Light Out! [COMPLETED]

2. Terbang Bersamamu

Light Out!
————————
-
-
-
-

—————

     Seperti biasa, Baekhyun mulai melakukan aktivitasnya di pagi hari. Setelah selesai menghabiskan sarapan, Baekhyun langsung pergi ke tempat pelatihan pedang. Hari ini ayahnya ikut memantau latihannya, jadi Baekhyun tidak boleh melakukan kesalahan.

"Selamat pagi" sapa Albert, pelatih pedang Baekhyun.

"Selamat pagi Sir Albert." sapa Baekhyun balik.

"Selamat pagi Duke Bennedict" kali ini Albert menyapa Bennedict. Pria itu hanya mengangguk sebagai sahutan.

Baekhyun mengeluarkan pedang dari sarungnya, karena sudah terlatih Baekhyun terlihat seperti pendekar pedang sungguhan.

Bennedict memperhatikan pergerakan Baekhyun dengan seksama. Matanya menyipit setiap kali Baekhyun menghentakkan kakinya.

"Berhenti!" titah Bennedict.

Baekhyun melirik ayahnya sambil mengatur napas.

"Kakimu, kau membuang semua tekanan disana. Apa tidak sakit?" daripada marah, Bennedict lebih terlihat seperti khawatir.

Baekhyun tertegun, Ayahnya sehebat itu, padahal ia sudah berusaha untuk mengurangi hentakan kakinya.

"Selain mengayunkan pedang, kau juga harus bisa memposisikan kakimu dengan benar." ucap Bennedict.

Albert menundukkan kepala "Maafkan saya Duke Bennedict. Saya sudah lalai dalam melakukan tugas"

"Tidak.. aku yang salah" tukas Baekhyun.

Bennedict menghela napas berat. "Kalian berdua salah, ku harap minggu depan kau sudah merubah kebiasaanmu"

Baekhyun menganggukkan kepala cepat. "Baik, Ayah.."

Sebenarnya bagi keluarga Duke Bennedict, bisa menggunakan pedang adalah pelajaran basic. Karena kalaupun dibutuhkan daripada pedang, sihir mereka lebih penting.

Tapi tidak semua musuh bisa di lawan dengan sihir, karena Kerajaan moonlight memiliki aturan. Siapapun yang memiliki ilmu sihir dilarang menggunakan kekuatannya jika sedang melawan manusia biasa.

Karena pedang di lawan dengan pedang, sihir di lawan dengan sihir.

"Tuan muda, anda baik-baik saja?" Albert menghampiri Baekhyun yang tiba-tiba merosot ke bawah.