Tiga Lima

5.7K 570 48
                                    

"Faster sayang.....ahhhh....enak....banget...."

"Mmmhhhh.....ahhh......."

"Aaaaaaa..........."

Brukkkk

Zee mengelus-ngelus bokongnya sendiri, Sakit sekali rasanya. Zee jatuh dari kasur. Bukan jatuh sendiri, jatuh karena ditendang Chika lebih tepatnya.

"Kok aku di tendang sih" Ucap Zee memelas pada Chika yang menatapnya penuh amarah....

Chika masih menyilangkan tangannya di depan dadanya, "Gila ya lo, pelecehan!" Kesal Chika

Zee yang baru bangun tentu saja cengo mendengar ucapan Chika itu, "hah apaan?" Bingung Zee

"Lo tadi remes-remes n*nen gue Zeandrooottt!" Ketus Chika

Zee tambah menganga mendengar itu, "hah beneran"

"Ihhh ngeselin ya lo gak mau ngaku"

Zee mengingat-ngingat apa yang terjadi jangan-jangan. Zee menengok ke bawah, gawat celananya basah. Jadi Zee habis mimpi......?

Zee kembali melihat Chika, ia menelan ludah karena tatapan menyeramkan Chika

"Sayang maaf ya kayaknya aku habis mimpi deh" Ucap Zee merasa bersalah

"Mimpi apaan....?"

Lidah Zee kelu tak mampu bersuara

"Lo mimpi jorok ya?" Tuduh Chika

"Ah itu anu.." Zee semakin gugup

"Jangan bilang lo mimpi kita....??" Jari telunjuk Chika bergerak mengisyaratkan sesuatu yang sulit ia ucapkan

Zee mengangguk seraya tertunduk, "maaf ya"

"Zeandra lo nyebelin sumpah!"

"Maafin please, aku mandi dulu ya" Zee berlari masuk ke kamar mandi meninggalkan Chika yang masih kesal dan tercengang.
.

.
Di ruang makan, semuanya berkumpul ada Jinan, Cindy, Tian, Chika dan Zee tentunya.

Zee dari tadi hanya bisa terdiam pasrah, sudah berusaha minta maaf berkali-kali tapi sepertinya Chika masih sangat marah. Bisa dilihat tadi Chika mengganti panggilannya pada Zee menjadi lo-gue. Padahalkan sebelumnya Chika sudah memanggil mas Zee, dan bicara pakai aku-kamu. Tapi sekarang lebih parahnya Chika tak mau bicara sedikitpun pada Zee, dia hanya diam dengan wajah kesal dan datar.

Cindy dan Jinan memandang pada Chika dan Zee. Bukannya sebelumnya sikap Chika sudah lumayan manis dengan menyiapkan Zee makan tapi kenapa sekarang Chika seakan tidak perduli lagi. Chika hanya fokus pada makanannya sendiri.

"Kak, suaminya gak diambilin makanan?" Tanya Cindy pelan pada Chika

"Dia punya tangan bunda biar aja ngambil sendiri" Jawab Chika cuek dan melanjutkan makannya sendiri

"Heh kok gitu sih ngomongnya" Ucap Jinan, kalau biasanya dia emosi. Kali ini Jinan masih lembut, takut dicuekin Chika seperti beberapa hari yang lalu lagi nih.

"Gapapa yah, Zee bisa sendiri kok" Zee ingin mengambil sarapan sendiri tapi dengan cepat Cindy mengambil alih, "sini biar bunda bantu"

"makasih ya bunda"

"Iya sayang"

"Sabar ya bang Zee, kak Chika mah jahat emang. Tapi gapapa kak Zee, masih ada bunda yang baik hati" Ucap Tian

Kali ini Chika sedang badmood dan malas meladeni adiknya yang menyebalkan itu, dia hanya menatap sinis Tian tanpa balas berkata apapun.

Dari semuanya, Chika lah yang paling dulu menyelesaikan sarapannya

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang