Light Out! [COMPLETED]

33. [Season2] Yang terkuat

••••
•
•
•
•
Chanbaek
•
•
Silsilah keluarga Kaisar dan keluarga Denver

{ takut ada yang lupa }
•
•
•

Brak!!

      Hugo memukul meja dengan keras, ia marah dan tidak terima atas apa yang baru saja ia dengar di acara makan malam barusan.

"Sial!! suami? janin? apa itu masuk akal? seorang dewa yang seumur hidupnya sendirian tiba-tiba memiliki kekasih dan akan segera melahirkan dua orang anak?!" gerutunya masih sulit percaya.

"Itu bisa saja terjadi..." sahut Ezek dengan suara yang tenang. "Lagipula setelah aku perhatikan lagi, Yang Mulia Duke adalah pasangan yang cocok untuk Yang Mulia Bada. Mereka sama-sama memiliki kekuatan yang besar, bayangkan saja bagaimana nanti ketika anak mereka lahir? sekarang Emmerald sudah dianggap sebagai negara terkuat, mungkin nanti Emmerald akan menjadi Kekaisaran yang tidak akan pernah bisa ditaklukan." Ezek terkekeh membayangkan masa depan. "Aku juga masih tidak percaya, tetapi anak yang akan lahir itu adalah anak dewa."

Hugo mencengkram tangannya sendiri erat. "Anak itu... bukan hanya anak dewa, tapi juga anak iblis!."

"Apa maksudmu?" satu alis Ezek naik. Tidak mengerti dengan maksud ucapan suaminya.

"Duke Karanos adalah seorang iblis."

"Apa?!.." Ezek menghampiri Hugo dan mencengkram bahunya. "Apa kau tahu apa yang baru saja kau katakan? kau tidak boleh berbicara sembarangan tentang beliau! Terutama ketika kita masih berada di Istana."

Hugo mendengus dan menepis tangan Ezek. "Percuma aku bicara denganmu!" lalu keluar dari kamar itu.

Ezek terdiam dengan wajah bingung.

***

"Baginda... mata anda.." Ian menahan ucapannya saat melihat warna mata Jeino yang berwarna hitam legam kembali berubah menjadi merah.

"Ayah pasti sudah melepas sihirnya." ucap Jeino. Tadi sebelum mereka masuk ke ruang makan, Baekhyun sempat merubah mata Jeino menjadi warna hitam.

"Ah.." Ian mengangguk paham. "Tapi apa yang terjadi? sepertinya acara makan malam anda tidak berjalan dengan lancar."

"Itu... aku.." Jeino menahan ucapannya seraya menatap Ian dengan wajah sendu. "Ayah... ayah kecil.."

"Ya? apa sesuatu terjadi pada Yang Mulia Bada?" tanya Ian khawatir. Karena acara makan malam itu diadakan tertutup dan bersifat pribadi jadi tidak ada yang tahu apa yang terjadi disana, kecuali orang-orang yang berada di ruangan itu.