Delapan Belas

6K 482 18
                                    

Kebersamaan Zee dan Chika setiap berangkat dan pulang sekolah akhir-akhir ini memang sudah membuat teman-teman mereka curiga. bagaimana tidak, Chika yang dulunya anti sekali dengan Zee tiba-tiba bisa sedekat ini dengan Zee kan ada yang aneh. Namun Chika beralasan bahwa orang tua ia dan Zee bersahabat jadi sebelum pergi ke luar negeri ayahnya menitipkan Chika pada Zee. Sebenarnya alasan Chika itu tidak salah juga sih. Hanya fakta bahwa ia dan Zee sudah menikah itu saja yang tidak mereka ungkap. Namun tidak ingin teman-temannya berpikir terlalu jauh hari ini rencananya Chika akan pulang bareng Ashel saja

"Yuk balik", ajak Zee pada Chika saat kini mereka tengah di parkiran

"Hari ini gue balik bareng Ashel"

"Lah kenapa?"

"Ya terserah gue lah"

"Hmm...cape-cape gue nunggu dari tadi disini"

"Gak ada yang maksa lo nunggu gue juga"

"Ya udah deh, hati-hati ya. Kak Ashel titip kak Chika ya"

"Iya Zee", Ashel menatap tak tega pada Zee yang terlihat lesu dan mulai melangkah pergi

Tatapan Ashel beralih ke Chika, " Tega banget sih Chik, lo ngomong gitu ke Zee"

"Lah kan bener emang gak ada yang maksa dia nunggu gue"

"Ya tapi kan bisa ngomongnya biasa aja jangan ketus banget. Lagipula kata lo bokap lo yang nitip lo ke dia. Artinya dia nungguin lo karena dia jaga amanat bokap lo"

"Ck..jangan berlebihan deh Cel. Dia juga udah sering kok gue ketusin udah biasa dia. Lagian gue kan emang gini kalo ngomong"

"Tapi gue setuju sama Ashel Chik. Lo jahat sama Zee. Gimana pun dia udah mau dititipin lo selama ini. Kalo lo gak bisa manis sedikit ke dia. Seenggaknya jangan galak-galak napa. Kasian tuh anak jadi sedih gitu", ucap Dey

"Ih kalian kenapa sih. Udah lah Zee itu cowok masa kayak gitu aja baper sih"

"Cowok juga punya perasaan kali Chik"

"Ah udahlah mending pada balik yuk"

Langkah mereka terhenti melihat seorang perempuan menghampiri Zee

"Kak Zee"

"Iya kenapa?", tanya Zee ramah

"Aku boleh minta tolong gak"

"Minta tolong apa nih"

"Mmm tolong anterin aku pulang dong. Hari ini aku gak dijemput supir, gak ada temen barengan juga. Aku bingung pulangnya gimana"

Chika dan kawan-kawan tampak fokus memperhatikan obrolan perempuan itu bersama Zee

"emmm gimana ya", Zee tampak berpikir dan menimbang-nimbang. Zee hari ini bawa motor, motor yang tidak pernah ia pakai untuk membonceng wanita manapun kecuali sang mama dan Chika. Ia juga berniat tetap mengawal Chika pulang seperti dulu sebelum mereka menikah

Zee menengok ke arah Chika yang menatapnya tajam

"Gimana kak Zee, boleh ya?"

"Nama kamu siapa?", tanya Zee

" Raisha kak"

"Oh bentar ya"

Zee menengok sekitarnya melihat ada Ollan , Zee langsung memanggilnya

"Ollan sini deh"

Ollan buru-buru mendekat, "ada apa bro?"

"Gue minta tolong dong, anterin nih cewek balik ya. Namanya Raisha"

"Wes dengan senang hati tapi kok gue yang anter"

"Udah si gapapa kasian dia lagi gak di jemput. Raisha gapapa kan sama dia aja pulangnya. Namanya Ollan, orangnya baik kok tenang"

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang