013 (⚠️)

550 29 0
                                    





WARNING

~ !Abuse moment! ~





Yeji akhirnya membuka kedua matanya, gadis itu terbangun dan melihat di sekitarnya. Rumah, tempat tinggal Yeji dan Yuna saat masih kecil. "Yuna?" Yeji mencari adiknya di rumah itu, namun gadis itu terjatuh.

Kedua kakinya diikat oleh sebuah rantai. Yeji berdecih kesal dan ingin melepaskannya, namun tidak ada alat di sekitarnya yang dapat membuat gadis itu bebas. Tiba-tiba pintu terbuka dan menunjukkan pria paruh baya.

Yeji memundurkan dirinya sampai badannya mengenai dinding. Pria paruh baya tersebut tersenyum simpul dan berjongkok di depan anaknya. "Bagaimana kabarmu, Yeji? Kau tau ayah dan ibu sangat merindukanmu" ucap pria paruh baya tersebut sambil mengelus pipi anaknya dengan lembut.

"Kau bukan ayah dan ibuku, kalian meninggalkan kami tanpa jejak" jawab Yeji dengan ketus. Ayahnya tertawa, benar yang dikatakan anaknya. Mereka berdua tiba-tiba menghilang tanpa sepengatahuan dari anaknya.

"Kau tau kenapa kami kembali kepada kalian?" tanya sang ayah.

"We. Need. Money" jawab ayah dengan penekanan. "Tidak akan kuberikan, uang ini hanya untuk Yuna dan aku" tolak Yeji.

Sang ayah tau bahwa anaknya tidak akan menerima permintaanya, pria tersebut berdiri dan pergi ke sampingnya. Yeji melihat ayahnya berjalan dan gadis itu terkejut saat ayahnya kembali dengan sebuah tali.

Satu sabetan mengenai punggung Yeji, gadis itu meringis kesakitan. Bekas luka dari masa kecilnya kembali dirasakan. Gadis itu berkali-kali disabet, sambil mendengar ayahnya teriak meminta uang, namun Yeji masih menolak.

"KAU SUDAH DAPAT PEKERJAAN YANG LAYAK DAN KAU TIDAK ADA RASA HARGA DIRI KEPADA ORANG TUAMU, HAH?" Teriak ayahnya emosi sambil terus menyabet anaknya. Yeji menangis kesakitan dan tetap tidak menjawab.

"Paboya, dia tetap tidak akan menjawab. Tinggalkan dia disitu" ucap wanita paruh baya dari ujung pintu. Sang ayah berhenti menyabet anaknya dan diakhir dengan tendangan kencang di perut Yeji.

Gadis itu kesakitan dan mengeluarkan darah dari mulutnya. "Kau akan seperti ini terus sampai menerima permintaan kami" ucap sang ayah sebelum meninggalkan Yeji sendirian di ruangan tersebut.

Gadis itu sekarang sendirian di ruangan kosong. Yuna tidak ada kabar sama sekali dan membuat gadis itu semakin rapuh. Ia menangis dan meringis kesakitan, dan hanya bisa berharap ada orang yang dapat menolongnya.

• ~ •

Di sisi lain, Yeonjun kembali bekerja di perusahaanya, namun anehnya pemuda itu tidak melihat Yeji di tempat kerjanya. "Ryujin" panggil Yeonjun. "Ya, tuan Choi?" tanya Ryujin selaku rekan kerjanya Yeji.

"Apakah anda mendapatkan informasi sesuatu dari Yeji?" tanya Yeonjun. "Uhm..maaf tuan untuk kali ini tidak ada" ujar Ryujin. Yeonjun mengangguk paham dan kembali memasuki ruangannya. Di ruangannya, Heeseung melihat temannya berjalan mondar-mandir.

"Ada masalah?" tanya Heeseung.

"Yeji tidak hadir" jawab Yeonjun. "Mungkin dia sakit?" tanya Heeseung. Yeonjun ingin memercayainya namun sepertinya kata "sakit" itu tidak relevan baginya, entah mengapa Yeonjun merasakan bahwa terjadi sesuatu hal yang buruk setelah itu.

"Kalau sakit, bukankah dia akan memberikan informasi kepada Ryujin?" tanya Yeonjun. Benar juga sih, Heeseung juga melihat Yeji kemarin baik-baik saja.

Mr. Choi • YEONJI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang