036

142 14 0
                                    

"Yeji, kajja, kita sudah harus pergi!" teriak Karina dari lantai bawah. "Nee! Tunggu sebentar!" ujar Yeji. Tidak lama kemudian, Yeji menuruni anak tangga dengan membawa koper dan oleh-oleh yang ia beli untuk adiknya. Dibawah sudah ada Karina yang menunggu kedatangan sahabatnya dengan membawa koper dan juga  oleh-oleh.

"Lama banget lu, Heeseung dan Yeonjun sudah ada di lobby" ujar Karina. "Hehe mian" ujar Yeji. Kedua gadis itu meninggalkan kamar hotel mereka dan menuju ke lobby bertemu dengan kekasih mereka. Heeseung dan Yeonjun sudah berada di lobby untuk mengurusi check-out hotel.

Kedua pria itu datang menghampiri kedua gadis mereka sambil membantu bawaannya. "Kajja, kita sudah ditunggu" ucap Heeseung kepada rekan-rekan kerjanya dan diangguki oleh mereka semua.

•••

Sesampainya di bandara, Yeji dan Karina seperti biasa menunggu Heeseung dan Yeonjun check-in pesawat. Kedua gadis itu sekarang berada di dalam cafe. "Aa sayang banget Giselle dan Winter gak bisa ketemuan hari ini" keluh Karina. "Mungkin mereka sedang sibuk?" tanya Yeji. "Gasalah sih...well at least mereka say goodbye di group hehe" ujar Karina, disambut kekehan oleh Yeji.

Yeji sedang asyik bermain di hpnya, tidak lama kemudian wajah raut Yeji yang tadinya senang tiba-tiba menjadi terkejut. Gadis itu mendobrak meja sampai membuat Karina ikutan terkejut. "Yak! Paboya, lu kenapa?" tanya Karina. Tanpa dijawab, Yeji menunjukkan isi hpnya kepada Karina.

Karina mendekatkan wajahnya ke handphone Yeji untuk melihat isinya. Gadis itu juga terkejut saat ia melihat sebuah berita —berita kencan Yeji dengan Yeonjun di New York.

"Mr.Choi berkencan dengan seorang gadis di New York? Siapakah gadis itu?"

"Tuan muda dari perusahaan Choi sedang dalam cinta. Apa yang terjadi dengan tuan Choi yang dikenal dengan sikap dinginnya?"

"Siapa gadis itu yang bisa meluluhkan hati tuan Choi?"

Judul artikel mengenai kencan Yeonjun cukup banyak dan membuat berita tersebut menjadi topik panas di Korea. Yeji tidak tau apa yang bakal terjadi sesampainya ia di Korea. "Kalian kenapa?" tanya Yeonjun saat melihat raut wajah Yeji dan Karina berbeda. "Oppa..lihat" ujar Yeji sambil memberikan handphonenya ke Yeonjun.

Yeonjun mengambil handphone dari tangan kekasihnya dan melihat isi berita tersebut, diikuti oleh Heeseung di sampingnya. Pemuda itu melihat banyak berita mengenai dirinya yang sedang berkencan dengan Yeji di New York. "I dont know what will happen nanti saat kita tiba di Korea. Buf I suggest, you should prepare bodyguard as much as possible Yeonjun" ujar Karina.

"I will take a call" lanjut Heeseung sambil membuka handphonenya dan menelepon orang yang dituju. Raut wajah Yeji terlihat panik dan takut. Ia takut karena gadis itu ada possibility bakal di jelek-jelekkan di mata publik, hal yang dikhawatirkan Yeji membuat penyakit gadis ini akan kambuh kembali.

Merasakan sebuah telapak tangan menepuk pelan puncuk kepala Yeji, gadis itu melihat Yeonjun yang sedang mengelus kepalanya. "Kamu bakal aman, percayalah padaku" ujar Yeonjun, dan Yeji hanya bisa mengangguk —tidak tahu ingin menjawab apa.

"Aku bakal mengurusi kejadian ini. Kamu hanya perlu tenang dan jalani harimu seperti biasa saja" ucap Yeonjun sambil membelakangi rambut gadisnya ke telinga gadis tersebut. "Kajja, kita pulang"

~+ timeskip +~

Yeji, Karina, Heeseung dan Yeonjun sudah sampai di kota Seoul. Sesampainya di bandara, Yeonjun memerintahkan Karina untuk menutupi wajah Yeji agar tidak terlihat oleh media. Untungnya Karina membawa topi dan juga masker yang cukup untuk menutupi identitas Yeji. "Lu dekat-dekat sama gw, jangan sampai terpisah oke" ujar Karina diangguki oleh Yeji.

Yeonjun dan Heeseung sudah siap dekat pintu keluar bandara. Sudah ada banyak bodyguard yang akan menjaga mereka berempat dari kerumunan media terutama untuk Yeonjun sendiri. Mereka berempat jalan menuju pintu exit dan di depan mereka sudah disambut dengan kilatan cepat dari kamera dan juga wawancara.

Para penjaga dengan sekuat tenaga mereka menjauhi Yeonjun dari para media yang ingin mewawancarai pemuda itu. Sedangkan, Heeseung di belakang menjaga Karina dan Yeji.

'Tuan choi apakah benar anda sedang berkencan?"

"Tuan Choi, siapa gadis yang tuan kencani?"

"Bagaimana pendapat orang tuamu yang akan mengetahui hal ini?"

Yeonjun menghiraukan seluruh pertanyaan dari pewawancara dan langsung memasuki mobilnya. Pemuda itu berangkat sendiri ke rumahnya. Di sisi lain, Heeseung membawa Karina dan Yeji ke apartemen Yeji. Berita kencan yang masih memanasi dunia, Yeji masih dilindungi oleh Karina dan Heeseung sampai gadis itu memasuki kamar apartemennya.

"Kita sudah sampai" ujar Karina. Yeji membuka topi dan maskernya dan mengetuk pintu kamarnya. Pintu tersebut terbuka dan melihat Yuna dengan wajah paniknya. "Eonni-"

"Ne, eonni tau..semua lagi diuruskan oleh Yeonjun" potong Yeji sambil memasuki apartemennya, diikuti oleh Karina dan Heeseung dari belakang. Mereka berempat kini berkumpul di ruang tamu. Karina dan Yuna mentenangkan Yeji yang sedang panik dengan situasinya sekarang. Sedangkan Heeseung, pemuda itu berdiri dan hanya bersandar di dinding sambil melihat situasi di depannya.

"Hope you doing okay, Yeonjun" gumam Heeseung sambil menghembuskan nafas yang panjang.

•••

"Berikut bukti fotonya, Tuan" ucap salah satu pengawal sambil memberikan sebuah dokumen foto ke pemimpinnya.

"I saw him and her girlfriend in the club sir" ujar salah satu orang asing. Pria paruh baya yang merupakan leader tersebut membalikkan badannya ke arah orang asing tersebut dan menghampirinya.

"Who is the girl?" Tanya pria paruh baya itu. "I-i-it's..

"Yeji Hwang"

•••

To  be continued

Im back gaiss
Sorry slow update this time🥲

Mr. Choi • YEONJI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang