027

252 17 3
                                    

"Eonni! Aku pulang!" teriak adiknya bernama Yuna sambil membawa tas kecil yang berisi baju kotornya. Saat melepaskan sepatunya, gadis itu kebingungan saat melihat sepatu berukuran pria.

Yuna kebingungan dan gadis itu melewati lorong tersebut sambil melihat sekitarnya. Betapa terkejutnya saat ia melihat pakaian yang berserakan di lantai dekat kamarnya. "Apakah ada penguntit?" tanya Yuna kebingungan, gadis itu mengikuti arah pakaian yang berserakan dan itu mengarah ke kamar kakaknya.

Melihat pintunya yang terbuka sedikit, dengan perlahan Yuna membuka pintu dan betapa terkejutnya melihat kakaknya tidur dengan seorang pria. "AAAAAAAK MWOYAA IGEE?!!!" teriak Yuna yang membuat kakaknya, Yeji dan kekasihnya, Yeonjun tersentak bangun.

"W-WAEYO?! ADA APA?!" panik Yeji. "YAK! SEHARUSNYA AKU YANG BERTANYA EOH! EONNI SEDANG APA DENGAN YEONJUN OPPA?!" kaget Yuna sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain. Yeji terdiam sebentar dan tiba-tiba ia teringat dengan kejadian malam.

Gadis itu melihat ke badannya dan terkejut saat ia hanya menggunakan pakaian dalam dengan banyak tanda merah seperti memar. "Jam berapa sekarang eoh?" tanya seorang pemuda bernama Yeonjun berada di sampingnya yang bertelanjang dada dengan banyak tanda merah juga seperti Yeji.

"YAK! PAKAI BAJUMU!" teriak Yeji malu sambil melemparkan bantal ke wajah Yeonjun. Yuna tidak percaya yang dia lihat, gadis itu pingsan di tempat karena shock sampai membuat satu ruangan panik.

•••

Sekarang Yeji dan Yeonjun duduk berdampingan, di hadapan Yuna dengan kedua tangan yang saling menyilang. "Apa yang terjadi semalam selama aku tidak ada disini?" tanya Yuna. Yeji dan Yeonjuj saling melirik untuk menjawab, Yeji memberikan kode untuk Yeonjun yang menjawab namun pemuda itu menolaknya dan meminta gadisnya yang menjawab.

Semua memang diawali dengan Yeji yang mabuk, gadis itu menghembuskan nafas panjang dan ia menjelaskan semua kronologi secara detail sampai Yuna terkejut. "Begitu ceritanya..jadi, aku yang mulai. Geundae, ini bukan salah Yeonjun oppa juga, aku yang membuat dia buas semalam" ujar Yeji.

"Apa maksudmu buas?" tanya Yeonjun yang tidak terima dengan ucapan Yeji. "Kau buas eoh! Aku tidak menyangka kau ada sisi itu" ujar Yeji.

"Sudah sudah, kalian sama-sama buas satu sama lain" ucap Yuna sambil mentenangkan suasana. "Geundae, aku tidak apa-apa kalian seperti ini tapi jika kejadian terulang lagi bahkan semakin intim, aku harap kalian bisa bertanggung jawab" ujar Yuna diangguki oleh Yeji dan Yeonjun.

"Apakah kuceritakan kejadian ini ke Karina eonni dan Heeseung oppa?" tanya Yuna dengan senyum nakalnya. "ANDWAEYO" teriak Yeji dan Yeonjun.

~+ timeskip +~

Sekarang Yeji kembali bekerja, namun bedanya pakaian gadis itu berupa turtleneck. Tentu untuk menyembunyikan tanda-tanda yang tertera di seluruh badannya, sedangkan Yeonjun tetap memakai kemeja dan dasi seperti biasa. Selain itu, interaksi mereka berdua juga cukup canggung satu sama lain, tidak seperti biasanya.

"Yeji-ssi, kau dipanggil sekretaris Lee ke ruangan tuan Choi" ujar salah satu bawahan Heeseung. Yeji mengangguk paham sambil membawa berkas kerja yang ia kerjakan. Sesampainya di ruangan, gadis itu menemukan Heeseung dan Karina yang sedang duduk berdampingan. "Yeji ya!" teriak Karina senang saat melihat sahabatnya datang.

"Tumben lu kesini, ada apa?" tanya Yeji kebingungan. "Another business problem dengan perusahaan kita" jawab Heeseung sambil mengambil berkas kerja di genggaman Yeji. Gadis itu mengangguk paham dan ia melangkahkan dirinya balik ke tempat kerja, namun langkah dia berhenti saat Heeseung menepuk pundaknya.

"Kau mau kemana eoh? Kita membutuhkanmu" ujar Heeseung. Yeji menengok Heeseung dengan bingung namun gadis itu berusaha dengan segala cara untuk meninggalkan ruangan tuan Choi. "Geundae, Ryujin eonni membutuhkan saya juga disana, terdapat banyak berkas yang ia punya dan kami sedang mengerjakannya sekadang" ujar Yeji sambil memberikan senyuman.

"Ani, berkas Ryujin sudah dikumpulkan kemaren" ujar Heeseung dengan bingung. Yeji mengedipkan matanya, sejak kapan Ryujin mengumpulkan berkas kerja Yeonjun yang segunung, padahal biasanya gadis itu juga bagi ke Yeji supaya pekerjaannya lebih cepat selesai.

"Hokshi...." ujar Heeseung sambil melihat Yeji dengan tatapan curiga. "Kau sedang bertengkar dengan Yeonjun?" Ucap Heeseung pelan. Yeji terdiam, berantem tidak, tapi kejadian malam kemaren membuat dia canggung dan tidak ingin bertemu dengannya sementara. "A-aniyo.." jawab Yeji.

"Kalau begitu, mari duduk. Kau duduk di sebelah Karina saja, akan kuberikan berkas ini ke Yeonjun" ujar Heeseung sambil mengarahkan Yeji ke sebelah Karina. Yeji sudah tidak bisa apa-apa lagi, gadis itu hanya pasrah dengan keadaan.

"Ada apa dengan pakaian lu hari ini? Cukup kaget saja melihatmu memakai turtle neck" ungkap Karina saat melihat pakaian Yeji. Yeji kembali menghadap realita masalahnya, namun kali ini dengan Karina. Gadis itu menengok ke sahabatnya dengan wajah pasrah "gw hanya mau pakai ini saja" ujar Yeji dengan lembut. Karina masih kurang yakin dengan ucapannya, "jinjja?" Tanya Karina diangguki oleh Yeji. "Yakin kah? Apakah lu dan Yeonjun habis—" ucapan Karina terpotong saat Yeji menutup mulutnya.

"Ne ne ne! Gara-gara mabuk kemaren gw lose control, dan gw gatau bakal sebanyak ini di tubuh gw. Makanya gw berusaha untuk jauh-jauh dari Yeonjun karena gw malu" ucap Yeji pelan supaya tidak terdengar oleh Heeseung dari jauh. Wajah Karina menunjukkan wajah yang nakal, "bisa-bisanya ya lu" ujar Karina sambil tertawa.

"Shibal, lu juga sama Heeseung pas pertama kali bertemu" ujar Yeji. "Well gasalah sih" ucap Karina diberi tawaan oleh Yeji. "Gimana rasanya?" tanya Karina pelan. "Jinjja...dia buas gabohong" jawab Yeji pelan, diangguki oleh Karina. "Same like him" ujar Karina sambil menunjuk Heeseung di belakangnya yang fokus bekerja.

Karina dan Yeji tertawa. Mereka sama-sama mengalami kejadian yang serupa, Heeseung dan Yeonjun dari jauh menatap kedua gadisnya dengan bingung. "Apa yang mereka bicarakan?" Tanya Yeonjun. "Molla, biarkan mereka menikmati dunia sendiri" ujar Heeseung dengan melihat ke arah Karina dan Yeji sekilas lalu kembali mengarahkan pandangannya ke lembar kerja.

"Apa yang akan lu lakukan untuk menghadapai ayah lu?" Tanya Heeseung. Yeonjun menghembuskan nafas panjang, pemuda itu masih tidak tau caranya untuk mengungkapkan bahwa ayahnya bersalah dan akan melakukan korupsi. Ia tidak ingin dikambing hitamkan oleh ayahnya, ia ingin mengalahkan dan menjebloskan ayahnya ke penjara. "I dont know bro" ujar Yeonjun.

"I have a friend di Amerika, bagaimana lu berkontak dengannya. Dia juga memiliki perusahaan ternama disana" ujar Heeseung. "Nuguya?" Tanya Yeonjun.

"Park Jeongseong"

•••

To be continued

Jadi Yeji disini disuruh Heeseung ke ruangan Yeonjun cuman nemenin Karina guys hehe

Mr. Choi • YEONJI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang