Bab 20

41 2 0
                                    

Happy Reading ^^

Masih dalam pembahasan barang hilang yang selalu di temukan oleh Javier.

Keahlian anak itu bukan hanya menemukan barang hilang, tapi semua informasi pasti dia ketahui, bisa dikatakan dia adalah ensiklopedia berjalannya anak kelas sekaligus raja gosip SMA Laksama 1 ini.

Mau bukti lagi? Coba baca yang satu ini!

"Jav, lu tau Rose ada di mana nggak?" tanya Ian dengan tiba-tiba.

"Huh? Taman belakang coba?" Jawab Javier dengan pelan.

"Nggak ada," balas Xavion di samping Ian.

"Kalian ngecek di taman belakang?" tanya Javier dengan curiga yang membuat kedua bayi kelas itu ketakutan.

"Nggak kan? Oh, atau jangan-jangan kalian minta di temenin ke sana?" tanya Javier sekali lagi yang membuat kedua orang itu terdiam karena jawabannya tepat sasaran.

"Yaudah deh, gw temen-"

"Ahhh! Lu emang yang terbaik Jav!" seru keduanya secara bersamaan yang membuat Javier mendengus pelan.

Mungkin bukti yang di atas adalah masalah sepele, tapi gw bakalan buktiin lagi dengan bukti yang lebih mendukung! Seperti yang satu ini!

"Nanti pulang cepat!" ujar Xavier dengan gembira yang hampir membuat anak kelas memekik senang.

"Beneran?! No hoaks-hoaks kan?!" tanya Kayla dengan bersemangat.

"Tentu saja be-"

"Lah emang pulang cepat? Bukannya pengumuman yang di kasih tau itu jam kosong ya?" timpal Zayyan yang membuat Xavier mendelik kearahnya.

"Pulang cepat! Kan tadi gw yang dengerin suara speaker dari luar!" ujar Xavier yang membuat Zayyan menatapnya dengan tidak terima.

"Jam kosong doang! Bukannya pulang cepat! Info lu hoaks noh!" ujar Zayyan yang membuat Xavier menggulung lengan bajunya padahal dia memakai baju berlengan pendek.

"Bah! Lu kan di dalem kelas sedangkan gw di luar! Validan siapa coba?!" tanya Xavier dengan ngegas.

"Gw lah! Setidaknya telinga gw mendapatkan sertifikasi telinga anti budek ya!" ujar Zayyan.

"Gw dong! Mana ada sih sertifikasi telinga anti budek?" tanya Xavier dengan kesal.

"Ada lah! Buktinya gw punya nih!" ujar Zayyan dan berakhirlah kedua biang rusuh itu cek-cok seputar informasi yang didengar dari suara speaker yang bahkan tidak pantas untuk di sebut speaker.

"Weiss, diam dong! Kalau mau cek-cok di tengah lapangan aja sana!" ujar Nara menengahi mereka berdua.

"Sura nggak ada di sini sih, kalau dia ada mereka berdua nggak perlu cekcok sampai bikin telinga gw pegang," ujar Ian dengan pelan, sedangkan Xavion yang berada di sampingnya hanya menatap abang serta temannya itu yang kini sedang dihadiahi jeweran maut dari tangan mematikannya Rose.

"Udah apa udah, gw nggak bakalan percaya kalau kalian bisa mendengar suara blebek-blebek dari speaker sekolah," ujar Kayla dengan final.

"Tapi-"

"Jav, tadi pengumuman apa?" celetuk Sheiren memotong kalimat bantahan kedua temannya itu.

"Oh, itu, pemberitahuan kalo jam terkahir bakalan di jadikan jam kerja bakti sekolah," ujar Javier dengan pelan sambil membenarkan letak selimut yang dipakai oleh Ilsa.

"Lah? Kok-"

"Nggak percaya? Bang Vero baru aja nge-share di grup noh pengumumannya," ujar Javier sambil menunjukkan handphonenya.

SMA LAKSAMA 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang