040

126 14 0
                                    

Suara gebukan dan tembakan terjadi di lapangan. Tidak ada rasa ampun antara satu sama lain, karena semua mengikuti perintah dari atasannya.

Yeonjun dan Kairi saling berlawan. Pertengkaran fisik antara ayah dan anak membuay situasi menjadi semakin mencengkam. "I didn't know kalau kamu bisa bertarung, son" ujar Kairi.

"Shut your ass up!" Ucap Yeonjun yang masih bertarung dengan Kairi. Dengan tenaganya, Yeonjun menendang Kairi hingga sang ayah terpental ke tanah. Wajah Kairi sudah berlumur darah, begitu juga dengan sebaliknya.

"I know mom may not happy to see us like this. But, Im sorry..this is my choice" ucap Yeonjun ke terakhir kalinya sebelum ia pergi masuk ke dalam rumah dan mencari Yeji. Kairi masih tersungkur dan memposisikan duduknya, pria paruh baya itu tertawa sambil melihat ke langit "Kalian gak ada bedanya"

Yeonjun terus menelusuri rumah tersebut. Ia melawan semua musuh di dalam sendirian. Tidak menyesal kalau Heeseung mengajaknua untuk latih bertarung. "Yeonjun!" teriak seorang pemuda dari belakang Yeonjun.

Yeonjun menengok ke sumber suara dan terdapat Heeseung dan juga Jake yang datang ke arahnya. "Apa yang kalian lakukan disini? Bantu Jay dan juga Soobin" perintah Yeonjun.

"No worries, mereka ada bantuan. Kita disini untuk membantumu mencari Yeji, dan tidak ada penolakan" ucap Heeseung. Yeonjun menghela nafas jika sudah melihat Heeseung menjadi serius. Pemuda itu memang dikenal dengan skill pertarungannya, entah darimana temannya belajar, namun ia cukup merasa aman di sekitarnya.

"Dimana lokasi Yeji?" ujar Yeonjun. "Nyonya Yeji berada di basement, dilihat dari petanya...letaknya cukup dalam" ucap Jake sambil melihat peta dari gawai canggihnya.

"Lets go find her" ujar Yeonjun. Ketiga pemuda terus menelusuri tempat tersebut. Tiba-tiba di depan mereka, bertemu dengan teman kepercayaannya Kairi. "Well well well...look what we have here" ujar salah satu teman Kairi.

"Kalau kalian mau menyelamatkan gadis itu, kalian harus lewatin kami" ujar teman sebelahnya. "Nuguya?" Ucap Jake pelan ke Yeonjun. Yeonjun hanya menggelengkan kepalanya, dia tidak begitu banyak mengenali teman kepercayaan ayahnya.

"Then..allow me to innterupt" ujar Heeseung tiba-tiba. Jake dan Yeonjun terkejut saat Heeseung dengan percaya diri maju. "Y-you.." salah satu teman kepercayaan Kairi terkejut saat melihat Heeseung.

"Lu kenal?" tanya Yeonjun ke Heeseung. Pemuda itu mengangguk, "Mr. Louise and Mr. Welt, I hope kalian tidak melupakan aku" ucap Heeseung dengan senyum jahatnya.

Pria bernama Louise dan Welt membeku di tempat. Pemuda yang berada di depannya pernah menghabisi semua klan mereka. Mereka tidak tau bahwa pemuda itu sekarang bekerja sebagai..pegawai kantor. "Miss me?" ucap Heeseung.

"Nonsense! Anda seharusnya tidak disini!" Ucap Louise dengan nada cukup keras. "Apa maksudmu, dia tidak berhak disini!?" bentak Yeonjun balik.

"Hhh...daripada kita kebanyakan ngobrol. Let's do this. Lu dan Jake duluan ke tempat Yeji" perintah Heeseung sambil melepaskan jas kerjanya dan melipat kemeja putihnya sampai siku.

"What about you? We cant just leave you here with this 2 big dudes" ujar Jake. "No worries, gw pernah hadepin yang lebih besar dari ini" Ucap Heeseung sambil tersenyum ke arah Louise dan Welt.

"Now go. There is no time"

Yeonjun dan Jake mengangguk dan pergi meninggalkan Heeseung di tempat. "Shall we play again, like last time gentlemans?" Ucap Heeseung.

~+ +~

Yeonjun dan Jake lari tergesa-gesa ke tempat pengurungan Yeji sesuai dengan peta dari gawainya Jake. Kedua pemuda akhirnya sampai di basement bawah, betapa terkejutnya basement tersebut tidak ada lampu. Semua gelap gulita bahkan sinar bulan dari sela-sela dinding hanya memancarkan sedikit cahaya.

Yeonjun dan Jake mengeluarkan senter dari saku mereka dan perlahan menelusuri area tersebut. Namun anehnya, kedua pemuda mencium sesuatu yang amis. Bau amis itu semakin lama semakin tajam saat kedua pemuda menelusuri daerah tersebut lebih dalam. Sampai akhirnya, kedua pemuda mendengar suara rantai berat yang tergesek di permukaan.

"Apa itu?" tanya Jake. Yeonjun menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya. Mereka terus mengikuti arah rantai besi yang dihiasi dengan percikan darah. "Ini terlihat sadis sekali" ucap Yeonjun. Sampai akhirnya, mereka sampai di sebuah aula besar. "Shit"

"Are you sure dia disini?" tanya Jake. "Hopefully" jawab Yeonjun. Tidak jauh dari situ, kedua pemuda mendengar suara isakkan. Kedua pemuda saling memandang satu sama lain, dan langsung berlari ke arah suara tersebut.

"Yeji!!" panggil Yeonjun. Kedua pemuda berhenti sambil mengarahkan cahaya ke arah wanita tersebut. Yeonjun terkejut saat melihat banyak luka baru di sekujur lengan sang kekasihnya. "S-siapa kalian?"

Skakmat. Penyakitnya sudah menguasai Yeji, akibat terlalu lama di ruangan yang gelap dan tidak ada siapa-siapa, gadis itu sudah kehilangan akalnya. "Yeji, ini aku, Yeonjun, dan ini Jake. Kita disini ingin menyelamatkanmu" ucap Yeonjun dengan lembut.

Gadis itu hanya terdiam dan tanpa bereaksi. "Kita harus cepat, Yeonjun" ujar Jake di belakangnya."We need to unlock this chain" ucap Yeonjun, diangguki oleh Jake. Yeonjun mengeluarkan kunci dari sakunya dan membebaskan gadisnya dari rantai tersebut.

"Where the heck you get the key?" tanya Jake. "Dari ayah gw saat pertengkaran tadi" Ucapnya sambil berusaha membuka rantai tersebut. Tiba-tiba terdengar suara tepakan kaki yang mendekat ke arah mereka, Jake sigap berdiri di depan Yeonjun yang sedang membebaskan Yeji.

Tepakan kaki yang semakin dekat membuat Jake semakin berhati-hati. Seorang pemuda dengan bajunya yang penuh bercak darah datang menghampiri mereka. "Shibal isekya, Heeseung lu bikin gw kaget" Ujar Jake saat melihat Heeseung datang menghampiri mereka.

"Mianhae" ujarnya. "You just defeat those 2 big man over there and you dont have a scratch on your body?? Geez how strong are you" ucap Jake.

"Mereka bukan tandingan gw" jawab Heeseung sambil meregangkan tubuhnya. Jake bergidik ngeri, sebaiknya ia jaga sikap supaya tidak kena bogem mentah dari teman disampingnya ini.

"Done! Lets go!" ujar Yeonjun sambil menggendong Yeji ala bridal style. Mereka bertiga dengan cepat meninggalkan area tersebut. Gadis di gendongan Yeonjun menatap pemuda di depannya tanpa ada reaksi, namun ia merasakan kehangatan dan kenyamanan darinya.

Siapakah pria ini?

•••

To be continued

Awikwok makin bingung, tenang ..jawaban di next part

Mr. Choi • YEONJI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang