047

111 11 0
                                    

"Sooo...how is it going?" tanya Jay ke Karina yang sedang duduk di dekat fireplace (A/N: lupa bahasa Indonesianya, hhh)

"Well..kinda surprise at the first. But now I know the reason" jawab Karina, diangguki oleh Jay. "Apakah dia bakal kasih kabar, selama pekerjaannya itu?" tanya Jay.

"I dont know, Jay. But Heeseung kasih aku handphone ini. Dia bilang supaya musuhnya tidak mendeteksi keberadaan gw...and dia akan ada waktu kasih kabar, but i dont know when" ucap Karina sambil menunjukkan handphone tua ke Jay.

Jay mengambil handphone tersebut dan menelusuri setiap modelnya. "Lu tetap terima dia, as your boyfriend? You know...not to offense but his job is freaking dangerous, and dia bisa menjadi salah satu target gw jika dia melakukan kesalahan" ucap Jay, tanpa memalingkan pandangannya.

Karina menghela nafas, gadis itu tidak mengerti dengan situasinya sekarang. Namun ia sudah berjanji dengannya, tetapi apakah janji itu akan ditepati?

~flashback~

Karina dan Heeseung menghabiskan waktu mereka yang terakhir kalinya, berjalan mengintari lingkungan Giselle dan Jay. Mereka berdua bergandangan tangan sambil menelusuri tanaman bunga temannya."Apakah..kamu akan balik?"  ucap Karina tiba-tiba ke Heeseung. Setelah Heeseung mengungkapkan dirinya bahwa dia adalah seorang mafia, ia tidak tau bahwa gadis di sebelahnya akan menerimanya. Setelah itu, Heeseung menyatakan bahwa ia akan pergi jauh untuk menyelesaikan masalahnya.

Pemuda itu mengeluarkan sebuah gawai tua dan memberikannya ke Karina. "Jika kamu kangen, kamu bisa menghubungiku lewat sini. Jika aku tidak menjawab, kamu tinggal tekan tombol ini dan rekam. Suaramu akan otomatis kekirim ke gawaiku" ujar Heeseung. Karina mengangguk paham dan menerima gawai tersebut.

"Aku akan balik secepat mungkin, maaf aku harus meninggalkanmu"

"Ani, gwenchanha..ini untuk ayahmu juga, bukan?" tanya Karina. Heeseung tersenyum simpul. Pemuda itu mencium lembut punggung tangan kekasihnya. Hati Karina berdetak tidak karuan setelah melihat aksi lelakinya, sehingga membuat wajah gadis itu memerah. "This might be our last kiss, but after that I'll make sure, you will get lot of kisses" goda Heeseung dengan senyum menyeringai. "Yak! Maksudnya apa?!" bentak Karina, hingga membuat Heeseung tertawa.

Karina tertawa kecil, dia tidak menyangka dengan ucapan kekasihnya. "Geurae, kamu pulang kita nikah" canda Karina balik. "Bet, sweetheart" ujar Heeseung. Dari situlah, Karina dan Heeseung menghabiskan waktu mereka bersama, sebelum malamnya Heeseung pergi.

~flashback end~

"Yak! Paboya!"



Karina bebas dari lamunannya, gadis itu menengok ke sisi kirinya dan melihat Jay yang menatapnya aneh. "Jujur, gw ngeri ama tatapan lo tadi. Abis mikirin apa sih?" tanya Jay, Karina yang mendengar itu hanya terkekeh kecil. "tidak apa-apa, hanya bayangan Heeseung aja sudah kangen duluan" jawab Karina. Jay hanya menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepala.

Tidak lama kemudian, Yeji dan yang lain berdatangan sambil membawa snack. "Gw bawa snack dan minuman dari minimarket seberang. Siapa yang mau?" ucap Yeji dengan nada senangnya. Karina dengan senang menjawab dan mengambil chiki dan cola dari tangan Yeji. "Makasihh bestiee" ujar Karina. "Utututut anything for my girl" ucap Yeji balik, Yeonjun yang disamping kekasihnya hanya bergidik ngeri dengan interaksi mereka. Mau dipisah juga susah, karena persahabatan mereka udah dekat banget kayak lem.

Mereka semua menghabiskan waktu bersama tanpa Heeseung. Karina terus meratapi langit di luar sambil minum colanya. "I will wait for you, Hee".

Mr. Choi • YEONJI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang