Tiga

6.5K 466 14
                                    

Masa orientasi hanya dilangsungkan selama 3 hari, itu artinya hari ini terakhir. Setelah semua yang dilewati dan dipelajari para osis sudah meminta semua murid baru untuk menuliskan surat yang berisi kesan dan pesan mereka. Bebas bisa pesan untuk seluruh anggota osis bahkan boleh ditujukan untuk personal. Zean tentu tidak akan melewatkan kesempatan ini. Semalaman penuh Zean sudah mempersiapkan surat yang tentu saja ia tulis khusus untuk kakak osis kesayangannya ya siapa lagi itu jika bukan untuk Chika

"Oke semuanya kalian sudah menyiapkan surat yang kemarin kita kasih tau kan" tanya Arman

"Siap sudah kak" ucap semuanya kompak

"Oke kami akan keliling untuk mengambil surat itu dari kalian"

Ketika anggota osis yaitu Arman, Ashel, dan Dey yang berkeliling sementara Chika dan Daniel hanya berdiri di depan. Zean merasa kesal karena Zean ingin secara langsung memberikan surat itu pada Chika tanpa perantara.

Ashel mulai mendekati Zee, "Zee mana surat kamu?"

"mmm... Kak boleh gak kalo..." ucapan Zee terpotong..

"pasti Lo udah nyiapin khusus buat Chika ya, sweet banget sampe diiket dengan coklat gitu" ucap Ashel yang melihat surat ditangan Zee

"Iya kak boleh gak kalo gw kasih langsung ke kak Chikanya?"

"Boleh aja, tapi lo harus siap kalo ditolak ya hehe" ucap Ashel yang diakhiri kekehan diakhir

"ya it's okay. Tapi sebenarnya gw udah buat dua yang satu buat kakak osis yang lain"

"ya udah mumpung lagi gini, lo maju aja. Kalo ditanya bilang udah izin sama gw. Dan surat yang satunya lagi siniin"

"oke makasih kak. Nih"

"sama-sama"

"Chika beruntung banget sih" batin Ashel

Chika yang sedang berdiri kaget karena tiba-tiba Zee menghampirinya, "haduh nih bocil bawa apaan lagi?" batin Chika yang melihat Zean membawa surat untuknya

"mau apa lo?" tanya Chika ketus

"mau ngasih ini" ucap Zean menyodorkan suratnya pada Chika

"uhuk...uhuk..."

"khem..cie..khemm"

Banyak siswa yang mulai membuat batuk buatan untuk menggoda Zee dan Chika

Chika melihatnya "Lo gak liat, suratnya itu dikumpulin ke mereka. Bukan lo kasih langsung lagipula suratnya itu berisi kesan dan pesan. Segala pake coklat, lo nulis surat cinta?"

"gw udah izin ke kak Ashel. Gw juga udah nulis surat kesan dan pesan. Nah yang ini gw tulis langsung buat lo kak. Terima yah"

"enggak" ketus Chika

"ambil aja kali Chik kasian" ucap Daniel

"gw gak mau" ucap Chika lagi

Zean tertunduk pasrah dan berbalik arah untuk kembali kebarisan

"melihat itu Chika sedikit merasa kasian tapi...."

"kasian anak orang Chik seenggaknya lo ambil aja kalaupun lo gak mau baca. Pasti dia udah effort banget buat nulisnya"

"Diem deh niel"

Zee yang berjalan berpapasan dengan Ashel, "gimana?" tanya Ashel yang dibales gelengan oleh Zee

"sini titip gw aja, gw jamin Chika bakal baca surat dari lo. Jangan sedih dia pasti cuma malu aja kalo nerima surat dari lo didepan orang banyak" ucap Ashel berbisik

Mata Zee berbinar dan penuh harap, "makasih banyak ya kak"

"iya sama-sama"







Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang