RUANG Sunyi: Chapter 7

322 41 6
                                    

RUANG Sunyi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RUANG Sunyi!

[ Sebuah tempat dimana kita termenung dan berpikir kritis tentang banyak hal ]

Written by Wullandary95
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana damai dan tenang malam ini membuat setiap orang yang merasakannya akan terasa nyaman, seperti halnya dengan kedua keluarga yang saling menukar salam satu sama lain saat iniㅡDan; restauran berkelas dikota paris yang memiliki akses VIP telah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana damai dan tenang malam ini membuat setiap orang yang merasakannya akan terasa nyaman, seperti halnya dengan kedua keluarga yang saling menukar salam satu sama lain saat iniㅡDan; restauran berkelas dikota paris yang memiliki akses VIP telah menjadi tempat bertemunya antara dua keluarga tersebut.

"Senang bisa bertemu dengan keluargamu, tuan ferden" Sapa tuan jeordan seraya bangkit dari duduknya lalu membungkuk sebentar kearah ferden, yang mana sikap sopannya tersebut segera diikuti oleh istri dan anaknya.

Ferden yang mendapat sapaan dari rekan bisnisnya langsung membungkuk hormat, sambil membalas. "Dengan hormat, kami juga senang bertemu dengan anda, tuan jeordan jeovarend" Ucap ferden seraya tersenyum sopan.

"Kalau begitu, silahkan duduk; Saya sudah menghidangkan banyak sekali menu makanan malam ini, Mari menikmatinya bersama" Ucap jeordan, mempersilahkan ferdan sekaligus istri dan anaknya untuk duduk.

Ferden segera manarik kursi yang berada disampingnya lalu mendudukkan dirinya disana, leony dan nurenpun ikut duduk dikursi yang sudah disiapkan.

Sudah beberapa menit mereka habiskan untuk menikmati hidangan yang restauran tersebut sajikan, yang mana menu makanan yang sangat mewah dan berkelas itu terlihat sangat menggoda dimulut.

Bahkan, nurenpun sampai terlihat nyaman saat sesekali daging steak yang lembut itu menyentuh lidahnya. Oh; menurutnya daging steak itu sangat lembut dimulut hingga dirinya sampai tidak sadar jika sedari tadi ada seseorang yang terus memperhatikannya disebarang sana.

"Apakah dia yang akan dijodohkan denganku?" Batin sosok itu, yang dari kedatangan nuren hingga sampai detik ini tatapan setajam elang itu tak pernah dirinya palingkan dari makhluk yang ada dihadapannya saat ini.

ZEENUNEW: Ruang SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang