Bab 13

59 5 0
                                    

Happy Reading ^^

Kalian masih ingat dengan janjinya Xavion buat traktir Ian? Sekarang keempat remaja kelas dua Sekolah Menengah Atas itu sedang berada di cafe tempat biasa Ian membeli cheesecake berserta milkshake stoberi kesukaannya.

Tentu saja bukan hanya Ian saja yang membeli jajanan di cafe tersebut, Vero juga turut andil membeli sebuah kopi yang rasanya pahit itu, apa lagi kalau bukan kopi kesukaannya itu.

"Bang lu aneh sumpah!" ujar Zayyan dengan tiba-tiba sambil menatap Vero dengan aneh.

"Kenapa aneh coba?" tanya Vero sambil meminum kopi yang dipesannya itu dengan wajah datar.

"Ya, aneh aja. Masa ada orang yang suka espresso coba, kan itu kopi pahit banget," ujar Zayyan dengan wajah yang sedikit mengkerut saat membayangkan rasa kopi yang pernah tidak sengaja diminum olehnya.

"Tingkat kepahitannya masih wajar ya," ujar Vero sambil meletakkan cangkir kopinya yang sudah berkurang setengah.

"Bang, enakan vanilla late tau," ujar Xavier sambil menunjukkan cangkir di tangannya yang berisi vanilla late hasil bujukan dari Xavier kepada Xavion untuk mentraktir dirinya juga, maklum duitnya kan abis.

"Itu kemanisan buat gw," ujar Vero dengan dengusan pelan.

"Dih, Sukanya yang pahit-pahit masa, jangan terlalu banyak ngerenungin pahitnya dunia bang," ujar Xavier yang mulai mengeluarkan sifat absurdnya.

"Tau tuh, dibawa manis aja apa," ujar Zayyan menimpali ucapan Xavier.

"Diantara kita berlima cuman lu doang bang yang penyuka hal-hal pahit kaya gitu," timpal Xavion sambil meletakkan gelas coklat panasnya di atas meja.

Vero yang mendengar itu hanya merotasikan matanya dengan malas dan menatap kearah Zayyan.

"Lu nggak mau pesen apa-apa gitu?" tanya Vero yang dibalas dengan tatapan sinis oleh Zayyan.

"Bang, jangan ngeledek deh, duit gw sisa empat ribu ya, mana cukup buat beli sesuatu di cafe," ujar Zayyan yang hanya dibalas dengan tawa singkat oleh Vero.

"Yan, cukup tau buat beli air putih," ucap Xavier sambil menunjukan buku menu kearah Zayyan.

"Kaga elit banget masa, nongkrong di cafe tapi beli air putih," ucap Zayyan sambil memutar matanya dengan malas.

"Yaudah, lu mau pesan apa? Biar gw yang bayarin," ujar Vero setelah menyelesaikan tawanya.

"Serius lu bang? Bukan hoaks kan?" tanya Zayyan yang dibalas dengan dengusan oleh Vero.

"Kalau mau cepetan," ujar Vero yang membuat Zayyan tersenyum penuh semangat 45.

"Siap! Kalau begitu gw beli teh susu ya bang!" ujar Zayyan yang dibalas dengan deheman oleh Vero dan langsung melesat untuk memesan minuman kesukaannya itu.

"Dih bang masa dia doang yang di traktir?" tanya Xavion dengan sedikit cemburu.

Cemburu dia tuh karena cuman Zayyan yang ditraktir. Kalau kata Xavion mah, satu orang ditraktir Vero, maka semuanya juga harus ditraktir.

Vero yang mengerti arti dari ucapan Xavion menghela nafas pelan sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

Baru aja beberapa menit dia sama keempat curut itu dia sudah menderita gejala sakit kepala. Sabar Vero mah.

"Ck, iya gw traktir semuanya," ujar Vero yang membuat Xavion memekik senang dengan pelan.

"Kalau gitu gw boleh nambah ngga cheesecake nya?" tanya Ian dengan garpu yang masih berada di mulutnya.

SMA LAKSAMA 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang