044

98 11 0
                                    

Pewawancara dan jurnalis beramai-ramai mengelilingi Yeonjun yang keluar dari ruang pengadilan bersama dengan teman-temannya.

"Tuan Choi, sudah berapa lama anda memiliki hubungan dengan Hwang Yeji?"

"Tuan Choi, siapa wanita yang bernama Hwang Yeji ini? Sekarang kekasihmu ada dimana?"

"Bagaimana keadaan Hwang Yeji sekarang?"

Yeonjun menghiraukan seluruh pertanyaan dari mereka dan langsung masuk ke dalam mobil. Setelah istirahat, sang hakim telah memutuskan bahwa Choi Kairi akan dipenjara seumur hidup. Selain itu, seluruh teman kepercayaan Kairi telah ditangkap dan juga masuk ke dalam penjara.

Banyak artikel yang sudah mempublikasikan beritar tersebut. Dari Kairi yang menjadi human traffiking, pengedaran narkoba bahkan penangkapan Hwang Yeji di Kworie. Reputasi Choi Kairi menjadi turun, dan semua menganggapi pria paruh baya itu adalah orang predator.

Kairi hanya bisa terdiam dan menerima nasibnya. Sedangkan di sisi lain, Choi Yeonjun —pemuda itu mulai dikenali banyak orang akibat reputasi ayahnya. Walaupun sudah ada beberapa yang membencinya, namun sebagian besar pemuda itu dicintai oleh semua orang.

Even ayahnya predator, tapi Im glad Yeonjun tidak menganggapi Kairi sebagai ayahnya.

He needs love everyone. Stop hating him.

Im glad he find Yeji as his girlfriend. I hope they live happily ever after

Yeonjun melihat komen-komen dari para netizen. Well, memang sudah seperti itu reputasinya sekarang —setengah dibenci—setengah disukai. Bagaimana dengan perusahaan Choi? Cukup terkejut, perusahaan tersebut masih bertahan. Produk-produk yang dijual dari perusahaan Yeonjun sangat disukai oleh banyak masyarakat.

Sekarang pemuda itu pergi ke rumah sakit, menjenguk sang kekasih. Bersama dengan teman-temannya dan juga Yuna, Yeonjun menelusuri rumah sakit. Sesampainya di pintu kamar Yeji, Karina memberikan sebuket bunga ke Yeonjun sehingga membuat Yeonjun kebingungan. "As her boyfriend, you should give her this" ujar Karina sebelum memasuki kamar Yeji, diikuti Yuna dari belakang.

Mengingat kembali dari perkataan sang dokter, membuat Yeonjun tidak berani untuk masuk ke dalam ruangan kekasihnya. Pemuda itu bebas dari lamunannya setelah merasakan sebuah tepukan pelan di pundaknya. "Gwenchana, just give this to her" ujar Heeseung, diangguki oleh Jake, Jay dan Soobin.

Pemuda itu menghembuskan nafas panjang dan mulai memasuki ruangan tersebut. "Oppa!!" teriak sang kekasih, yang tiba-tiba langsung datang menghampiri Yeonjun dan memeluknya.

Yeonjun cukup terkejut dengan Yeji yang tiba-tiba memeluknya. Bukankah dia sempat hilang ingatan? Tidak lama kemudian, Yeji melepaskan pelukannya. Tersenyum ke arah Yeonjun, sedangkan pemuda itu masih bingung dengab situasi yang terjadi.

"Karena masih dalam tingkat ringan. Ingatan nyonya Yeji kembali pulih dengan cepat" ucap sang dokter yang berada di ruangan itu.

"J-jadi.."

"Nee, tuan Yeonjun. Kini Hwang Yeji sudah sembuh"

Yeonjun terdiam, perlahan air mata keluar dari kedua matanya. Wajah senyum Yeji menjadi murung setelah melihat Yeonjun menangis. "Oppa, gwenchana?" tanya Yeji khawatir.

"N-nee..Im just happy..to see you back.." ujar Yeonjun dengan isakannya. Yeji tersenyum lembut sambil menghapus kedua air mata Yeonjun yang terus keluar. "Im okay now, chagiya" ucap Yeji pelan. Gadis itu kembali memeluk kekasih di depannya itu, namun kali ini pelukannya dibalas oleh Yeonjun.

"Im sorry..for everything Yeji. Saranghae"

"Nado Yeonjun"

•••

Walaupun Yeji sudah sembuh, namun gadis itu perlu periksa rutin. Sekarang, Yeji dan teman-temannya sedang berada di tempat tinggalnya. Merayakan kepulangan dan keselamatan Yeji. Teman Amerikanya, Giselle dan Winter menuju langsung ke Korea walaupun sempat tidak diperbolehkan oleh kedua kekasihnya.

Sekarang Yeji berkumpul dengan Karina, Winter dan Giselle. Keempat gadis itu sedang duduk di daerah dapur. "SHUT THE FUCK UP, YOU JOKING?" teriak Karina.

"BITCH IM SERIOUS, IM FUCKING PREGNANT" ujar Giselle tak kalah gede suaranya. Keempat gadis itu teriak histeris karena salah satu teman mereka akan memiliki keluarga. "Suami lu tau?" Tanya Winter. "Euhm..belum si. Beritanya baru keluar pas Jay lagi disini. So Im gonna make him surprise" jawab Giselle dengan senang.

"Aaa chukkhae Giselle, Im so proud" ujar Yeji sambil memeluk temannya. "Hehe gomawo, by the way you okay right?" Tanya Giselle.

"Yeah Im okay. Yeonjun become more protective to me.." jawab Yeji sambil terkekeh. "He's obssesed on you" ujar Winter, diakhiri dengan tawaan mereka berempat.

Tidak jauh dari sisi mereka, Yeonjun mendengar bahwa ia sedang dibahas. "Apakah semua wanita suka menggossip?" tanya Yeonjun kepada teman-temannya. "Well..thas their everyday life, bro" jawab Jake sambil memberikan minum ke Yeonjun.

Yeonjun menerima minuman dari Jake. Jay, Heeseung dan Soobin berdiri di depan mereka sambil bersender di dinding. "Lu tau kalau relationship lu sekarang sudah go public kan?" tanya Soobin, diangguki oleh Yeonjun.

"No need to worries, besides lots of people are supporting your relationship" ujar Jay sebelum minum secangkir bir.

"Well yea..thanks for helping me guys. Im very appreciate for your help" ujar Yeonjun. "Well..thats what the bros do" ujar Jake, diakhiri dengan kekehan para temannya.

"Say Heeseung..how was your relationship with Karina? Is it just me atau hubungan kalian semakin lama semakin renggang?" tanya Yeonjun. Heeseung terdiam sesaat sambil memainkan gelas yang di tangannya.

"Well..we still keep in touch si. Its just that..." Heeseung terdiam sambil melirik ke arah Karina yang sedang terdiam mendengar kekehan teman-temannya.

"I need to stay away for some reason.."

"What reason?" tanya Jay kebingungan. Heeseung menghembuskan nafas panjangnya, pemuda itu mengeluarkan surat kecil dari sakunya. Yeonjun dan yang lain membaca isi surat tersebut.

"Hee..dont tell me"

"It is true guys, Im the leader"

•••

To be continued

Heeseung leader apa?😀

Mr. Choi • YEONJI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang