"Kamu jangan aneh-aneh Chika, tas apa sih sampe 100 juta lebih"
"Is ayah ini tas bagus banget Chika udah ngincer dari lama sekarang udah rilis masa Chika gak beli sih. Lagian cuma 100 juta masa sih ayah gak ada. Udah jauh-jauh ninggalin aku ke Jerman juga"
"Kamu ini lupa apa gimana sih kalo udah nikah. Minta sama suami kamu sana. Masa masih minta sama ayah"
"Ayah, Zee kan masih sekolah mana mungkin punya uang sebanyak itu. Ayah kok jadi pelit sih sama Chika"
"Ya itu kamu tau kalo uang segitu banyak, kenapa tadi bilang cuma 100 juta?"
"Ya banyak kalo untuk ukuran Zee yang masih anak sekolah. Kalo buat ayah mah apa sih, masa iya uang segitu doang gak dikasih"
"Tapi uang segitu cuma kamu pake beli tas, haduh buang-buang duit aja kamu. Gak, ayah gak mau kasih, terakhir kamu beli sepatu harga 60 juta aja gak kamu pake ya Chik. Nyesel ayah turutin waktu itu"
"Is ayah pelit. Ayah udah berubah"
"Terserah, coba kamu bilang dulu ke Zee. Jangan ngeremehin dia, dia pasti punya uang segitu"
"Ya tapi aku malu ayah masa minta ke Zee sih yah"
"Kenapa malu, dia itu suami kamu. Bahkan mulai bulan depan uang bulanan kamu bukan ayah lagi yang tanggung tapi dia"
"Ayah tega banget Zee masih sekolah, uang bulanan aku gak kecil ya yah"
"Ya berarti kamu yang harus sadar diri dan hemat. Lagian itu emang udah jadi tanggung jawab dia sebagai suami kamu"
"terus ayah jauh-jauh ke Jerman buat biayain siapa kalo bukan aku?"
"Ya buat bunda dan adik kamu lah. Pokoknya keuangan kalian itu urusan kalian. Kecuali kalian udah kesusahan banget baru ayah bantu tapi selama kalian masih bisa hemat ya usaha sendiri. Kalian harus mandiri"
"Tau ah ayah jahat sekarang. Chika tutup telponnya. Assalamu'alaikum"
Ayahnya belum menjawab salamnya tapi Chika yang kepalang kesal sudah mematikan sambungan telponnya. Dengan wajah kesal Chika memasuki kamarnya dimana ada Zee di atas kasur yang terlihat sangat fokus pada game di handphonenya
"Main game mulu, gak bosen apa", gerutu Chika pelan
Chika duduk di sebelah Zee membuat Zee menengok sebentar lalu kembali fokus ke hpnya
"Darimana kak?", tanya Zee
" Telpon ayah "
"Oh apa kabar ayah?"
"Baik"
Zee meletakkan hpnya sadar kalo Chika menjawab setiap pertanyaan dengan nada kesal
"Abis ngobrolin apa sama ayah, kok kayak kesel gitu?"
Chika menghadap ke Zee, "kata ayah mulai bulan depan lo yang nanggung uang bulanan gue. Emang lo punya uang Zee?"
"Ya gue udah tau itu. Kenapa lo kayak takut gitu, emangnya istri aku mau uang bulanan berapa sih?"
"Zee sama ayah uang bulanan gue bisa sampe 50 juta. Dan itu belum termasuk uang bayaran sekolah. Lo uang dari mana Zee?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere [END] ✔
Fanfictionberapa kali sih gw bilang, gw tuh gk suka sama bocil tengil kayak lo!" ~Chika "beberapa kali sih gw bilang, gw gak perduli itu. Gw tetep suka sama lo!" ~Zean Chikzee area 18+