Bab 1

241 9 3
                                    

Happy Reading ^^

"Woi, bang! Cepetan, lu mau bikin gw telat di hari pertama?!" teriak seseorang dengan keras sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Sabar woy! Jangan di gedor-gedor juga nih pintu, kalau rubuh gimana coba?!" balas orang dari dalam kamar mandi yang sedang berteriak juga.

"Ck, lima menit lu kaga keluar gw pergi duluan!" ancam Xavion kepada kakak kembarnya itu.

Ya, yang sedari tadi berteriak dari luar pintu kamar mandi adalah Xavion.

"Iya-iya tiga menit lagi gw selesai! Lagian gw baru aja masuk ke kamar mandi 5 menit yang lalu!" balas Xavier yang membuat adiknya mendengus dengan kesal.

"Emang lu mandinya baru 5 menit yang lalu, tapi lu mandinya di jam 06.25! Sedangkan gerbang di tutup jam 06.30! Ya telat lah kita!" gerutu Xavion dengan sebal.

"Yaelah, kalau telat ya tinggal dihukum. Apa susahnya?" tanya Xavier sambil membuka pintu kamar mandi dan berjalan keluar dari sana lengkap dengan seragam putih abu yang sudah dikenakannya.

"Apa susahnya, apa susahnya? Woi, ini hari pertama masuk di semester dua!" ucap Xavion dengan nada tidak santai.

"Justru itu! Kita mencetak rekor baru, siswa yang telat masuk di hari pertama pergantian semester!" ucap Xavier dengan bangga yang dibalas dengan cibiran pelan oleh Xavion.

"Kalau gitu mending gw pergi bareng sama bang Varo, kalo gak sama dua orang itu," ucap Xavion dengan pelan yang dibalas tatapan tidak terima oleh Xavier.

"Idih! Lu mau ninggalin abang lu ini?" tanya Xavier.

"Kalau bisa nih ya, gw pengen buang lu ke samudra atlantik," balas Xavion sambil mengambil tasnya yang ada di atas sofa.

"Udah ah, daripada ngomong gak jelas kek gini mending berangkat sekarang sebelum hukuman gw sama lu makin bertambah," potong Xavion dengan lelah sebelum abangnya mulai mendrama kembali lalu mengambil kunci mobilnya itu.

"Yak! Tungguin gw dong, Zura!" teriak Xavier dengan tidak selow.

"Makanya cepet Kana...!" ucap Xavion sambil mengeram pelan.

Yap, mereka berdua itu lebih sering manggil satu sama lain dengan sebutan Zura dan Kana, itu diambil dari nama pertama mereka. Azura dan Arkana.

Kenapa nggak manggil dengan sebutan Vier dan Vion? Kata mereka sih ribet banget. Mereka juga udah pernah nyoba manggil satu sama lain kek gitu, tapi lidah mereka itu sering banget kelibet pas manggil pakai panggilan itu.

Jadinya mereka manggil satu sama lain dengan sebutan Zura dan Kana. Lagipula bunda sama ayah juga sering manggil mereka dengan sebutan itu dibanding panggilan abang adek.

Yah walaupun bunda juga kadang pernah manggil mereka dengan panggilan abang sama adek.

"Kana, kana. Panggil gw abang!" ucap Xavier dengan kesal.

"Cuman beda 30 menit doang."

"Ya tapi gw lahir duluan dalam 30 menit itu," Ketus Xavier sambil memasang sabuk pengaman di kursi penumpang.

"Eh, lu kalo bawa mobil jangan cepet-cepet ya," jelas Xavier dengan sedikit ragu.

Dia itu tau banget, kalo adiknya lagi di kejar waktu, maka mobil yang dibawanya udah kaya di kejar malaikat maut.

"Hehe, gak janji ya bang!" balas Xavion sambil cengegesan lalu mulai menekan pedal gas mobilnya dengan keras hingga menampilkan kecepatan hampir melebih 60 km/jam.

Xavier yang melihatnya membolakan matanya dan siap-siap berpegangan dengan apapun yang ada di sekitar.

Bahkan di dalam hatinya mulai membaca beberapa doa yang terlintas di pikirannya.

SMA LAKSAMA 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang