25. [Season2] Blood God (2)

428 37 9
                                    

****
*
*
*
*

Bada terdiam dengan wajah kebingungan, alisnya mengernyit menatap Chanelion tak mengerti.

"Apa yang sudah kau lakukan?!" teriak Chanelion seraya mengikis jarak mereka. Tatapannya yang dingin menusuk lelaki mungil yang masih terpaku mengatasi keterkejutannya karena Chanelion yang tiba-tiba masuk dan membentaknya.

"Baekhyun... aku mohon, katakan padaku apa yang sudah kau lakukan selama ini?!" Chanelion mencengkram kedua bahu Bada dengan kasar.

Bada tersentak melihat api di punggung pria itu, manik merahnya menyala dan itu terasa familiar.

"L-lepaskan.."

"Chanyeol!" Sehun yang baru datang reflek langsung menarik Chanelion menjauh dari Bada. Karena api ditubuh iblis itu bisa saja melukai Bada.

Sepersekian detik kemudian api dipunggungnya meredup, Kesadarannya kembali dan menatap Bada menyesal.

"M-maaf... maafkan aku."

Bahu Bada bergetar, barusan itu terasa sangat menyakitkan. Bukan, bukan karena bahunya yang dicengkram, tapi hatinya yang seperti ditusuk oleh tatapan dingin Chanelion yang asing.

"Atas nama Duke, saya memohon ampunan pada anda, Yang Mulia. Sepertinya Duke mengalami guncangan akibat kejadian kemarin." Johnny berlutut dan menunduk. Sehun juga ikut melakukan hal yang sama.

"P-pergi..." cicit Bada.

Sehun langsung bangkit dan menarik Chanelion dari sana. Johnny membungkuk sekali lagi kemudian meninggalkan ruangan.

Bada terduduk di tepi kasur, lututnya terasa seperti agar-agar. Barusan itu benar-benar mengejutkannya.

Bada menatap lengannya yang penuh dengan darah, lalu mengusapnya hingga luka ditangannya itu tertutup.

Itu hanya goresan kecil, saat ia menghukum para pelayan itu dan salah satunya mencengkram lengan Bada ketika merasakan kesakitan. Darah yang mengalir disana adalah darah milik para pelayan yang barusan ia bunuh.

Apa Chanelion kecewa karena Bada sudah membunuh para pelayan itu dan bukan mengampuni mereka?

"Baekhyun?" gumamnya seraya meremat dadanya yang nyeri.

****

"Apa kau sudah gila?!" bentak Sehun setelah sampai diruang kerja Chanyeol.

"Kau membuatnya ketakutan seperti itu! apa sebenarnya yang kau pikirkan?!" Sehun mendesah berat tidak habis pikir.

Sehun tidak pernah menduga Chanyeol akan bertindak impulsif seperti itu.

"Dia .. aromanya .. "

"Apa?! jangan bilang kau beperilaku seperti tadi karena kau tidak bisa menahan kegilaanmu terhadap aromanya?!"

"Tidak, Sehun.. aromanya, aroma darahnya!" suara Chanyeol meninggi berhasil membuat Sehun tersentak.

"Aroma darah?! apa maksudmu?!"

Johnny mengernyit melihat kilatan cahaya di manik merah Chanyeol. Persis seperti saat ia hendak berubah wujud untuk memakan roh.

Light Out! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang