Tuhan, terkadang aku ingin bertanya. Mengapa takdirku bisa sekejam ini? Tetesan air mata ini bukanlah jalan yang ingin aku lalui didunia yang kejam ini. Namun, kaulah yang merangkai takdirku menjadi seperti ini, kehidupan yang penuh dengan kesedihan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RUANG Sunyi!
[Sebuah tempat dimana kita termenung dan berpikir kritis tentang banyak hal ]
Written by Wullandary95 . . . . . . . [ WARNING!⚠️Chapter ini mengandung Unsur Kriminal🔞 ] . . . . . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanbin, ia melebarkan pupil matanya saat sebuah pemandangan yang sangat tidak ingin dilihatnya kini benar-benar terjadi didepan kedua matanya. Tubuh seringan kapas itu dilemparnya begitu saja kearah sungai seine, hingga detik berikutnya terdengar suara dempuran air yang sangat jelas lewat indra pendengarannya.
BYURR!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ANDWAEE! (Tidak!)" Teriak hanbin bersamaan dengan tubuh nuren yang dilempar kearah sungai seine.
Detik itu juga semua orang menatap hanbin dengan tatapan nyalang sekaligus bertanya-tanya; Siapa dia? mungkin kalimat itu yang kini ada didalam otak mereka semua, mempertanyakan siapa sosok dibalik masker hitam tersebut.
"Siapa kau?" Itu suara jeff yang mengalun tegas ditengah angin yang berhembus kasar diudara.
Bukannya menjawab, kini hanbin justru berlari kearah pinggiran jembatan dimana nuren baru saja dilemparkan oleh makhluk tidak berperasaan.