LF - 4

1.4K 90 2
                                    


"Ngapain sih kamu?" Tanya Jie yang baru selesai mandi melihat Yon yang berbaring sambil menatap Ren yang sedang tidur.

"Ren kecil banget ya" ucap Yon.

"Namanya juga bayi Yon" Jie duduk di kursi rias.

"Tapi ini terlalu lucu sayang jadi gemes" ucap Yon membuat Jie melihat ke arah Yon yang sedang menusuk-nusuk pipi Ren.

"Jangan di gangguin deh, awas aja kalau Ren bangun, Aku tuh belum makan"

"Iya, lagian gemes sama anak sendiri aja salah. Kan Aku seharian gak liat Ren" ucap Yon berdiri lalu berjalan menghampiri sang istri.

"Gak salah, tapi lihat situasi dong" ucap Jie melihat Yon dari pantulan cermin yang sudah berdiri di belakangnya.

"Iya sayang" ucap Yon memeluk Jie dari belakang, menduselkan wajahnya di perpotongan leher Jie.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Jie.

"Kangen, kamu tuh dulu manja banget pas hamil Ren kenapa pas Ren udah lahir jadi galak sih?" Yon.

"Kita harusnya udah cerai yah" ucap Jie membuat Yon menggigit leher Jie.

"Sakit tau gak!" Kesal Jie lalu melihat pantulan lehernya yang di gigit Yon.

"Makannya ucapannya di jaga" Yon.

"Heh, Lo dulu yang ngomongin perceraian duluan yah"

"La Lo La Lo, siapa tuh? Gak ada yang pernah bilang cerai" ucap Yon berjalan keluar kamar.

"Gak sadar diri banget jadi orang" ucap Jie namun Yon sudah sepenuhnya keluar.

Harusnya dulu Jie merekam semua ucapan dan perilaku jahat Yon supaya bisa menunjukan padanya sekarang dan Dia tidak bisa mengelak lagi.

.

.

"Sayang" Yon membangunkan Jie yang tertidur dengan memangku Ren sepertinya habis menyusui Ren kerena payudara Jie terekspos.

"Pindahin Ren" ucap Yon.

"Ren udah tidur?" Ucap Jie saat melihat sang putra sudah terlelap di pangkuannya.

Yon mengangkat Ren secara perlahan untuk memindahkan ke box bayi, Ia menimang Ren sebentar supaya sang anak tidak terbangun saat Ia menaruhnya di box tidur, sedangkan Jie membenarkan bajunya.

"Kenapa sambil duduk? Bahkan sampai ketiduran" Tanya Yon karena Dia baru pulang.

"Ren rewel tadi, gak mau tidur maunya nen terus kalau udah tidur di lepas terus kebangun nangis lagi jadi yah Aku malah ketiduran" jelas Jie.

"Kamu baru pulang?" Tanya Jie.

"Iya, kamu tidur lagi aja. Aku mau mandi dulu" ucap Yon dan Jie membaringkan tubuhnya lalu terlelap lagi.

Tidak lama Yon selesai mandi dan melihat Jie sudah tertidur lalu Ia berjalan ke box bayi untuk melihat putranya itu.

Melihat Ren yang tertidur membuat Yon mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Ren dengan pelan karena tidak mau membuat Ren terbangun dan Istrinya harus terjaga lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat Ren yang tertidur membuat Yon mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Ren dengan pelan karena tidak mau membuat Ren terbangun dan Istrinya harus terjaga lagi.

Yon beralih ke ranjang, Ia berbaring di samping sang istri yang sudah terlelap. Yon mengecup dahi Jie sebelum membawa sang istri kedalam pelukannya. Jie merasakan pergerakan sang suami pun menyamankan posisi tidurnya di dalam pelukan suaminya.

Takdir tuhan memang tidak ada yang tau.

.

.


"Kamu gak mau pakai baby sitter?" Tanya Yon yang sedang menggendong Ren.

"Buat apa?" Tanya Jie.

"Bantuin kamu jagain Ren"

"Telat, dulu kamu gak ngijinin kan?"

"Ya kan aku pikir gak akan se repot ini"

"Udah lah Masih ada Bibi dan banyak orang di rumah ini. Lagian Aku gak ngapa-ngapain, waktu Aku semuanya buat Ren jadi gak perlu"

"Kamu juga pasti cape kalau Ren lagi rewel kan? Harusnya dulu aku ijinin aja"

"Udah gak perlu, Ren kalau di kasi nen juga diem. Lagian Aku pikir-pikir lagi gak mau nanti anak Aku lebih deket sama orang lain dari pada Aku" jelas Jie.

"Yaudah kalau itu keputusan kamu, Aku takut kamu kecapean aja" ucap Yon.

"Kenapa sayang? Dengerin Daddy sama Mommy ngobrol yah? Emang udah ngerti?" Ucap Yon pada Ren yang sejak tadi menatapnya lalu tertawa saat sang Daddy mengajaknya berbicara.

"Ketawa, kaya paham aja kamu" ucap Yon lalu menciumi wajah sang putra membuat putranya semakin tertawa karena geli.

Jie yang sedang memakai makeup pun hanya menggelengkan kepalanya mendengar tawa sang putra.




"Ayo Zaffren ganti baju dulu" ucap Jie mengambil sang anak dari Yon.

"Kamu ganti baju juga, biar bisa langsung jalan" ucap Jie pada Yon.

"Iya"

"Udah ganteng anak Mommy" ucap Jie setelah selesai mengganti baju dan popok Ren.

Yon juga sepertinya sudah selesai berganti baju.

"Anak Daddy udah ganteng" ucap Yon menghampiri sang putra yang masih berbaring di atas ranjang.

"Udah wangi juga heumm" ucap Yon saat mencium baju Ren membuat Ren memainkan rambut sang Daddy sambil tertawa.

"Ren jangan mainin rambut Daddy sayang rambut Daddy nanti jadi berantakan lagi" ucap Jie.

"Gak papa, nanti bisa di rapihin ya" ucap Yon lalu mengecup pipi Ren.

"Udah ayo, tuh bawa tas punya Ren" ucap Jie membuat Yon berdiri dan mengambil tas isi barang-barang milik putranya itu.

Sedangkan Jie menggendong sang putra.

Mereka tidak membawa supir jadi Yon yang akan membawa mobilnya sendiri.

Jie dan Ren duduk di belakang.

"Coba sini lihat" ucap Jie membuat Yon yang sedang merapihkan rambutnya di spion tengah pun menengok ke belakang.

"Nih, Ren yang berantakkin rambut Daddy" ucap Jie sambil merapihkan rambut sang suami dengan satu tangannya soalnya satunya lagi buat meluk Ren yang ada di pangkuannya.

Yon malah menoel-noel pipi Ren namun sang anak tidak merespon sepertinya mengantuk.




La Famille Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang