LF - 22

534 44 0
                                    


GUYSSSS

SORRY

BANGET

CHAPTER 22

YANG KEMARIN
DI UP

🫠
SALAH

Harusnya yang bawah yang gua up tapi malah yang atas 🥲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harusnya yang bawah yang gua up tapi malah yang atas 🥲

🙏

.

.

.



Entah bagaimana pagi ini Yonathan sudah ada di rumah Hares.

"Dadah Rea" Jie.

Mereka akan pulang, lebih tepatnya Jie langsung berinisiatif untuk pulang saat tau Yon ada di sana. Ia tidak ingin marah atau malah bertengkar dengan suaminya di rumah Hares dan Vanya.

"Dadaaa.." Ren yang ada di gendongan Yon melambaikan tangan.

"Nanti main lagi sama Rea ya Ren" ucap Vanya.

"Iya Tante" Jie.

"Iya Tate.." Ren.

"Kita pulang dulu ya" Jie pada Hares dan Vanya sedangkan Yon sudah membawa Ren masuk ke dalam mobil dan mendudukkan di car seat.

"Iya"

Mobil Yon sudah pergi dari area rumah Hares.

"Mereka gak akan bertengkar di jalan kan?" Tanya Vanya pada Hares.

"Harusnya enggak, Yon pasti masih punya otak untuk gak bertengkar di depan Ren dan lagi Dia membawa mobil sendiri serta istrinya sedang hamil" Hares.

"Tapi Aku khawatir" Vanya.

Melihat kekhawatiran sang istri akhirnya Hares meminta salah seorang pekerjanya untuk mengikuti mobil Yon.







Yon duduk di kursi kemudi, sedangkan Jie duduk di belakang dan Ren duduk di samping Jie.

Keheningan terjadi di dalam mobil sebelum Ren yang mulai berbicara.

"Mom.." Ren masih melihat ke arah jendela.

"Iya sayang" Jie.

"Ail tejun" Ren menunjuk ke arah luar.

"Ada Air terjun? Bukan, itu air mancur" jelas Jie pada sang putra.

"Ail mancul?" Tanya Ren menengok ke arah Mommynya.

"Mauu, mau main" Ren.

"Gak boleh nanti di marahin pak polisi" Jie.

La Famille Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang