****
*
*
*Pesta yang sebelumnya ditunda pun akhirnya diselenggarakan dengan sangat meriah. Para tamu undangan dengan antusias memenuhi aula Istana yang sudah dihias sedemikian rupa oleh sang Kaisar muda. Bukan hanya itu, masyarakat Emmerald juga ikut memenuhi area luar Istana untuk menunggu kemunculan sepasang pengantin dan dua bayi kembar yang sangat mereka agung-agungkan.
"Bagaimana dengan kembang apinya?" tanya Jeino pada Aria.
"Tenang saja, aku sudah menyuruh seluruh prajurit Lufire menyiapkan itu semua." jawab Aria.
Mereka tidak perlu memasang kembang api, karena prajurit Lufire lah yang akan menembakkan kekuatan mereka ke atas langit.
"Baginda, semua orang sudah berkumpul." ucap Ian.
"Apa ayah sudah siap?" tanya Jeino.
"Yang Mulia Duke dan Yang Mulia Baekhyun masih berada di ruangannya." jawab Ian.
Aria dan Jeino saling tatap, memikirkan hal yang sama. Mungkin kedua ayahnya sedang merasa gugup sekarang.
"Aku dan kakak akan menjemput mereka."
"Baik, Baginda."
Aria dan Jeino pun pergi menuju ruangan pribadi si calon pengantin. Sehun dan Kai sedang berdiri di depan pintu, mereka langsung memberi salam pada Aria dan Jeino.
"Salam kepada Baginda Kaisar matahari Emmerald dan Yang Mulia Putri Ariadne."
"Kenapa mereka berdua belum keluar juga?" tanya Aria.
"Itu... Karena para Yang Mulia muda terus menangis, sekarang Yang Mulia Baekhyun dan Yang Mulia Duke sedang menenangkan mereka." jawab Kai.
"Adikku menangis?" Aria bingung. Padahal selama ini mereka jarang sekali merengek, bahkan Aria sampai berpikir apa benar mereka berdua itu bayi.
"Umumkan kedatanganku." titah Jeino.
"Baik.." Sehun mengetuk pintu disana. "Baginda Kaisar dan Yang Mulia Putri memasuki ruangan."
Kai dan Sehun membukakan pintu.
Baekhyun dan Chanyeol disana tengah menggendong masing-masing satu bayi mereka.
"Ayah.."
"Apa yang terjadi? kenapa mereka seperti ini? dimana nyonya Blare?" tanya Aria.
"Entahlah... mereka menangis setiap kali Ayah menaruhnya di atas ranjang. Blare sedang beristirahat, dia tidak bisa terus menjaga mereka diusianya yang sekarang." jawab Baekhyun.
Jeino langsung menatap ranjang disana. "Apa mungkin mereka tidak suka dengan seprai nya?"
Aria menatap Jeino dengan wajah aneh, karena itu sangat mustahil, seprai itu berbahan sutra emas, dibuat khusus oleh desainer paling terkenal di Emmerald. Kain itu yang biasanya hanya digunakan oleh Kaisar.
"Ayah... berikan Charia padaku." ucap Aria. Baekhyun langsung memberikan putri bungsunya itu.
"Nah... Charia... lihat ini." Aria membuat tiga bola api kecil yang melayang di udara. Seketika tangis Charia berhenti.
"Bagaimana dengan ini." Jeino tidak mau kalah, ia membuat pusaran air yang melayang di atas wajah Chanelion.
Chanyeol yang sedang menggendong putra kecilnya itu tercengang. "Jadi kau suka bermain dengan kakak-kakakmu, hum?"
"Kalau begitu biar kami yang menjaga mereka, sebaiknya ayah segera bersiap karena para tamu sudah menunggu."
Baekhyun dan Chanyeol mengangguk, entah kenapa mereka merasa bodoh karena sempat melupakan kedua anaknya yang bisa dimanfaatkan disituasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Out! [COMPLETED]
FanfictionCHANBAEK STORY || Fantasi - SMUT - ANGST - Romance || A/B/O version