Bab 19

57 4 0
                                    

Happy Reading ^^

Kalian tahu? Jika ada barang atau sesuatu yang lagi dicari sama anak kelas, pasti mereka akan berakhir bertanya kepada Javier.

Ini beneran kok, bukan hoaks! Nggak percaya? Mau gw buktiin? Ayo baca kilas baliknya sekarang.

"Dimana buku gw?" gumam Arjun dengan bingung sambil membongkar pasang bahkan menjungkirbalikkan meja serta lemari kelas.

"Bentar deh, perasaan tadi gw taruh di kolong meja, kok sekarang nggak ada?" tanya Arjun pada dirinya sendiri.

"Cari apa Jun?" tanya Xavier sesaat setelah masuk kelas disusul oleh Xavion di belakangnya.

"Nyari buku gw, lu ada liat gak?" tanya Arjun tanpa mengalihkan tatapannya yang membuat kedua saudara kembar itu saling bertatapan satu sama lain.

"Gw baru aja dateng, coba di cek di lemari kelas," usul Xavion yang membuat Arjun menghela nafas dengan pelan.

"Udah gw cari di sana tapi nggak ada," jawab Arjun dengan lunglai yang membuat kedua anak kembar itu tersenyum canggung lalu ikut membantu mencari barang yang dimaksud Arjun itu.

Tak berapa lama sejak ketiganya mulai mencari, sekumpulan siswa datang ke kelas sambil tertawa cekikikan di sana.

"Yo, what's up bro!" sapa Kayla dengan semangat disusul oleh Nara, Alice, dan Sheiren.

"Lah tumben udah dateng, biasanya ngaret," ujar Xavier yang dibalas dengan delikan tajam oleh Kayla.

"Gw datang pagi salah, gw datang telat salah, dasar cowok!" ujar Kayla yang di angguki setuju oleh Alice.

"Apa hubungannya coba? Gw kan cuma nanya," ujar Xavier dengan ekspresi seakan-akan dirinya sedang di zolimi.

"Muka jaga eiyy! Enek sendiri gw ngeliatnya!" sinis Alice yang membuat Xavier merenggut pelan.

"Kalian lagi nyari apaan sampai jongkok-jongkok begitu?" tanya Sheiren menjadi salah satu orang waras di sana.

"Nyari buku gw, ada yang liat nggak?" tanya Arjun kembali mengulangi pertanyaannya.

Dengan serempak keempat perempuan itu menggeleng pelan sebagai jawaban mereka.

"Kali ini yang berapa lembar?" tanya Nara kepada Arjun yang wajahnya sudah sangat pasrah akan bukunya itu.

"Yang 800 lembar, baru gw tamatin setengahnya. Niatnya gw pengen lanjutin baca sekarang, mumpung ada waktu luang," jelas Arjun dengan pelan.

"Yasudah deh, gw bantuin cari. Udah-udah jangan masang muka melas kaya gitu, kan jadi kasian gw ngeliatnya," ujar Kayla lalu langsung memeriksa setiap sudut kelas untuk mencari buku tebal itu.

"Tenang, lu bisa andalin kita buat nyari buku lu itu," ujar Alice yang di angguki oleh Nara dan Sheiren.

Dengan serempak mereka semua mencari tanda-tanda buku tebal itu di setiap sudut kelas. Bahkan sekarang kondisi kelas tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata karena saking kacaunya akibat dari sekumpulan siswa yang hanya ingin mencari satu benda.

"Astaghfirullah, ini kelas apa gedung korban angin puting beliung?" tanya Vero dengan nelangsa.

"Pinter banget ya kalian? Bukannya ngejaga kelas biar rapih malah di bikin berantakan kaya gini?" ucap Rose yang berada di samping Vero dengan ekspresi yang hampir mirip dengan Vero.

"Ya ampun! Koleksi novel gw!" seru Sura dengan histeris dan langsung pergi menuju rak buku khusus miliknya yang disediakan oleh anak kelas.

"Wah, gila sih, ini mah kaya abis diterjang bencana alam kelasnya," ujar Kania sambil memasang senyum miris diwajahnya.

SMA LAKSAMA 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang