RUANG Sunyi!
[ Sebuah tempat dimana kita termenung dan berpikir kritis tentang banyak hal ]
Written by Wullandary95
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.[ 5 Tahun Kemudian ]
[ Paris : PRANCIS ]
Ceklekk!
Pintu gerbang besar yang jelas terbuat dari besi itu seketika terbuka, menampilkan seorang pria dengan pakaian polisi lengkap dengan atribut disetiap sisi bajunya.
"Selamat tuan zeenan, semoga anda diluar sana hidup lebih baik" Ucap sang polisi tersebut yang sudah menuntun zeenan keluar dari gerbang polisi, sedikit mengukir senyuman tulusnya kepada zeenan.
Zeenanpun kemudian ikut tersenyum seraya membungkuk sopan, "Terimakasih banyak pak, karena sudah membantu saya selama disini" Balas zeenan dengan hati yang tulus, dan ucapan zeenan langsung saja mendapat anggukan dan senyuman teduh dari polisi pria yang masih setia berdiri dihadapannya.
Kemudian, setelah selesai mengucapkan kalimat 'Terimakasih' pada polisi itu, zeenanpun mulai melangkah menjauh dari gerbang kantor polisi, meninggalkan polisi pria itu seorang diri yang mana tanpa zeenan sadari sosok itu menatap sendu kepergian zeenanㅡEntahlah, polisi pria yang sudah menginjak umur 53 tahun itu seakan sedih melihat sosok zeenan, sebab zeenan mengingatkannya pada sang putra yang telah lama tiada. Dan, juga selama zeenan berada didalam penjara polisi itulah yang selalu memberikan zeenan makanan setuap harinya, juga rutin selalu menanyakan keadaan psikis zeenan yang bisa saja terganggu. "Semoga tuhan menghendakimu, Nak" Ujarnya dengan nada sangat pelan.
Kini, kaki jenjang zeenan terus melangkah pelan sembari memandang langit cerah diatas sanaㅡPada akhirnya, sekarang zeenan bisa terbebas dari sel penjara yang menahan dirinya hingga 15 tahun lamanya; diremasnya tali tas yang berada digenggamannya dengan sangat erat, berpikir jika sebentar lagi semua kerinduan ini akan terobati; namun bisa juga Tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEENUNEW: Ruang Sunyi
FanfictionTuhan, terkadang aku ingin bertanya. Mengapa takdirku bisa sekejam ini? Tetesan air mata ini bukanlah jalan yang ingin aku lalui didunia yang kejam ini. Namun, kaulah yang merangkai takdirku menjadi seperti ini, kehidupan yang penuh dengan kesedihan...