LF - 19

627 64 2
                                    


Yon berjalan bolak balik di depan pintu ruangan dimana istrinya di periksa.

Ia sangat panik dan takut terlebih saat di dalam mobil Jie terus merintih kesakitan.

Sedangkan di rumah Ren di urus oleh Jisoo. Jisoo sudah memandikan Ren dan memakaikannya baju.

Jisoo juga sudah menghubungi dokter untuk memeriksakan keadaan Ren dan Dokter bilang Ren tidak papa Dia hanya panik saja, Ren juga tidak banyak menelan air. Tapi jika ada keluhan dari Ren mungkin bisa di periksakan lagi.

"Mama" panggil Eza pada Mamanya yang sedang memangku Ren sambil meminum susu dari dot dan hampir tertidur. Anak itu terlalu lama menangis karena mencari kedua orangtuanya.

"Iya sayang" Jisoo pada Ren.

"Dede nda Papa?" Tanya Eza.

"Gak Papa, Dede Ren kecapean jadi mau bobo" ucap Mama.




"Ibu Jie mengalami kram perut, mungkin karena Ia merasa kaget, panik dan takut secara bersamaan, namun di usia kehamilan yang kondisi kandungannya masih belum kuat seperti Ibu Jie harus mendapat perhatian extra" jelas dokter.

"Baik dok, terimakasih" ucap Yon.

Setelah dokter pergi, Yon masuk untuk menemui sang istri.

Ia mengusap puncak kepala Jie sebelum mengecupnya.

"Yon" ucap Jie lirih.

"Iya sayang" Yon.

"Ren gimana?"

"Kamu istirahat aja, jangan mikirin Ren dulu pikirin diri kamu dan kandungan kamu dulu" ucap Yon.

"Anak aku gak papa kan?" Ucap Jie mengusap perutnya.

"Gak papa, kamu harus banyak istirahat" ucap Yon mencium puncak kepala sang istri lagi. Setidaknya Ia bisa bernafas lega sekarang.

.

.

"Pah gimana? Ini udah malam. Masa kita tidur di sini" ucap Jisoo pada sang suami yang sudah menyusul mereka ke rumah Yon.

"Ya terus gimana? Yon sama Jie masih di rumah sakit. Gak tega juga kan kita ninggalin Ren" ucap Aksa menatap Ren yang sudah tertidur dengan Eza yang juga tidur di sampingnya.

"Kamu telfon Yonathan deh" minta Jisoo akhirnya Aksa menghubungi Yon.



Jie sudah tertidur, Yon melihat ponselnya berdering pun mengambilnya di atas meja.

"Iya gimana?" Yon.

"Gua masih di rumah Lo nih sama Anak istri" ucap Aksa.

"Yaudah kalau kalian mau pulang pulang aja" Yon.

"Ini Ren udah tidur tapi masa kita tinggal, Lo sama Jie gimana?" Tanya Aksa.

"Istri Gua mungkin bisa pulang besok, Lo minta Bibi temenin Ren aja" ucap Aksa.

"Ini beneran gak, Gua balik" ucap Aksa memastikan.

"Iya" jawab Yon.


Setelah selesai berbicara dengan Yon, Aksa akhirnya memutuskan untuk pulang bersama Anak istrinya. Ia juga sudah meminta Bibi untuk menemani Ren tidur.

.

.


Paginya Ren terbangun dan mencari kedua orangtuanya. Dia bahkan tidak mau meminum susu dan terus rewel.

Sampai akhirnya Kedua orangtuanya pulang.

"Mommyyy~" ucap Ren mengulurkan kedua tangannya dari gendongan anakbuah Yon pada Jie yang baru turun dari mobil.

"Sayang, anak Mommy" ucap Jie yang juga merindukan sang putra.

"Ren, Mommynya istirahat dulu ya" ucap Yon.

"Yon, Aku mau Ren" Jie.

"Kamu baru pulang, istirahat dulu" ucap Yon pada sang istri.

"Ajak Ren main" ucap Yon pada anakbuahnya sebelum mengajak Istrinya untuk masuk.

Yon membantu Jie untuk istirahat sebelum Ia bebersih dan bersiap untuk bekerja. Bekerja dari rumah.



Jie seharian ini hanya berada di kamar di temani Yon. Ia bahkan belum melihat sang putra. Mau makan Yon yang mengambilkan ke lantai bawah dan Dia yang memasakannya dulu. Saat Jie menanyakan sang putra Yon hanya bilang kalau Putra mereka itu sedang bermain atau setelah jam makan siang Ren sedang tidur.

Yon dan Jie sudah menyiapkan kamar lain untuk Ren sebenarnya hanya saja  mereka masih mau tidur bersama Ren jadilah Ren masih tidur di kamar Jie dan Yon.

"Aku mau ketemu Ren" ucap Jie setelah makan malam.

"Ren udah tidur" ucap Yon.

"Yang bener aja dong! Ini baru jam berapa?" Jie tau jam tidur putranya.

"Tadi siang Ren gak tidur" ucap Yon.

"Kata kamu tidur? Kamu bohong?" Jie.

"Tadi siang Ren emang mau di tidurin sama Bibi tapi ternyata Dia main di kamarnya. Ya Aku pikir Dia tidur" ucap Yon membuat Jie cemberut.

"Kamu sekarang istirahat, pulihin diri kamu. Urusan Ren bisa di handel yang lain" ucap Yon.

"Iya" ucap Jie sedikit kesal.

.

.

Keesokan harinya Yon masih meminta sang istri untuk istirahat. Hari ini Jisoo datang untuk menjenguk Jie.

"Mana Eza?" Tanya Jie karena Jisoo masuk ke kamarnya sendiri.

"Ada di bawah lagi main sama Ren" ucap Jisoo lalu duduk di sisi ranjang Jie.

"Kenapa?" Tanya Jisoo saat melihat perubahan raut wajah Jie.

"Kangen Ren" ucap Jie membuat Jisoo malah tertawa.

"Yang bener aja, kaya gak ketemu anak sendiri" Jisoo.

"Emang, dari kemarin pulang dari rumah sakit belum liat Ren" ucap Jie.

"Kok bisa?" Tanya Jisoo.

"Yon minta Gua istirahat dulu" Jie.

"Ya bener sih ucapan Yon tapi masa gak liat Ren sama sekali" ucap Jisoo.

"Ya faktanya gitu" Jie.



Jie benar-benar merindukan Ren. Ia ingin keluar untuk menemui sang putra tapi ternyata saat membuka pintu Yon ada di depan pintu kamar.

"Mau kemana? Kamu butuh sesuatu?" Tanya Yon.

"Aku mau ketemu Ren" ucap Jie.

"Sekali aja nurut sama Aku buat istirahat. Buat kebaikan kamu sama anak kita yang ada di perut kamu" Yon.

"Aku cuman mau ketemu Ren, Salahnya apa?" Jie.

"Ren itu sekarang lagi aktif-aktifnya, nanti kalau Dia gak sengaja kaya kemarin terus ngebahayain kamu sama kandungan kamu lagi gimana? Kamu gak tau gimana khawatirnya Aku?" Yon.

"Kok kamu ngomong gitu? Ren gak ngebahayain Aku. Itu insting Aku liat anak Aku dalam bahaya"

"Di rumah ini banyak orang bukan cuman kamu! Mereka bisa nolong Ren!" Yon.

"Aku gak tau kalau kamu dalam posisi Aku saat itu bakal kaya gimana sampai kamu bisa ngomong kaya gini" ucap Jie kembali berjalan masuk dan membaringkan dirinya di ranjang lalu memunggungi Yon.

Ia tidak habis fikir bagaimana bisa Yon berfikir seperti itu.





La Famille Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang