Bab 8

77 5 0
                                    

Happy Reading ^^

Pagi hari yang amat cerah di hari selasa ini harus di awali dengan tampang lesu dari ketiga kepala rusuh kita. Siapa lagi jika bukan kedua anak kembar kesayangan kita dan juga remaja dengan kulit coklat eksotis yang selalu menyebarkan senyum lima jari miliknya.

"Lah, kenapa mereka bertiga?" tanya Javier sambil menunjuk ketiga orang yang dimaksud.

"Entah, kayaknya mereka tidur malem deh, soalnya mereka lupa ngerjain pr nya Pak Barrow," ujar Ian yang menjadi satu-satunya orang yang bisa menjawab pertanyaan Javier.

Jika kalian menanyakan keberadaan Vero maka jawabannya dia lagi menjadi babu sekolah a.k.a osis di pagi hari seperti ini.

"Kenapa lu nanya kaya gitu?" tanya Ian yang dibalas dengan gelengan pelan oleh Javier.

"Enggak sih, cuman aneh aja ini kelas tiba-tiba sepi gitu, ternyata biang rusuhnya lagi pada tepar," ujar Javier yang membuat Ian terkekeh pelan.

"Bagus dong, setidaknya ini kelas jadi tenang sebentar," ujar Ian yang dibalas dengan anggukan oleh Javier.

"Iya juga sih, mana si Kayla sama Alice juga belum datang, setidaknya pagi indah gw nggak jadi kelabu gara-gara tingkah mereka berlima kalau udah di satuin," ucap Javier.

"Baru lu doang di sini?" tanya Ian yang dibalas gelengan pelan oleh Javier.

"Lu lupa? Ada Ilsa di belakang lagi tidur sama guling plus selimut miliknya, kayaknya dia nggak bisa tidur semalam, pas datang kantung matanya bener-bener kaya panda," ujar Javier sambil menunjuk kearah belakang dimana ada Ilsa yang sedang bergelung manja dengan dunia mimpi.

"Oh iya gw lupa, terus siapa lagi?" tanya Ian.

"Kalau gak salah tadi Sura sama Rose udah dateng, tapi Sura kayaknya pergi ke perpustakaan dan Rose lagi ada di taman belakang. Kania juga pagi-pagi udah ada urusan sama club karate nya sama kaya bang Vero, maklum dia kan ketuanya. Terus si Rizal sama Arjun datang-datang cuman naruh tas abis itu minggat pergi ke kantin," ucap Javier.

"Yang belum dateng cuman si Kayla, Nara, Alice sama si murid baru," ujar Javier yang membuat Ian mengacungkan jempolnya.

"Seperti yang diharapkan dari raja informasi kayak lu, pasti lu tau semuanya," ujar Ian yang membuat Javier mendengus bangga.

"Gw gitu loh, lagian hal kaya gini juga udah biasa buat gw, kan gw udah bareng sama kalian hampir satu tahun," ujar Javier.

"Tapi jujur deh, kenapa si Rose suka banget pergi ke taman belakang yang angker itu dah? Emang dia nggak takut apa?" tanya Ian dengan bingung.

"Entahlah, mungkin aja hantunya takut duluan pas ngeliat wajahnya Rose, makanya dia berani ke sana," ujar Javier dengan bercanda.

"Kalau Rose denger, siap-siap kuping lu pegang di ceramahin sama kak Ros," ucap Ian yang ikut meledek Rose dengan sebutan kak Ros.

Kalau kalian penonton setia animasi kembar kepala botak yang tidak tamat tk pasti kalian tau tanpa aku jelasin di sini.

"Heh, lu juga ngeledek dia ya!" ujar Javier yang membuat Ian tergelak.

"Lagian dia kan punya adik yang kelakuannya melebihi setan, mungkin karena itu dia berani sama setan di taman belakang," ucap Javier yang kembali membuat Ian tergelak.

"Hahaha, bukan cuman kelakuan, bahkan wajahnya mirip," ucap Ian yang dibalas dengan tawa kecil oleh Javier.

"Oh, iya lu kan pernah di deketin sama si adiknya kan?" ucap Javier yang membuat wajah Ian mengkerut dalam beberapa detik.

SMA LAKSAMA 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang