Happy Reading ^^
"Dor! Kenapa lu pagi-pagi begini udah ngelamun?" tanya Xavier dengan keras yang membuat Javier terkejut.
"Bisa nggak pelan dikit? Kaget nih gw!" sewot Javier yang membuat Xavier tertawa pelan.
"Lu lagi mikirin apa sih Jav? Tagihan listrik di rumah?" tanya Xavion ikut nimbrung di percakapan mereka berdua.
"Nyeh, itu mah urusan orang tua gw, bukan urusan gw," ujar Javier dengan ekspresi mengkerut.
"Terus???"
"Kepo lu berdua!" ujar Javier yang membuat kedua anak kembar itu merubah ekspresi mereka menjadi masam.
"Kan kita cuman nanya," ujar mereka bersamaan yang membuat Javier tersenyum tipis.
"Gw pengen ngasih tau sesuatu, tapi kalian bakalan percaya nggak sama gw?" tanya Javier dengan senyuman yang terlihat sedikit aneh?
"Gw bakalan percaya kok," ujar Ilsa dengan tiba-tiba yang membuat ketiga orang itu terkejut.
"Ya allah Sa! Jangan ngagetin!" ujar Xavier sambil menenangkan detak jantung adik kembarnya yang mungkin sedang berulah.
"Hehehe, sorry!" ujar Ilsa dengan senyum gusinya yang membuat Xavier menutup matanya dengan pelan.
'Oke, untung Ilsa imut, sebelas dua belas sama Zura, jadi bakalan gw maafin untuk kali ini,' batin Xavier.
"Oh, balik lagi ke topik! Kita bakalan percaya kok," ujar Xavion dengan sungguh-sungguh yang diangguki pelan oleh Xavier.
"Begitu...," gumam Javier dengan pelan yang membuat ketiga anak itu saling menatap dengan bingung.
"Emang informasi apa yang peng-"
"Weiss, gosipin siapa nih? Ikut dong gw!" ujar Zayyan disusul dengan Kayla, Alice, Nara, Sheiren, dan Rizal yang mendekat kearah mereka.
"Lah? Kok cepet sih dari kantinnya? Bukannya stand mpok Cici biasanya ramai ya?" tanya Xavier dengan bingung.
"Ehe! Ucapkan terimakasih kepada Ian yang sudah mengalihkan atensi penghuni kantin dengan wajah tampannya itu!" seru Kayla sambil mengarahkan tangannya kearah Ian yang kini sudah tepar di atas meja.
"Kalau bukan demi cheesecake blueberry, nggak bakalan gw mau ngelakuin hal ini...," gumam Ian dengan nanar.
'Ouch, itu mengenaskan!' batin kedua anak kembar itu sambil meringis pelan.
"Kasih tau dong, lagi ngomongin apa tadi?" tanya Alice dengan penasaran sambil menarik bangku untuk duduk di sana.
"Javier nanya tadi, kalau dia ngasih informasi ini, kalian bakal percaya nggak?" ulang Xavion yang membuat mereka semua mengerutkan kening.
"Informasi apa?" tanya Sheiren dengan pelan.
"Informasi penting, tapi gw mau nanya aja sih kalian bakal langsung percaya nggak kalau gw bilang ini beneran?" ujar Javier yang membuat mereka terdiam sebelum Zayyan tiba-tiba berbicara.
"Percaya-percaya aja sih gw, lagian selama ini informasi lu selalu valid kok," ucap Zayyan yang diangguki setuju oleh Rizal, Kayla, dan Alice.
"Gw sih realistis, gw bakal percaya kalau lu punya bukti," ujar Nara yang diangguki setuju oleh Sheiren.
"Tapi di sini posisinya gw nggak punya bukti untuk ngebuktiin kalau ini valid," ujar Javier yang membuat Sheiren terdiam.
"Kalau begitu gw nggak bakalan memihak siapapun sebelum titik terangnya diketahui," jawab Sheiren dengan santai yang membuat Javier tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA LAKSAMA 1
Teen FictionIni adalah SMA Laksama 1. SMA dengan nilai akreditasi terbaik di Jakarta. Banyak dari siswa lulusan SMA ini adalah siswa yang memiliki masa depan cerah. Termasuk siswa kelas 11 MIPA 2 ini yang digadang-gadangkan menjadi lulusan terbaik dari semua a...