Tiga Delapan

7K 591 54
                                    

Chika memarkirkan mobil yang dibawanya di garasi. Turun dan langsung meminta bantuan penjaga rumah untuk membawa Zee masuk ke dalam. Susah payah keduanya membopong tubuh Zee sampai kamar.

"Hufffhh....makasih ya pak Rizal udah bantuin" Ucap Chika setelah mereka berhasil menidurkan tubuh Zee di atas kasur

Pak Rizal tersenyum ramah, "sama-sama non, kalo gitu saya permisi dulu!" Pamit pak Rizal

"Iya pak" Balas Chika

Usai pak Rizal pergi, Chika mendekati Zee dan berniat membuka sweater yang Zee kenakan.

"Segitu cemburunya kamu sampe mabuk berat gini mas" ucap Chika

Saat Chika memegang sweater Zee, Zee ternyata masih setengah sadar. Dia berontak dan mulai berdiri

"Eh mau kemana kamu mas?" Tanya Chika

"Lepas, aku gak mau di sini" Zee menepis tangan Chika dari tubuhnya

"Mas aku minta maaf aku beneran gak ada apa-apa kok sama Irzan" Chika berusaha memegang tangan Zee tapi lagi-lagi di tepis oleh Zee

"Ckk... Lepas, aku gak mau tidur di sini malem ini" Ketus Zee

"Terus mau tidur dimana?" Tanya Chika

"Terserah aku!" Ucap Zee mulai berdiri walau sempoyongan

"Kamu itu lagi mabuk udah di sini aja" Chika kembali memegang tangan Zee

"Ckk lepasin aku!" Zee kekeuh tak mau di pegang dan malah berjalan keluar kamar

Chika terus mengikuti Zee, "iya aku salah aku minta maaf. Jangan gini dong mas!" Ucap Chika

Tak perduli apa kata Chika, Zee terus berjalan gontai menuju kamar tamu.

"Mas tidur di kamar kita aja yuk!"

Zee tak perduli ajakan Chika dia langsung mengunci kamar tamu tanpa membiarkan Chika ikut masuk

"Mas jangan gini dong!" Chika berteriak sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar namun Zee tak perduli

Chika sampai menunggu cukup lama di depan pintu namun Zee tak kunjung keluar sampai Chika lelah sendiri.

.
.
.
.

Pagi sekali Chika kembali mengetuk pintu kamar tempat Zee tidur tadi malam, tapi masih tak ada jawaban dari dalam. Sejujurnya Chika sangat khawatir dengan kondisi Zee saat ini.

Tak lama suara bel berbunyi.

"Mampus! siapa yang dateng pagi-pagi gini. Kalo mama Shani gimana?" Gumam Chika panik.

Chika berusaha tenang dan berjalan menuju pintu depan untuk membuka pintu

"Hai!"

Mengejutkan yang datang ternyata Ashel? Darimana dia tahu Chika tinggal di sini coba?

"Loh kok?"

"Udah gak usah bingung gitu, yuk masuk!" Ashel nyelonong masuk lebih dulu

"Cel lo kok bisa ke sini, mau ngapain?. Dan lo emang tau ini rumah siapa?" Tanya Chika

Ashel berbalik seraya tersenyum dan menggeleng, "gak tau, emang ini rumah siapa?. Semalem Aldo cs bilang ke gue lo bawa Zee kesini. Jadi gue kesini buat nanya ke lo langsung ini rumah siapa?" Ucap Ashel yang membuat Chika naik pitam

"Jadi Aldo cs tetep ngikutin gue semalem?"

"Terlalu bahaya untuk lo semalem bawa mobil tanpa di kawal"

"Tapi kan gue gak mau di kawal, kenapa sih ngeyel"

"Ya udah sih cuma niat baik. Dan lo gak usah ngalihin topik. Cepet jawab ini rumah siapa?" Cecar Ashel

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang