*****
*
*
*
*
CHANBAEK
*
*
*Chanyeol tersenyum tipis sambil menatap wajah terlelap Baekhyun. Dia pasti kelelahan akibat kegiatan panas mereka beberapa saat lalu, ditambah lagi Baekhyun sudah menjaganya selama ia tidak sadarkan diri.
Sepertinya Chanyeol harus menunda pertemuan umum itu menjadi di malam hari, karena ia tidak tega membangunkan Baekhyun.
Tok
Tok"Yang Mulia, rombongan pasukan Synantisi sudah tiba di Istana." suara Johnny didepan. Pintu itu dibuka dan Chanyeol langsung menyimpan jari telunjuk dibibirnya, menyuruh Johnny untuk tidak berbicara terlalu keras dan mengusik lelap Baekhyun.
Johnny mengintip sedikit ke arah sosok mungil dibalik selimut. Tersentak melihat banyak bercak merah di leher makhluk suci itu. Johnny sudah bisa menebak apa yang baru saja terjadi, apalagi sekarang Chanyeol sedang bertelanjang dada memamerkan bekas luka cakar disana.
"Ini pakaian anda." ucap Johnny berbisik. Membantu Chanyeol mengenakan pakaian dan aksesorisnya.
Setelah itu mereka keluar dari sana, Chanyeol sempat mencuri satu kecupan di bibir Baekhyun sebelum pergi.
"Apa Kaisar sudah tiba?" tanya Chanyeol. Mereka sudah berada di lorong.
"Beliau sudah berada di ruangannya sejak beberapa saat lalu." jawab Johnny.
"Pastikan tidak ada yang melihatnya masuk ke dalam Istana, jangan sampai orang-orang tahu selama ini Jeino berada di utara."
"Baik, Yang Mulia. Saya juga mendapat kabar bahwa para penguasa wilayah sudah hampir tiba."
"Bagaimana dengan sambutannya?"
Johnny tersenyum miring. "Itu juga sudah saya siapkan."
Chanyeol mendengus kagum, Johnny memang tidak mungkin mengecewakannya dalam menjalankan perintah.
Sekarang para pasukan Synantisi pasti sudah mendapatkan sambutan mereka.
"Apa Helio yang memimpin pasukan itu?"
"Saya melihat Marquiss Jareth berada di barisan paling depan., dilihat dari pakaian Zirah lengkap yang beliau gunakan sepertinya beliau lah yang memimpin pasukan."
Kalau begitu Chanyeol harus lebih bekerja keras lagi, karena Jareth adalah bagian dari pemberontak.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Chanyeol, sebab Johnny akan lebih sering bertemu dengan kakaknya itu mulai sekarang. Chanyeol tahu hubungan mereka tidak baik.
"Melayani anda adalah prioritas utama saya, Yang Mulia. Saya tidak akan mencampurkan urusan pribadi ke dalam pekerjaan." jawab Johnny. Chanyeol tersenyum puas atas jawaban itu.
Mereka pun sampai di depan pintu Istana, serempak mendapat hormat dari pasuka Balion yang sudah berjejer rapih di samping kanan dan dikir taman, itu adalah hasil kerja keras Kai.
Lalu dihadapannya hingga ke gerbang diisi oleh pasukan Synantisi, bersama kuda-kuda yang mereka tunggangi.
Salah satu dari barisan paling depan melangkah maju, memberi hormat dan salam pada Chanyeol.
"Saya Marquiss Jareth Marvin, sekaligus ketua pemimpin pasukan Synantisi menghadap anda, Yang Mulia Duke Karanos penguasa wilayah Utara." ucap Jareth dengan lantang. Chanyeol membalasnya dengan anggukan.
Jarak mereka lumayan jauh, sebab terhalang oleh tumpukan tulang belulang yang sengaja ia simpan di tengah taman untuk dipamerkan. Itu adalah hadiah yang Chanyeol maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Out! [COMPLETED]
FanfictionCHANBAEK STORY || Fantasi - SMUT - ANGST - Romance || A/B/O version