LF - 10

899 67 0
                                    

"Ren jangan suka memasukan sembarang mainan ke mulut kamu" tegur Yon.

Ren langsung saja merengek saat mainan yang ada di mulutnya di tarik oleh sang Daddy.

"Sayangg.." panggil Yon.

"Iya kenapa?" Jie.

"Kasi Ren mainan yang bersih dong, Dia suka masukin apapun ke mulutnya sekarang" Yon.

"Iya nanti Aku ambilin"

Tidak lama Jie muncul dengan beberapa mainan karet di tangannya.

"Ini udah bersih?" Tanya Yon.

"Udah, sama Bibi udah di rebus"

"Kayaknya giginya mau tumbuh lagi"

"Jadi Ren bakal tumbuh gigi lagi?" Tanya Yon.

"Iya"

"Anak Daddy mau punya Gigi lagi" ucap Yon menoel-noel pipi Ren namun tidak di gubris oleh sang putra yang masih sibuk gigitin mainan karetnya.

"Napsu banget kayaknya, nanti gigi depan kamu sakit sayang" ucap Yon.

"Biarin anaknya kenapa sih" ucap Jie.

"Iya sayang Iya, aku kan khawatir nanti gigi depan Ren sakit"

.

.

"Sayang, Ren lucu banget" ucap Yon pas Jie.

"Kenapa?" Tanya Jie.

"Tambah lucu semenjak punya gigi" ucap Yon merasa gemas pada putranya itu sejak memiliki gigi.

"Tapi gak usah di gigit juga anaknya" Jie saat melihat Yon menggigit tangan Ren tapi Ren tertawa.

"Tambah gemuk, jadi gemes. Nenen terus sih yah" Yon mengangkat Ren lalu menciuminya.

"Berati Aku pinter ngurusnya, sampai Ren bisa gemuk gitu" ucap Jie.

"Iya sayang, terimakasih" ucap Yon menghampiri Jie lalu mengecup pipi Jie.

"Cium Mommynya" ucap Yon mendekatkan Ren untuk mencium sang Mommy.

"Anak Mommy" ucap Jie menciumi pipi Ren membuat Ren terkekeh karena kegelian.

Saat Jie berhenti, Ren langsung menatap ke arah Mommynya.

"Apa?" Tanya Jie dan Ren tersenyum membuat Jie mencium bibir putranya itu.

Yon sejak tadi hanya melihat kedua kesayangannya sambil tersenyum.

Ren beralih pada sang daddy lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Daddynya.

"Dih, anak kecil salting" ucap Yon membuat Jie tertawa.

.

.

Usia Ren sudah memasuk 11 bulan. Sudah banyak tingkah lucu yang ia tunjukan pada kedua orangtuanya. Anak itu sudah gesit merangkak ke sana sini membuat Jie harus extra mengawasi sang anak.

"Ren mamamnya dong" ucap Jie karena Ren sejak tadi merangkak kesana dan kesini di karpet yang sudah di sediakan di kamar dengan pembatas aman yang mengelilingi mereka.

"Daddy sebentar lagi pulang loh, masa Mamamnya belum habis" ucap Jie lagi tapi tidak di hiraukan sang putra.

Pintu kamar terbuka oleh Yon yang baru pulang.

"Hallo sayang" ucap Yon saat melihat sang anak yang langsung bergegas berpegangan pada pembatas untuk mencoba berdiri.

"Pelan-pelan" Jie melihat sang anak yang bersiap berdiri sambil berpegangan.

"Hayooo.. kangen Daddy" ucap Yon mengangkat tubuh putranya itu.

Ren sudah bisa berdiri namun masih harus sambil berpegangan.

"Daddy, Ren belum selesai mamamnya nih" Jie seolah mengadu pada suaminya.

"Kenapa belum habis mamamnya?" Tanya Yon dan Ren malah tertawa.

"Kenyang kali?" Tanya Yon pada sang istri.

"Baru makan sedikit" Jie.

"Bosen gak? Coba besok ganti menu baru" Yon.

"Kamu bosen?" Tanya Jie pada sang putra.

"Iya mom" jawab Yon membuat Jie menunjukan side eye nya.

"Lagian kamu, Ren mana ngerti" Yon.

"Yaudah deh, nanti Nenen aja" ucap Jie menyerah karena putranya tidak mau lanjut makan.

"Ayo sama Mommy, Daddy mandi dulu nanti baru main sama Daddy" ucap Jie mengambil alih Ren.

"Kamu udah makan?" Tanya Jie.

"Belum" jawab Yon.

"Yaudah Aku tunggu di bawah" ucap Jie membawa Ren keluar dari kamar.

"Daddy mau makan dulu sayang" ucap Jie karena Ren terus mengulurkan tangannya pada sang Daddy.

"Nanti sayang" Yon.

"Nanti yah, biarin Daddy makan dulu" ucap Jie akhirnya membawa Ren ke ruang tengah supaya tidak mengganggu sang Daddy.

Di ruang tengah Jie menurunkan Ren di sisi sofa supaya anaknya itu berdiri sambil berpegangan pada sofa.

Jie menjaga Ren dari belakang saat sang anak mulai sedikit oleng karena langkahnya. Ren yang hampir terjatuh ke belakang pun langsung di tangkap oleh Jie.

"Hupp.. mau jatuh" ucap Jie dan Ren mengulurkan tangannya untuk berdiri lagi namun kali ini Ia berpegangan pada tangan sang Mommy.

Setiap langkah yang Ren ambil membuatnya tertawa. Jie beberapa kali melepas tangan sang putra dan membuat Ren terjatuh ke arahnya.

Namun Ren seakan tidak lelah dan mencoba berdiri lagi sampai suara sang Daddy membuat atensinya teralihkan.

"Hayoo" ucap Yon.

Jie yang perlahan melepas tangan kecil Ren perlahan dan Ren juga perlahan melangkah, satu langkah dia langkah sampai akhirnya langkahnya semakin cepat menuju sang Daddy membuat Jie maupun Yon membulatkan matanya terkejut. Jie bahkan tanpa sadar menahan nafasnya.

Saat Ren hampir terjatuh Yon langsung menangkap tubuh sang putra. Ren tertawa saat tubuhnya di tangkap oleh sang Daddy.

"Wahh, kamu melihatnya kan? Ren berjalan?" Ucap Yon pada Jie yang masih sama-sama tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Yon menggendong Ren dan memberikan pada Jie membuat Jie langsung memeluknya.

"Anak Mommy udah bisa jalan?" Ucap Jie yang senang dan terharu melihat langkah pertama putranya itu.

"Nanti kalau udah kuat kakinya Mommy beliin sepatu ya" Jie.

"Buat lari bareng Daddy" lanjut Yon.

"Balapan sama Daddy" Jie.




La Famille Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang