31. [Season2] Warna mata

554 47 12
                                    


****
*
*
*
*

Jeino tersenyum melihat Ian yang baru saja kembali ke Istana setelah menikmati masa liburnya. Jeino membentangkan kedua tangannya siap menerima pelukan, namun langkah Ian berhenti dan Ian membungkuk sopan.

"Salam kepada Baginda Kaisar, Matahari Emmerald. Saya ingin mengucapkan rasa terimakasih atas kemuliaan hati anda yang telah memberikan saya libur panjang. Berkat itu, tubuh saya juga merasa jauh lebih baik sekarang."

Senyum diwajah Jeino lenyap, kesal karena pelukannya ditolak.

"Seharusnya anda tidak perlu menyambut saya seperti ini." ucap Ian.

Apa-apaan dengan bunga-bunga yang di hias rapih sepanjang jalan di gerbang istana. Lalu para pelayan yang berjejer seperti pasukan perang di belakang.

"Aku hanya senang kau kembali." ucap Jeino.

"Saya juga senang bisa kembali bekerja di samping anda." sahut Ian dengan senyum yang sedikit di paksa.

Jeino berdecak, menggibaskan jubahnya dan berbalik. "Kalau begitu ayo kita bekerja!"

Ian terkekeh pelan seraya mengekori Kaisar muda itu.

***

"Kau kembali." ucap Chanyeol pada Johnny yang sedang membungkukkan tubuhnya di sebrang meja kerja.

"Saya kembali, Yang Mulia Duke." Johnny bersemangat.

Chanyeol menggibaskan tangannya setengah malas. Johnny langsung berdiri di belakang kursi kerja Chanyeol.

"Saya sudah menunggu hari ini, rasanya jauh lebih menyenangkan berada di samping anda." ucap Johnny.

"Kau yakin? biasanya semua ajudan akan jauh lebih senang saat liburan daripada kembali bekerja."

"Hehe.. itu karena saya tidak bisa berdiam diri saja di kediaman, lagipula saya tidak memiliki kampung halaman. Jadi berada disamping anda adalah tempat dimana saya seharusnya." jawab Johnny.

"Baiklah, kalau begitu periksa laporan ini bersama Kai. Temukan siapa iblis yang berani bermain-main di wilayah Baekhyun."

Johnny melirik dokumen yang Chanyeol tunjuk. "Oh! Bukankah masalah ini sudah diselesaikan oleh Baginda Kaisar? saya dengar tuan Ian sudah memerintahkan para prajurit untuk membersihkan wilayah barat."

"Apa pelakunya tertangkap?" tanya Chanyeol.

"Tidak, tetapi karena penyebab kematiannya persis seperti tuan Jean, Baginda memutuskan untuk menutup kasus ini agar Yang Mulia Baekhyun tidak khawatir." ujar Johnny.

"Jadi apa menurutmu keputusan Baginda benar?"

Johnny mengangguk. "Keputusan itu juga akan menguntungkan anda. Jika kasus ini dibuka kembali maka tidak menutup kemungkinan permasalahannya akan merambat pada kasus tuan Jean. Itu akan menyulitkan anda kalau sampai Yang Mulia Baekhyun tahu bahwa anda yang membunuh tuan Jean."

Masuk akal, Chanyeol menangkap maksud ucapan Kai. Baekhyun juga belum mengetahui tentang kebiasaan Chanyeol yang satu itu.

"Tetapi kita perlu membereskan akarnya bukan? selidiki kasus ini secara diam-diam." ucap Chanyeol.

Johnny mengangguk paham. "Baik, Yang Mulia."

"Ah ngomong-ngomong kenapa diluar banyak sekali bunga." Chanyeol melirik keluar jendela, ada banyak kelopak bunga yang berterbangan.

"Ini sudah memasuki musim semi, apa anda lupa? di cuaca seperti ini biasanya bunga-bunga di wilayah barat akan terlihat jauh lebih cantik." ucap Johnny.

Light Out! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang