Setibanya di Los Angeles, Seungcheol dan Joshua memesan taksi di bandara dan menuju ke apartemen Joshua. Mereka naik taksi dan meminta sopir untuk mengantar mereka ke alamat tersebut. Dalam perjalanan, mereka dapat menikmati pemandangan kota Los Angeles dan berbicara tentang rencana mereka selama di sana. Setelah beberapa waktu, taksi tersebut tiba di apartemen Joshua. Seungcheol dan Joshua membayar tarif taksi dengan baik dan turun dari taksi. Mereka mengambil barang bawaan mereka dan berterima kasih kepada sopir taksi sebelum menuju ke pintu masuk apartemen.
"Dimana aku harus meletakkan koperku?" tanya Seungcheol. Joshua baru mengingat kalau apartemennya hanya memiliki satu kamar. Dia sedikit berpikir apakah tidak apa-apa jika mereka tidur bersama? Ah, Seungcheol tidak mungkin melakukan itu bukan? Lagipula mereka disini hanya beberapa hari. Dia akan waspada dan berjaga-jaga jika pria itu bertindak aneh-aneh.
"Eum... karena apartemenku hanya ada satu kamar, kita dapat berbagi bersama. Kau bisa meletakkan kopernya disana" jawab Joshua sambil menunjuk kamarnya.
Seungcheol tersenyum "Apa tidak apa-apa?" ucapnya. Terlintas di otaknya untuk menggoda Joshua. Sepertinya sudah lama kan dia tidak melakukannya.
Joshua mengangguk agak canggung "Hm, tidak apa-apa"
"Apa kau tidak takut aku melakukan sesuatu padamu?" ucap Seungcheol dengan suara rendah lalu melewati Joshua begitu saja untuk menuju ke kamar.
Darah Joshua mendesir. Dengan segera dia menyusul Seungcheol untuk memperingatkan pria itu.
"Melakukan apa maksudmu?" tanya Joshua dengan nada mendesak.
"Menurutmu apa? Kita sudah menikah dan belum melakukan malam pertama kita. Dan terlebih lagi ini bulan madu" jawab Seungcheol yang seketika membuat Joshua kesal.
"Kalau begitu aku akan tidur diluar" kata Joshua dengan mantap. Namun dengan cepat, Seungcheol menghentikannya dengan menggenggam erat tangan Joshua.
"Aku kan hanya bercanda. Lagipula aku tidak akan melakukannya tanpa izin darimu" jawab Seungcheol dengan nada lembut.
Joshua mengernyit "Kalau begitu jika aku memberimu izin, kau akan melakukannya?" tanyanya yang mendapat anggukan dari Seungcheol.
"Kenapa? Seharusnya kau melakukan itu dengan orang yang kau sukai!"
"Karena itu aku hanya akan melakukannya padamu"
Jawaban Seungcheol sontak membuat Joshua terkejut. Dengan kata lain Seungheol mengatakan bahwa pria itu menyukainya?. Sorot mata Seungcheol yang intens membuat Joshua merasakan pancaran emosi yang sulit untuk dijelaskan.
"Secepat itu?" tanya Joshua tidak percaya. Mengapa Seungcheol dengan mudah menyukainya yang bahkan baru satu minggu bertemu. Dia merasa kebingungan dan tidak yakin dengan perasaan yang tiba-tiba diungkapkan oleh Seungcheol.
"Bagimu mungkin baru satu minggu, tapi bagiku sudah 12 tahun. Aku telah mencintaimu selama itu" ucap Seungcheol yang pada akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan semuanya pada Joshua. Ia tidak ingin dirinya dan pria itu tersiksa.
Joshua benar-benar bingung. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang Seungcheol katakan. Apa maksudnya? Siapa sebenarnya pria itu?
"Apa yang kau bicarakan?" tanya Joshua.
"Kau tidak akan mengingatnya, karena kau bilang beberapa ingatanmu hilang setelah kecelakaan. Itu juga alasan mengapa saat itu aku sangat terkejut setelah mendengarnya. Aku takut tidak bisa lagi bertemu denganmu. Aku pikir kau sengaja melupakanku. Maafkan aku, Shua-ah" Sunghceol menjeda kalimatnya lalu menghembuskan napas panjang.
"Saat itu aku mengantarmu pulang dengan naik bis bersama karena kau tersesat. Itu adalah pertama kali kita mengenal dan menjadi teman. Tiga bulan kita berteman dekat, dan aku memiliki perasaan lebih dari sekedar teman terhadapmu. Namun, sebelum aku mengatakannya, kau sudah kembali ke LA" lanjut Seungcheol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Submissive | CHEOLSOO
FanfictionSeungcheol menyukai ketika Joshua tersenyum manis kepadanya. Namun, pada akhirnya dia sendiri juga yang menghancurkannya. Seungcheol tidak pernah melihat lagi senyum itu. Entah apakah dia bisa mengembalikan senyum manis suaminya itu atau justu hilan...