RUANG Sunyi: Chapter 2

473 67 6
                                    

RUANG Sunyi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RUANG Sunyi!

[ Sebuah tempat dimana kita termenung dan berpikir kritis tentang banyak hal ]

Written By Wullandary95
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KRINGGG!

Kini, jarum jam sudah menunjukkan pukul 12:00 siang, dan bel sekolah pun baru saja berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba. Mendengar bel berbunyi membuat seluruh siswa yang berada dikelasnya buru-buru bangkit dari tempat duduknya masing-masing lalu berlari keluar menuju kekantin untuk mengisi perutnya yang sedari pagi sudah minta diisi.

Kentha, pria dengan tubuh kurus itu tiba-tiba bangkit dari duduknya dengan senyum cerah kini tercipta dibelah bibirnya. Setelah membereskan buku-bukunya dan memastikan jika waktu istirahat sudah tiba, kini kentha melirik kearah sahabatnya yang sedari tadi tak bergeming ditempatnya; dan masih fokus pada buku tebal yang masih setia ia sentuh.

Helaan nafas pelan kentha ciptakan, seraya berkata. "Ayo kita kekantin, Nu" ajak kentha yang mana kini sudah merampas paksa buku itu dari tangan sahabatnya, Nuren Evaghint.

Nuren, ia melirik kesal saat kentha tiba-tiba merebut bukunya, hampir saja dirinya mengumpat dengan kata-kata kasar jika saja tidak langsung mengingat dimana dirinya sekarang berada. "Huhf! kau pergi saja kekantin lebih dulu, aku harus menyelesaikan tugasku, sebelum Mrs. Geea masuk" Balas nuren pada kentha.

Dan rasa pasrah yang hanya bisa kentha lakukan saat ini, sebab jika menyangkut masalah tugas sekolah maka dirinya tak bisa memaksa; Karena itu sungguh penting, pikirnya. "Oh, baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu, Nu" Final kentha, lalu memilih pergi lebih dulu untuk mengisi perutnya.

Nuren, ia menatap lekat kearah kentha yang menghilang dibalik pintu kelasnya untuk memastikan jika pria itu tak akan memaksanya kembali untuk pergi kekantin, dan setelah mengetahui jika kentha benar-benar sudah pergi, nuren pun kembali fokus pada buku yang tadi sempat direbut oleh kentha.

Suasana didalam kelas begitu sepi dan hening, hingga nuren pikir hanya dirinyalah satu-satunya yang berada diruangan itu; Namun, sepertinya nuren telah melupakan satu fakta baru, jika hari ini dikelasnya telah kedatangan siswa baru, dan siswa itu tak ikut pergi dari sana, sejak beberapa jam yang laluㅡDari, jam pelajaran pertama sosok itu tak bergeming sama sekali dari tempatnya, bahkan nuren pikir sosok itu bukan manusia yang tak bisa merasakan lelah jika harus terus-terusan duduk tegap seperti patung. Andai dirinya tak lupa jika memiliki tugas rumah yang sempat dirinya lewatkan itu, hingga harus mengerjakannya saat ini juga mungkin dirinya sekarang sudah ikut pergi bersama teman-temannya kekantin, mengingat jika dirinya juga sangat lapar tapi karena tugas sialan ini membuat dirinya harus tetap duduk ditempatnya sampai pinggangnya terasa nyeri.

ZEENUNEW: Ruang SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang