LF - 15

734 61 1
                                    

Yon sedang menggendong Ren sambil satu tangannya menggandeng sang istri. Mereka habis memeriksakan keadaan Jie dan ternyata benar, Jie sedang mengandung dengan usia kandungan memasuki 4 Minggu kehamilan.

"Kita langsung pulang?" Tanya Jie.

"Iya, kamu gak boleh kecapean" ucap Yon membuat Jie menyunggingkan senyuman. Jie yang awalnya menggandeng tangan Yon membuatnya memeluk lengan suaminya itu.





"Ren sama Daddy aja, jangan gitu ke Mommy, Ren" ucap Yon karena Ren berdiri di paha Jie.

Mereka masih di mobil namun Yon kali ini membawa supir. Yon sedikit panik saat Ren mulai berdiri di paha Jie karena takut Ren akan mengenai perut Mommynya itu.

"Udah lah Yon" Jie mencoba menghentikan suaminya yang ingin mengambil Ren namun Ren itu tidak mau.

"Nanti kena purut kamu" Yon.

"Enggak" Jie.

"Ren duduk, kalau mau sama Mommy duduk" ucap Yon membuat sang putra akhirnya duduk membuat Jie mengecup puncak kepala sang putra.

Ren akhirnya tertidur.

"Mau Aku aja yang pangku?" Tanya Yon saat melihat ke arah putranya yang ternyata sudah tidur, Ia tadi sibuk dengan iPad untuk urusan pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau Aku aja yang pangku?" Tanya Yon saat melihat ke arah putranya yang ternyata sudah tidur, Ia tadi sibuk dengan iPad untuk urusan pekerjaan.

"Nanti bangun anaknya, pas mau turun aja kamu yang gendong" ucap Jie membuat Yon memegang tangan Jie yang satunya lalu mengusap punggung tangan Jie.

Info, mereka naik Alphard jadi tempat duduk Jie dan Yon terpisah.





Mereka sampai di rumah, Yon perlahan mengangkat Ren dari pangkuan Jie supaya tidak terbangun.

"Emhh.. Mom" ucap Ren sepertinya Ia merasa tidurnya terganggu namun Ia tidak terbangun.

"Iya sayang, sama Daddy dulu" ucap Yon membawa Ren masuk kedalam rumah diikuti Jie.

Sesampainya di kamar Yon membaringkan perlahan Ren di ranjang.

"Nggak kebangun kan?" Tanya Jie yang baru masuk ke kamar.

"Enggak, aman" ucap Yon menghampiri Sang istri lalu memeluknya.

"Kenapa?" Tanya Jie.

"Gak papa, seneng aja Ren mau punya Adek" ucap Yon membuat Jie memeluk suaminya dan menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher sang suami.


.

.



"Udah mau jadi Kakak masih nenen ke Mommy" ucap Yon pada Ren yang sedang berbaring tengkurap menyusu pada Mommynya.

"Kaka" ucap Ren melepas puting Mommy namun Ia langsung melahapnya kembali membuat Jie dan Yon tersenyum gemas.

"Iya, Ren mau jadi Kakak. Nanti Ren punya adek" ucap Yon membuat Ren melepas puting Mommya lagi lalu menatap Daddy sebelum Ia mendudukan tubuhnya.

"Dede Len" ucap Ren.

"Bukan, nanti Ren di panggil Kakak bukan Dede lagi" ucap Jie.

"Kaka Eja" ucap Ren.

"Iya Kakak Eza, Kakak Ren" ucap Jie.

"Ren mau kan jadi Kakak?" Tanya Yon namun ternyata Ren menggeleng.

"Dede Len" ucap Ren lalu menyusu pada Mommynya lagi dan menyamankan posisi tubuhnya.

"Kalau main sama Eza sering di panggil Dede sih Dia" Yon.

"Nanti kalau kita sering panggil Kakak juga Dia biasa Yon" ucap Jie mengusap rambut Ren.

"Yon, kayaknya Ren boleh potong rambut nih" ucap Jie merasa rambut putranya sudah cukup panjang.

"Yon" ucap Ren membuat Jie dan Yon menatap putra mereka.

"Heh, Daddy" ucap Yon.

"Yon" ucap Ren lagi.

"Ini siapa?" Tanya Jie menunjuk Yon.

"Yon" ucap Ren membuat Jie sontak tertawa.

"Daddy sayang, Daddy" ucap Yon pada Ren yang menyusu lagi pada Jie namun Ren menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Daddy gak?" Ucap Yon sambil menggelitiki sang Putra sampai Ren melepas puting Mommya dan tertawa karena merasa geli.

"Hahahah Mom" Ren tertawa sambil memanggil Mommy.

"Panggil Daddy dulu" ucap Yon.

"Didy" ucap Ren masih tertawa dan Yon berhenti menggelitik berganti dengan menciumi wajah Ren.

"Aaaa~ Didyyyy"

"Udah Yon nanti ngompol anaknya" ucap Jie.

"Kamu tuh jangan panggil Yon Yon terus, Ren jadi ngikutin" Yon protes pada sang istri.

"Iya, Daddy" Jie sudah memeluk sang putra yang menghampirinya karena bisa terlepas dari Daddy.

"Besok potong rambut oke?" Jie pada Ren dan Ren menggeleng.

"Kenapa sih, kamu kalau mau potong rambut selalu susah" Jie.

"Besok sama Daddy potong rambutnya, terus beli mainan" bujuk Yon.

"Gak, gak ada mainan lagi" ucap Jie.

"Momm~" Ren mendongah menatap wajah Mommynya.

"Obilan" ucap Ren.

"Satu" ucap Jie menunjukan satu jarinya.

"Emm" Ren menatap tangan mungilnya bersusah payah menunjukkan 2 jarinya.

"Uwa" Ren menunjukan tangannya dengan 2 jari kepada sang Mommy.

"Satu atau gak sama sekali" Jie menutup tangan mungil Ren dengan tangannya.

"Catu" ucap Ren pada akhirnya.

"Sini cium dulu" Jie menunjukan pipinya pada sang putra dan Ren langsung bangun dan mencium kedua pipi Mommy.

"Daddy gak?" Yon pada Ren.

"Kan Daddy yang mau beliin" ucap Yon dan akhirnya Ren merangkak menghampiri Daddy yang sedang berbaring dan mencium kedua pipi Daddy sampai akhirnya Daddy membawa Ren kedalam pelukannya.






"Udah Ayo Bobo" Mommy sambil membawa botol susu untuk Ren.

"Good Night Daddy" ucap Jie memberikan botol itu pada Ren.

"Nite Didy, Nite Mom" Ren mengikuti Mommynya, Jie memang suka berucap seperti itu Jika Ren akan tidur sampai akhirnya Ren mengikutinya juga.

"Night Dede" ucap Daddy mengusap perut Mommy supaya Ren mengikutinya namun ternyata Ren hanya mengambil botol susunya lalu berjalan ke sisi ranjang di mana Ia tidur.

"Masih bingung Dia, Bingung kenapa Dede di perut Mommy" ucap Jie membuat Suaminya juga mengangguk.



____


SELAMAT TAHUN BARU 2024
SEMUANYA
Semoga selalu di beri kesehatan
Dan semoga keinginan yang belum tercapai di tahun sebelumnya bisa tercapai.

Semoga cerita ini bisa lanjut.

La Famille Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang