Langit sudah menjadi terang, sinar matahari memasuki ruangan. Pancaran sinar matahari membuat seorang gadis membuka kedua matanya. Gadis itu merasakan ada yang melingkar di pinggangnya, ia melihat ke belakang dan melihat kekasihnya tidur tanpa busana.
Gadis bernama Yeji itu tersenyum dan membalikkan badannya agar ia saling berhadapan dengan kekasihnya. Melihat wajah Yeonjun yang begitu tenang sedang tidur dan juga, dadanya yang besar membuat wajah Yeji seketika berubah menjadi merah.
"Sampai kapan kamu bakal lihat aku?" tanya Yeonjun dengan suara tidurnya. Yeji terkekeh dan melihat Yeonjun membuka kedua matanya. "Morning baby" sambut Yeji dengan lembut. "Goodmorning" sambut Yeonjun balik dan memberikan kecupan singkat di bibir kekasihnya.
"Kau tau, semalam kau sangat dominant sekali bahkan bikin aku gabisa gerak kemana-mana" ujar Yeji sedikit kesal dan diterima kekehan oleh Yeonjun. "Ya, salahmu membuat aku turn on, but you like it~" ujar Yeonjun.
"Byuntae" jawab Yeji, Yeonjun yang mendengar itu terkekeh. Setelah mereka bersih-bersih, mereka berdua menuju ke basement. Yeonjun menyalakan mobilnya dan Yeji masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan.
"Kita mau kemana?" tanya Yeji. "Bertemu dengan yang lain, kita akan bahas mengenai ayahku" Ujar Yeonjun diangguki oleh Yeji. Kedua kekasih menghabiskan waktu mereka bersama selama perjalanannya ke tempat yang ditujui.
Beberapa jam berlalu, Yeonjun dan Yeji akhirnya sampai di tujuan. Kantor Jake di California, Yeonjun keluar dari mobil dan memberikan kuncinya kepada petugas valet, lalu pemuda itu membukakan pintunya untuk kekasihnya. "After you" Yeji tersenyum lalu ia melangkahkan dirinya keluar dari mobil.
Wajah gadis tersebut memberikan wajah yang kagum karena penampilan perusahaannya yang sangat futuristic. Yeonjun terkekeh melihat reaksinya dan pemuda itu menggenggam tangan Yeji dan memasuki perusahaan temannya. "Luas sekali" ujar Yeji. "Perusahaan Jake memang sangat luas, bahkan dirinya sendiri masih suka nyasar datang kemari" ujar Yeonjun dan dijawab dengan tawaan Yeji.
Kedua kekasih memasuki lift dan menuju ke lantai yang dituju. Sesampainya di lantai tersebut, mereka langsung disambut oleh ruang rapat yang luas. Dan ternyata sudah ada rekan-rekan mereka di ruangan tersebut. "What took you so long?" tanya Jake yang berada di meja kerjanya. Yeonjun hanya bisa terkekeh sambil menggaruk kepala yang tidak gatal. "Well..some things happen. Mianhaeyo" ujar Yeonjun.
"Did you just having—"
"Bro, not this time" potong Heeseung. Yeji yang mendengar itu seketika wajahnya memerah. "Anyway, lu disini, sedangkan nyonya Yeji, silahkan pergi ke ruangan sebelah. Teman-temanmu berada di situ semua" ucap Jake sambil menunjuk ke ruangan. "Nee, kamsahamida Tuan Jake. kalau begitu permisi" ujar Yeji.
Yeji membuka pintu ruangan tersebut, dan seketika gadis itu dikagetkan dengan teman-temannya yang tergeletak di kasur. "Kalian tidak apa-apa?" tanya Yeji bingung. "Sis, I can't walk" jawab Winter, diangguki oleh Karina dan Giselle. "I think kita semua kena..." gumam Yeji, lalu mendudukan dirinya di sofa.
"Yall wearing turtle neck huh" tanya Giselle saat melihat teman-temannya menggunakan pakaian panjang yang kerahnya menutupi leher mereka masing-masing. "Please ngaca, lu juga" ujar Karina. "Cie kalian semua ditandain" ujar Yeji. "Emang lu sendiri kagak?" tanya balik Winter yang membuat Yeji menjadi sungkam.
"Sudah sudah, after all ini semua salahnya Giselle" ujar Karina sambil nunjuk ke teman sebelahnya. "What the fuck? What did I do?" ujar Giselle kebingungan. "Lu yang siapin baju seksi warna hitam buat kita woi" jawab Karina. "Well its not my fault kalau pacar kalian turn on" ujar Giselle balik.
Karina dan Giselle saling adu mulut, sedangkan Yeji dan Winter hanya menyaksikan kejadian di depan mereka. "Hari ini sepertinya bakal lelah" gumam Yeji sambil menghembuskan nafas panjang.
~+ timeskip +~
Yeji dan Yeonjun memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka di New York setelah rapat bersama teman-temannya. Tidak terasa bagi Yeji, besok sudah harus pulang ke Korea bersama dengan Karina dan Heeseung. Sehingga gadis itu menghabiskan waktu terakhirnya bersama dengan kekasihnya.
"You okay?" tanya Yeonjun saat melihat wajah Yeji yang terlihat lemas. "Ani, gwenchana. Aku sedih aja kalau hari ini bakal jadi hari terakhir kita di Amerika" ujar Yeji, Yeonjun yang mendengar itu terkekeh. "Well, kita bisa kesini lagi setelah aku menjadi suamimu" ucap Yeonjun dengan memberikan senyum liciknya.
"Y-yak! Hentikan" ujar Yeji malu sambil menyembunyikan wajah merahnya dengan kedua tangannya. Sedangkan Yeonjun tertawa melihat aksi gadisnya. "Sangat menggemaskan" ucap Yeonjun sambil menepuk kepala gadisnya pelan. Sepasang kekasih terus menikmati waktu mereka di New York sambil bergandengan tangan.
!Cekrek!
"Menarik"
•••
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Choi • YEONJI ✔️
Fanfic[ FIRST YEONJI FANFICTION ] [ COMPLETE ] Bagaimana rasanya bekerja di perusahaan yang ternama di kota Seoul yang dipimpin oleh mr.choi yang dikenal dengan kepribadiannya yang kasar dan dingin? • Yeonjun x Yeji Fanfiction • • warning: typo everywehe...