pulang ke rumah beberapa waktu yang lalu untuk berganti pakaian.”

Woobin mengangguk. “Bagaimana Eunmi?”

“Dia bisa pulang besok.” Jawab Shinhye dengan suka hati.

“Jinja?”

“Ndeh.”

Woobin melihat ke sekeliling  ruangan. “Di mana Yonghwa?”

“Dia ada di kantor, Oppa.”

Woobin mengerutkan keningnya. “Minhyuk bilang dia tidak ada saat aku pergi ke kantornya tadi. Aku datang ke sini, kupikir aku akan bertemu dengannya.”

“Benarkah? Mungkin ada sesuatu yang harus dia lakukan, Oppa.” Shinhye menjawab dengan tenang.

“Shin ya.” Nada suara Woobin pelan dan penuh perhatian. Shinhye menoleh pada Woobin. Dia tersenyum.

“Ndeh, Oppa.”

“Apa kalian berdua bertengkar?”

Shinhye merasa seperti ingin tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Woobin itu. Mereka bahkan tidak berbicara satu sama lain, bagaimana bisa mereka bertengkar?

“Ani, Oppa. Kenapa Oppa menanyakan itu?”

“Karena kamu tidak tahu ke mana dia pergi.”

“Oppa. Yonghwa pasti lupa memberi tahu aku ke mana dia akan pergi. Dia nanti akan ke sini. Dia yang menemani Eunmi di malam hari.” Shinhye berbohong, sebuah kebohongan yang sempurna yang tidak bisa Woobin ketahui.

“Rasanya melegakan kalau kalian tidak bertengkar. Aku hanya tidak ingin kamu menderita, Shin.”

“Aku tidak akan menderita, Oppa. Yonghwa adalah pria yang baik. Mertuaku sangat mencintaiku dan aku juga punya Eunmi. Aku bahagia.” Jawab Shinhye sambil berjalan menghampiri Eunmi yang sudah bangun. Dia membawa Eunmi ke dalam dekapannya dan berjalan ke arah Woobin.

“Mereka sudah melepas infus?”

“Ndeh. Mereka akan memberi antibiotik lewat suntikan besok.”

“Eunmi, annyeong. Aku, Woobin Oppa.” Kata Woobin sambil tertawa kecil.

“Aish Oppa. Ini Samchon untukmu, Eunmi.” Shinhye juga tersenyum dengan lelucon Woobin.

“Dia masih mengantuk, Shin.” Kata Woobin saat Eunmi bersandar ke dada Shinhye.

“Ani, Oppa. Dia sudah cukup tidur. Dia hanya suka merapat padaku.” Shinhye tertawa dan menepuk punggung gadis kecil itu.

Woobin mengangguk dan menyandarkan punggungnya di sofa.

“Wae, Oppa? Lelah?”

“Ndeh. Appa meninggalkan banyak pekerjaan untukku. Aku pikir kalau aku hanya akan mengurus perusahaan tetapi tampaknya aku juga harus menyelesaikan beberapa proyek.”

“Aish Oppa, jangan terlalu pilih-pilih.” Kata Shinhye sambil tersenyum.

Yonghwa berjalan masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah kantong plastik. Dia melihat Shinhye dan Woobin yang sedang duduk di sofa. Shinhye yang sedang tersenyum, menatapnya dengan gugup.

Yonghwa tersenyum pada Woobin dan Shinhye.

“Hyung.” Kata Yonghwa dan berjalan menghampiri mereka. Dia membelai pipi Eunmi dan menciumnya.

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang