Yeonjun kembali bekerja di kantor temannya di Amerika untuk menyelesaikan tugasnya. Pemuda itu memasuki ruang rapat kembali dan bertemu dengan rekan kerjanya bersama dengan orang-orang asing yang dikumpulkan di ruangan tersebut.
Rapat berjalan dengan lancar dan progress untuk menangkap ayahnya sudah terlihat di ujung mata. Di ruang kerjanya, Jay dan Heeseung duduk di depan meja kerja Yeonjun sambil minum anggur merah. "Yo the fuck? Lu udah menikah?!" tanya Heeseung terkejut saat Jay menceritakan love storynya.
"Of course man. Baru tahun lalu sih, but gw gak kasih tau ke lu karena gw mau lihat reaksi lu" ucap Jay dan diakhiri dengan tawaan. Heeseung hanya menggelengkan kepalanya sambil menghembuskan nafas panjang dan kembali minum anggur merah yang dipegang, begitu juga dengan Yeonjun.
"Say..bagaimana besok kita ke mansion Giselle? You know, my wife sometimes make a party, dan kebetulan dia bilang ke gw buat ngajak kalian ke pesta" ujar Jay.
"Besok?" tanya Yeonjun diangguki oleh Jay. "Well, bisa sih. Karina dan Yeji juga disitu kan, I have a feeling bakal banyak cowok yang deketin mereka..so Imma fuckimg join the party buat ngawasin" ujar Heeseung.
"You know Karina bisa karate kan?" tanya Yeonjun. "Yea I know, but I want to be there for her" jawab Heeseung.
"Lovebirds" jawab Jay.
"Ngaca please, geez"
Terdengar suara ketukan dari belakang Heeseung dan Jay. Ketiga pemuda yang di dalam ruangan menengok ke sumber suara dan melihat seorang wanita berpakaian rapi membungkuk ke arah mereka. "Sorry to intterupt your conversation sir, but we have a guest that want to meet you" ujar sang wanita muda. Yeonjun memberikan kode untuk mengundang guest masuk.
Seorang wanita muda dengan kedua mata yang mirip naga mengintip lewat dari pintu. Yeonjun terkejut melihat kehadiran kekasihnya di kantor Jay. Begitu juga dengan Jay dn Heeseung. "Hola, hehe" ujar wanita tersebut bernama Yeji sambil memasuki ruangan.
"Nyonya Yeji? Bagaimana keadaanmu, apakah sudah baikan?" tanya Jay khawatir. "Nee tuan, aku sudah baikan" jawab Yeji.
"Well..it seems gw nyamuk disini. So, I'll take my leave and see you guys tomorrow" pamit Heeseung sambil melangkahkan dirinya ke arah pintu. "Dont leave me alone! Wait for me!" ujar Jay sambil mengikuti Heeseung dari belakang.
Sekarang hanya Yeonjun dan Yeji di dalam ruangan. Gadis itu tersenyum ke arah kekasihnya, begitu juga dengan sebaliknya. Pemuda itu memerintahi gadis itu untuk pergi ke arahnya. Yeji mengikuti arahan Yeonjun, pemuda itu memeluk tubuh mungil gadisnya lalu perlahan mengarahkan gadis itu untuk duduk di pangkuannya.
"I miss you" ujar Yeonjun, lalu memberikan kecupan singkat ke Yeji. "Nado" ujar Yeji sambil membalas balik kecupannya.
"Aku gatau gimana hidupku nanti jika kamu tiada...mungkin aku bakal hancur.." ujar Yeonjun sambil membawa rambut hitam Yeji ke belakang telinga gadis itu. Yeji tertawa kecil, "Oppa berlebihan eoh, aku tidak selemah itu..kan sudah ada kamu, Karina, Heeseung, Giselle, Winter, Jay, Yuna" ujar Yeji sambil menyebut nama teman-temannya satu per satu yang membuat Yeonjun terkekeh.
"Apakah Yuna aman?" tanya Yeonjun diangguki oleh Yeji. "Kemarin malam, aku sempat telefon sama dia. Dan dia aman bersama dengan Kai dan bodyguard yang kamu dan Karina tugaskan...cukup menjengkelkan katanya but its helpful" ujar Yeji diangguki oleh Yeonjun.
Yeonjun menyembunyikan wajahnya di leher sang gadisnya. Yeji tertawa karena merasa geli dengan nafas dari pemuda itu. Namun, tidak lama setelah itu, Yeji merasakan ada yang basah di lehernya, gadis itu mendengar suara isakkan, Yeji melihat di sampingnya dan terlihat Yeonjun menangis.
Tidak pernah ia melihat Yeonjun menangis di seumur hidupnya. "Baby, you okay?" tanya Yeji pelan sambil memegang kedua belah pipi Yeonjun agar melihat ke wajahnya. "Kenapa menangis?" tanya Yeji.
"Im thinking of you everytime Yeji. Melihat kamu terus sengsara dengan penyakit yang di dalam dirimu, aku menjadi khawatir dan stress. Knowing that, penyakitmu bisa mengarah ke self-harm bahkan suicide...I..I'm scared that you will leave me" ujar Yeonjun. Yeji terdiam sebentar, gadis itu sudah merasakan bahwa Yeonjun, direktur perusahaannya, sudah sangat jatuh cinta kepadanya.
Gadis itu menghapus kedua air mata yang keluar dari wajah lelakinya dengan kedua ibu jarinya. Lalu, ia mengkecup satu per satu ke wajah lelakinya. Dari dahi, hidung, lalu kecupan singkat di bibir lelakinya. "You don't need to worry, I will not leaving you" ujar Yeji dan diakhiri dengan senyuman.
"Kehadiranmu make my life different, walaupun sebelumnya..aku sempat meremehkanmu karena sikap dinginmu, but it turns out..your not that bad" ujar Yeji. Yeonjun perlahan memberikan senyuman ke arah Yeji. Yeonjun kembali memeluk gadisnya dan menyembunyikan wajahnya di leher gadisnya.
"I love you Yeji"
"Love you too, Mr.Choi"
•••
To be continue
Emanng boleh se-fluff ini? part.2
MAAF KALAU CRINGEE OMAGAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Choi • YEONJI ✔️
Fiksi Penggemar[ FIRST YEONJI FANFICTION ] [ COMPLETE ] Bagaimana rasanya bekerja di perusahaan yang ternama di kota Seoul yang dipimpin oleh mr.choi yang dikenal dengan kepribadiannya yang kasar dan dingin? • Yeonjun x Yeji Fanfiction • • warning: typo everywehe...