*
*
*Chanbaek
*
*
*Terlihat rombongan kereta kuda yang berjalan disepanjang jalanan kota di wilayah timur. Kereta kuda yang diatasnya terdapat lambang keluarga Denver.
Para penduduk yang melihat sangat terkagum-kagum, karena jarang sekali mereka bisa menyaksikan rombongan keluarga itu. Apalagi sejak Hugo turun dari posisi Kaisar, keluarga itu seakan mengurung diri di kastilnya. Adapun Helio yang pergi untuk memeriksa sekitar wilayah lebih sering menunggangi kuda, seakan enggan menunjukkan kemewahan yang ia milikki.
"Lihatlah, kau sudah lama kan tidak keluar dari kediaman?" tanya Ezek sambil membuka tirai dari dalam agar Hugo bisa menikmati pemandangan diluar sana.
"Itu hanya beberapa pejalan kaki." ucap Hugo.
"Tidak, lihatlah dengan jelas. Bunga yang mekar di musim semi kali ini jauh lebih indah."
Hugo pun menoleh keluar, benar yang dikatakan Ezek. Tapi entah kenapa Hugo enggan mengakuin keindahan itu karena suasana hatinya sedang tidak baik. Bisa dikatakan dia sedang gugup sambil memikirkan bagaimana cara memusnahkan Kaisar dan Bada sekaligus.
"Itu semua berkat putra kita yang baik dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin timur." Ezek tertawa bangga. "Bahkan saat aku masih menjadi pemimpin keluarga, aku tidak bisa membuat wilayahku menjadi cantik seperti sekarang."
Hugo termangu, merasa tertohok dengan kalimat itu. Karena alasan kenapa Ezek tidak bisa memperhatikan wilayahnya adalah dirinya. Ezek terlalu fokus pada urusan negara dan membantu Hugo saat menjadi Kaisar.
Daripada mempercantik wilayah timur, Ezek lebih fokus mempercantik kedudukan suaminya.
"Tapi tidak apa-apa, anak kita sudah menebus semuanya." ucap Ezek semakin lebih menohok Hugo.
Krak!
Tiba-tiba kereta kuda itu berhenti, Ezek langsung menoleh keluar.
"Ada apa?."
"Tuan, sebaiknya anda keluar. Karena kereta kuda milik Grand Duke berhenti lebih dulu." ucap Kusir.
Ezek keluar dari kereta kudanya, disusul oleh Hugo. Sesaat kemudian Ezek melihat putranya tengah membantu pejalan kaki yang kesulitan.
"Salam kepada Grand Duke Denver." para penduduk serempak memberikan hormat.
"Kalian tidak perlu seperti itu, aku hanya sedang dalam perjalanan menuju Istana, apa ada yang bisa aku bantu disini?." ucap Helio.
"Salam kepada Tuan Denver dan Pangeran Hugo." seru penduduk lain yang menyadari kehadiran pasangan itu. Helio pun menoleh ke belakang terkejut karena ia tidak tahu kedua orangtuanya ikut keluar dari kereta.
"Maaf, apa kalian terkejut karena kereta milikku tiba-tiba berhenti?" tanya Helio.
Ezek menggelengkan kepala. "Tidak, aku hanya penasaran pada apa yang kau lakukan." dengan senyum bangga.
"Ah, mereka kesulitan membawa barang, jadi saya membantu mereka. Silahkan lanjutkan perjalanan kalian, saya akan menyusul di belakang." ucap Helio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Out! [COMPLETED]
FanfictionCHANBAEK STORY || Fantasi - SMUT - ANGST - Romance || A/B/O version