Hari pernikahan Seungcheol dan Joshua telah tiba. Pernikahan mewah dengan dekorasi yang luar biasa. Tidak hanya keluarga dan teman dekat, tetapi juga banyak pejabat tinggi hadir untuk memberikan kehormatan pada acara tersebut. Media-media juga hadir yang meliput acara sakral tersebut.
Seungcheol kini tengah berdiri di atas altar menunggu Joshua. Jantungnya berdebar-debar dengan perasaan yang campur aduk. Sejenak pikirannya kosong, dunia di sekitarnya tampak pudar dan hanya fokus pada momen yang akan datang. Namun, kilatan suara langkah kaki yang halus menghentikan keheningan di dalam dirinya. Sejenak, ia menahan napasnya, namun segera menyadarkan diri dan memutar kepalanya ke arah suara itu. Dan di hadapannya, ada Joshua, memancarkan pesona yang tak tergantikan. Pria itu tersenyum manis, membuat Seungcheol tidak tega untuk tidak membalas senyuman itu. Untuk hari ini saja, mungkin mereka akan melupakan ketengangan yang terjadi diantara mereka sebelumnya.
Pandangan mereka bertemu, dan dalam kediaman yang indah, saling pandang itu mengandung makna yang tak terhingga. Seungcheol dapat merasakan cinta dan kehangatan yang meluap dari hatinya saat ia melihat Joshua mendekat, memenuhi hatinya dengan kegembiraan dan ketenangan.
Dalam suasana yang khusyuk, pendeta memimpin upacara pernikahan dengan penuh kehangatan dan kebijaksanaan. Dengan suara yang tenang dan penuh penghormatan, pendeta mengucapkan janji suci pernikahan yang menjadi tonggak penting dalam hidup Seungcheol dan Joshua.
Pendeta menekankan pentingnya janji-janji yang akan diucapkan, yang melambangkan cinta, kesetiaan, dan komitmen yang mereka berdua hadirkan. Setiap kata yang diucapkan oleh pendeta membawa makna yang mendalam dan membawa kedamaian ke dalam hati pasangan itu.
Seungcheol dan Joshua mendengarkan dengan seksama saat pendeta memimpin mereka untuk berjanji saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain dalam kebahagiaan dan kesedihan.
Dalam momen itu, suasana penuh dengan emosi. Pasangan itu saling memandang, menyampaikan janji mereka dengan tulus dan penuh rasa hormat. Pendeta mengawasi dengan penuh pengertian dan merasa terhormat untuk menyaksikan momen yang begitu berharga dalam kehidupan mereka.
Setelah janji suci diucapkan, suasana dipenuhi oleh rasa sukacita dan kebahagiaan. Pendeta memberkati pernikahan mereka, mendoakan kebahagiaan, keberkahan, dan kelimpahan cinta untuk Seungcheol dan Joshua saat mereka memulai perjalanan baru sebagai pasangan seumur hidup.
Joshua memandang ke atas dengan mata berbinar saat confetti berhamburan di sekelilingnya. Serpihan warna-warni itu melayang dan menari di udara, menciptakan pemandangan yang magis dan mengagumkan. Dalam hatinya, kegembiraan dan keindahan momen itu terpancar dengan kuat.
Confetti yang mewah itu melambangkan kegembiraan dan perayaan yang melimpah dalam pernikahan mereka. Saat serpihan-serpihan itu terhambur dengan riang, Joshua merasa terpesona oleh keindahan visual yang diciptakan oleh warna-warni yang berkilauan dan menerangi ruangan.
Seulas senyum terukir di bibir Seungcheol ketika melihat Joshua saat ini. Pria yang dia cintai selama ini akhirnya menjadi miliknya meskipun atas dasar keegoisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Submissive | CHEOLSOO
FanfictionSeungcheol menyukai ketika Joshua tersenyum manis kepadanya. Namun, pada akhirnya dia sendiri juga yang menghancurkannya. Seungcheol tidak pernah melihat lagi senyum itu. Entah apakah dia bisa mengembalikan senyum manis suaminya itu atau justu hilan...