RUANG Sunyi: Chapter 21

170 23 2
                                    

RUANG Sunyi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RUANG Sunyi!

[ Sebuah tempat dimana kita termenung dan berpikir kritis tentang banyak hal ]

Written by Wullandary95
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Park hanbin, pria dengan setelan celana jeans dan hoodie berwarna hitam itu kini baru saja keluar dari minimarket yang berada dipinggiran kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park hanbin, pria dengan setelan celana jeans dan hoodie berwarna hitam itu kini baru saja keluar dari minimarket yang berada dipinggiran kota. Hanbin sedikit menghela nafas saat angin dingin dimalam hari menerpa kulit putihnya; Matanya terus melirik kesekitar, mengamati jalanan yang basah karena habis diterpa oleh air hujan, dimana suasana semakin sepi ketika malam tiba; dengan acuh kini hanbin menenggak kaleng sprite yang berada ditangannya.

"Huhf!" Hanbin mengeluh ringan seraya melangkahkan kakinya menghampiri sebuah kursi kosong yang disiapkan oleh pihak minimarket, tepat dihadapan minimarket tersebut.

Hanbin langsung mengambil tempat duduknya, dengan kaki kanannya ia naikkan keatas meja; terlihat tidak sopan memang namun itulah yang biasa dilakukan oleh hanbin selama ini.

Ya, selama lebih dari 10 tahun hidup hanbin menjadi tidak jelas, masuknya sang sahabat kedalam penjara membuatnya merasakan hidup yang berantakan, penderitaan hidupnya ternyata baru saja dimulai.

"Berapa lama lagi kau didalam sana, zee?" Gumamnya sembari menyesap lagi kaleng sprite kemulutnya hingga kandas tak tersisa, lalu dilemparkannya kaleng sprite kosong itu kearah tong sampah yang berada disampingnyaㅡDan, Hap! lemparannya tepat sasaran.

Namun, saat hanbin sedang menikmati kesendiriannya, tiba-tiba saja ada dua pria yang lewat disampingnya; berniat memasukki minimarket tersebutㅡWalaupun enggan untuk menguping pembicaraan kedua pria itu, tapi hanbin tetap memasang kedua telinganya saat salah satu dari mereka melontarkan sebuah kalimat yang mampu membuat hanbin mengerutkan keningnya; Rasa ingin tahunya tiba-tiba muncul begitu saja.

ZEENUNEW: Ruang SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang