Tiga Tujuh

6.2K 571 46
                                    

Drettt....Drettt....

Suara getar handphone di atas nakas dengan ringtone yang berbunyi mengusik tidur nyenyak seorang Chika

"Haduh siapa sih berisik banget!" Dengan terpaksa Chika mengangkat telpon tersebut

"Hallo Chik, lo dimana?" Suara Ashel disebrang sana membuat Chika membuka mata lebar

"Di rumah lah" Jawab Chika malas

"Lah lo belum berangkat buset ini jam berapa Chika. Kita kan kuliah pagi!. Masih maba jangan betingkah lo!"  Omel Ashel

Mendengar itu Chika langsung mengecek jam yang menunjukkan pukul setengah tujuh. Kelas akan dimulai 07.30 dan Chika belum sama sekali siap-siap.

"ASHEL GUE KESIANGAN!!!" teriak Chika lalu mematikan sambungan telepon sepihak

Semenjak Chika dan Zee tinggal berdua di rumah baru mereka memang ada saja kejadian heboh tiap harinya. Chika dan Zee sama-sama kerepotan mengatur pola hidup mereka, mengingat apa-apa juga harus mereka kerjakan berdua tanpa bantuan asisten rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga dan kegiatan kuliah memang membuat Chika lumayan kelabakan. Apalagi Chika masih mahasiswa baru. Untungnya Chika bisa satu kampus dengan sahabat karibnya Ashel jadi lumayan terkadang Ashel bisa sedikit membantu masalah perkuliahan.

Suara teriakan Chika jelas mengagetkan Zee yang masih terlelap di sampingnya

Zee bangkit dari tidur sambil membuka matanya, "kenapa teriak-teriak sih sayang?" Tanya Zee

"Kenapa-kenapa?, aku kesiangan, lagian kamu bukannya bangun malah masih tidur juga. Ini jam berapa Zee kamu itu harus sekolah dan aku ada kuliah pagi!" Omel Chika

"Emang jam berapa sih?"

"Setengah tujuh"

Mata Zee terbuka sempurna, "ya udah kenapa malah ngomel bukannya buruan Siap-siap nanti kamu telat"

"Lah kamu?"

"Aku mah gampang perjalanan ke sekolah gak nyampe 15 menit lah kampus kamu tuh jauh"

Ada benarnya juga kenapa Chika masih diam. Akhirnya Chika berlari menuju kamar mandi. Zee pusing sendiri melihat Chika yang gerasak gerusuk saat bersiap-siap. Perbedaan jelas terlihat Chika yang tampak sibuk sekali, dan Zee yang tampak santai tak perduli waktu.

"Dih ni mobil kenapa lagi" Chika mulai frustasi karena mobilnya tak mau menyala

Sedikit informasi, Chika kini sudah punya mobil pribadi yang pasti hasil jerih payah sang suami. Agak sulit jika tiap hari Zee harus mengantar Chika kuliah karena kampus dan sekolah mereka beda arah. Apalagi jam kuliah Chika yang tak menentu. Oleh karena itu, Zee mengajarkan Chika menyetir dan kini Chika bisa membawa mobil sendiri.

"Nyala please nyala please!" Usaha Chika masih tak membuahkan hasil. Chika yang kesal sampai menangis karena emosi. Sudah kesiangan mobil malah mogok pula

Zee yang baru keluar rumah menghampiri mobil Chika

"Kenapa?" Tanya Zee

"Hiks... Mobilnya gak mau nyala hiks...aku  udah kesiangan ini!" Zee heran sendiri melihat Chika menangis

"Coba sini!" Zee mencoba menyalakan mobil Chika tapi sama, tak bisa

"Harus di servis kayaknya, lagian mobil di pake mulu gak pernah dibawa ke bengkel" Ucap Zee

"Ya kan aku sibuk harusnya kamu sebagai suami bantu aku rawat mobil lah" Memang percuma menasehati Chika ujung-ujungnya Zee yang kena juga. Padahal Zee sudah sering mengingatkan Chika untuk sering-sering mengecek mobilnya ke bengkel. Tapi Chika selalu bilang nanti saja. Bahkan Zee pernah menawarkan diri untuk membawa mobil Chika ke bengkel tapi di tolak.

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang