Bab 30

25 2 0
                                    

Happy Reading ^^ 

Suara ricuh bak hewan lepas dari kandangnya dari kumpulan para siswa yang tinggal di dalam kelas 11 MIPA 2 saat pukul masih menunjukkan jam enam kurang lima menit yang sangat berbanding terbalik dengan suasana hening di luar kelas mereka.

Ricuh? Tentu saja mereka saat ini lengkap kecuali Vero yang datang-datang cuman naruh tas terus minggat ke ruang Osis. Termasuk dengan Kayla dan Nara yang sudah standby di kelas, sangat jarang untuk tukang ngaret kita bukan?

Btw kalian penasaran mereka lagi ngapain sampai sericuh itu? Ayo kita intip bersama.

"Cuy! Konser yuk!" seru Xavier di depan kelas dengan penuh semangat sambil memengang botol pink milik Kayla di tangan kanannya yang digunakan sebagai mic dadakan.

"Gila, pagi-pagi udah rusuh aja. Belum  bel masuk padahal, bisa-bisanya udah rusuh ke gini," gumam Kania dengan heran.

"Konser?! Hayuk! Lagu apaan?" tanya Alice dengan penuh semangat sambil berjalan menuju kearah Xavier, maklum dia itu hobi nyanyi jadi wajar aja kalau Alice excited banget.

"Request lagu galau dong! Lagi galau nih gw," ujar Kayla dengan tidak bersemangat sangat tidak mirip dengan Kayla yang biasanya.

"Galau ngapa lu? Punya pacar aja kagak, apa yang lu galauin?" tanya Nara dengan heran.

"Bener juga! Lu ngapa dah? Biasanya kalau gw nyentuh aset prabotan pink lu aja langsung koar-koar siap ngebunuh gw, ini kok gw masih utuh sih pas ngambil botol pink lu?" tanya Xavier juga ikut heran.

"Gw nggak sekriminal itu kali!" ketus Kayla lalu meletakkan kepalanya di atas meja dengan bosan.

"Idih, ngapa lu?" tanya Xavion dengan bingung karena tinggak temannya yang tidak biasa.

"Sakit Kay?" tanya Rose yang kini ikut turun tangan karena nggak biasanya Kayla diam kek gini, biasanya kan gila dia.

"Galau gw nih," ujar Kayla yang mengundang tatapan aneh anak kelas.

"Kay, lu nggak kerasukan kan ya? Kita kan abis dari kuburan tadi," ujar Rizal dengan sedikit ribut yang mengundang ungkapan heboh dari anak kelas.

"Lu jangan ngomong gitu dong!" seru Sura sambil mengelus pelan kedua lengannya yang tiba-tiba merinding.

"Tau, gw ngerasain hawa-hawa nggak enak nih, kelas kita kan deket banget sama taman belakang!" ujar Kania dengan pelan.

"Serius lu Ka?!" tanya Zayyan dengan heboh lalu beringsut kearah Ian yang masih anteng duduk di kursinya.

"Ck, nggak usah nempel-nempel!" ujar Ian sinis kepada teman sejak kecilnya itu.

"Ann! Gw takut cuy!" ujar Zayyan semakin menempeli Ian yang membuatnya hanya bisa menarik nafasnya pelan sebelum melayangkan pukulan kearah wajahnya.

"Heh! Berisik dah lu pada, lagian ini masih pagi loh, emang setan udah nongol pagi-pagi?" tanya Javier dengan kening berkerut.

"Mungkin aja, lagian diantara kita nggak ada spesialis setan," ujar Arjun dengan gampang.

"Lu kira dokter, pake ada spesailisnya?!" tanya Nara yang membuat Arjun mengangkat bahunya acuh.

"Udahlah, ngapa jadi bahas setan sih? Kay, lu itu kenapa?" tanya Sheiren menengahi sebelum anak kelas semakin ngelantur.

"Gw galau!" ujar Kayla dengan frustasi yang membuat Alice merasa gemas.

"Ya, elu galau kenapa?" tanya Alice sambil berusaha untuk tidak mencekik lehernya.

"Kay, lu kan nggak punya pacar nih ya. Apa yang lu galauin?" tanya Xavion dengan aneh.

"Nah! Itu dia! Gw galau karena gw nggak punya pacar!" seru Kayla yang membuat anak kelas mendengus dengan kompak.

SMA LAKSAMA 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang