029

151 17 0
                                    

Berjam-jam di pesawat sampai akhirnya rombongan Yeonjun sampai di Amerika Serikat. Washington Airport, merupakan bandara Amerika yang terbesar, pengunjung dari seluruh dunia akan mendarat di bandara tersebut, termasuk rombongan Yeonjun. "Aku masih mengantuk" ungkap Karina sambil menyenderkan kepalanya di pundak Yeji.

"Paboya, lu sudah tidur 17 jam di pesawat dan sampai sekarang lu masih ngantuk?" tanya Yeji sambil terkekeh. "Cih, biarkan gw hibernasi" ujar Karina, dengan Yeji yang menjawab dengan menggelengkan kepalanya saking herannya. Di sisi lin, Yeonjun dan Heeseung menunggu kedatangan seseorang yang akan menjemput mereka. "Bagaimana?" tanya Yeonjun. "Dia bilang sudah sampai, tapi entah mobilnya mana" jawab Heeseung sambil menutup handphonenya setelah menelepon temannya tersebut.

Tidak lama kemudian, mobil canggih muncul di depan Heeseung dan Yeonjun. Salah satu bodyguard turun dan membukakan pintu untuk tuannya. Seorang pemuda turun dari mobil menggunakan jas kerjanya. Pemuda pemilik rambut berwarna hitam bergaya middle part tersebut tersenyum hangat kepada Heeseung dan Yeonjun.

"Jay, my bro!" ujar Heeseung senang sambil memeluk temannya. "Good to see you old friend, long time no see!" ujar Jay balik dengan senangnya. "Hahahaha, begitulah, perkenalkan ini atasan gw, Choi Yeonjun" ujar Heeseung sambil mengenali Yeonjun ke Jay. "Hello, my name is Park Jeongseong, you can call me Jay. I heard you before, you are famous out there hahahaha" ujar Jay sambil menjabat tangan dengan Yeonjun.

"Nahh, dont mention it. Its good to see you too Jay, My name is Yeonjun. Pleasure to meet you" ujar Yeonjun. "We can talk our problems later on, sekarang kita akan ke tempat penginapan kalian saja dulu. Sudah berjam-jam kalian kesini untuk bertemu dengan gw, jadi istirahat yang cukup hari ini" ujar Jay diangguki oleh Yeonjun dan Heeseung.

"Oh wait! Kita juga bawa mereka by the way" ujar Heeseung. "Nugu?" tanya Jay kebingungan. Yeonjun dan Heeseung menunjuk ke kedua orang gadis yang sedang duduk di ruang tunggu, Jay melihat ke orang yang ditunjuk dan terkejut. "YALL HAVE GIRLFRIENDS?! WITHOUT TELLING ME?!" kaget Jay. "You didnt even ask me" ujar Heeseung. Jay masih tidak menyangka dengan temannya yang sudah punya kekasih. "Haish sudahlah, ppali panggil mereka eoh" perintah Jay. Heeseung dan Yeonjun tertawa dan menghampiri kekasih mereka.

"Yeji-ssi, Karina" panggil Heeseung. Kedua gadis menengok ke sumber suara. "Kajja, kita sudah dijemput" ujar Heeseung. Karina dan Yeji berdiri dan pergi mengikuti mereka. Jay melihat kedua gadis datang ke arahnya, pemuda tersebut membungkuk badan ke arah mereka. "Hello, its good to see you guys. Im sorry i dont know that you girls have boyfriends" ujar Jay. Karina dan Yeji terkekeh mendengarnya, "Its okay mr.Park, it's our first met too so its good to see you" ujar Karina sambil berjabat tangan dengan Jay, diikuti oleh Yeji.

Jay mendekatkan diri ke kedua gadis itu, memastikan Heeseung dan Yeonjun tidak mendengar juga. "Actually, I have a wife, jadi kalian bisa bertemu dengannya" bisik Jay. Karina dan Yeji terkejut, "Jinjjayo?" tanya Yeji. "Nee, jangan kasih tau Heeseung dan Yeonjun. Mereka tidak kasih tau aku kalau mereka udah punya pacar, so its kind of revenge" jawab Jay. Karina dan Yeji tertawa mendengarnya.

"Kalian berbisik apa eoh?" tanya Yeonjun. "Nothing" jawab Jay. "Come on ladies, this way" ujar Jay sambil menuntun Karina dan Yeji ke mobil.

~+ timeskip +~

"Apakah ini beneran jadi tempat penginapan kita?" tanya Karina. Gadis itu terkagum saat dirinya memasuki sebuah mansion besar. "Nee, ini mansion buat tempat penginapan" jawab Jay. Yeji dan Karina terkagum melihat pemandangan mansion milik Jay. Memiliki tanaman yang luas, kolam renang, dan pemandangannya mengarah ke arah gunung.

"Welcome to Beverlly Hills, ladies. This is will be your place to stay" ujar Jay. Karina dan Yeji menginjakkan kaki mereka di mansion. Benar-benar luas sekali, dan megah. "Apakah Yeonjun dan Heeseung bakal tinggal disini juga?" tanya Yeji. "Untuk mereka, mereka kubawa ke tempat penginapan yang berbeda, mereka akan tinggal bersamaku" jawab Jay, diangguki oleh Karina dan Yeji.

"Oh you here?" Suara seorang wanita membuat Karina dan Yeji menengok ke sumber suara. Gadis berambut wavy dan berwarna hitam dengan pakaian rumah yang cukup anggun sedang menuruni anak tangga tersebut. "And, thats my wife, Giselle" jawab Jay. Karina dan Yeji terkagum melihat kecantikan Giselle, istri Jay.

"Anyeonghaseyo, namaku Giselle, nice to meet you guys" ujar Giselle dengan suara lembutnya. "Hi Giselle, Im Karina, and this is my bestfriend Yeji" ujar Karina, Yeji menyapa Giselle. "Keberadaanku memang seperti tawanan disini, tapi tidak apa-apa" ujar Giselle.

"Yak, kemarin aku baru ajak kamu kencan eoh" ujar Jay yang tidak menerima ucapan Giselle, ketiga gadis tersebut tertawa mendengarnya. "Gwenchana chagiya, now you go out with your friends and Ill have my girls nightime here" ujar Giselle sambil mendorong Jay keluar dari mansion. "No kiss?" tanya Jay. "No and anyeong" jawab Giselle lalu menutup pintu mansion dan meninggalkan Jay diluar. "Yang sabar punya istri begini"

Giselle menengok ke Karina dan Yeji yang menatapnya. "Sudah lama aku ingin ada girls hangout. Teman-temanku pada tinggal di luar Amerika. So, just make yourself at home, and lets HAVE FUN!!" teriak Giselle bangga.

"LETS GO!!"

•••

"Lu benar-benar misahin kita dengan mereka eoh?" tanya Yeonjun ke Jay. Ya, sekarang pemuda itu berada di tempat penginapan, namun beda tempat dengan Karina dan Yeji. "Bro relax, let them have some girls night" ujar Jay.

Jay membawa Yeonjun dan Heeseung ke mansionnya, tidak jauh dengan mansion Karina dan Yeji, tapi Jay sengaja tidak memberitahunya. "Besides, jika kalian nginap bersama dengan kekasih kalian, gw yakin tetangga akan terganggu dengan malam panas kalian hahahahaha" canda Jay. Heeseung yang mendengar itu mencubit lengan sahabatnya, Jay meringis kesakitan. "Yak! Apaan itu??" tanya Jay tidak terima.

"Cubitan maut" ujar Heeseung. "Haish jinjja kalian benar-benar..." ujar Jay. Jay terus membimbing Heeseung dan Yeonjun, kedua pemuda itu memasuki ruangan Jay dan disana mereka melihat banyak sekali dokumen-dokumen orang yang diselidiki.

"The reason why I seperate you guys because we are gonna take this serious" ujar Jay sambil mengeluarkan dokumen dari lacinya. Pemuda itu melemparkan dokumen orang tersebut ke arah Heeseung dan Yeonjun. Yeonjun mengambil dokumen tersebut dan membukanya. Pemuda itu terkejut saat ia melihat wajah yang tidak asing.

"Gw kerja sebagai seorang detektif FBI dan gw juga seorang CEO. Dokumen yang lu pegang sekarang adalah dokumen ayah lu, Yeonjun" ujar Jay.

•••t

To be continued

Mr. Choi • YEONJI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang