Tiga Satu

7.8K 531 27
                                    

     Suasana canggung sangat Chika rasakan malam ini. Di ruang rawat Zee ini mereka hanya berdua. Chika bisa merasakan kalau Zee sedikit berbeda dari biasanya. Apa mungkin Zee masih marah?.

    "Lukanya pasti sakit banget ya Zee?" Pertanyaan konyol macam apa ini, Chika tau itu. Tapi dia hanya ingin cari topik daripada sekedar diam.

   "Lumayan" Jawab Zee singkat

   "Zee, mau minum?", tanya Chika masih berusaha mencairkan suasana

   "enggak" Jawab Zee dingin

   "Mau pipis mungkin?"

   "Enggak"

   "Udah ngantuk ya Zee?" Zee tak bersuara hanya menggeleng

    Daritadi pertanyaan Chika selalu dijawab super singkat oleh Zee. Sampai Chika bingung mau bicara apa lagi. Oh tuhan, apa yang harus Chika lakukan. Minta maaf?, oh tentu sulit.

   Setelah momen canggung, kini giliran Chika bingung harus apa. Zee sepertinya sudah tidur. Chika duduk di sofa sambil scroll sosial medianya yang terasa membosankan. Ditambah Chika harus mengecilkan volume handphonenya, ya iyalah ini rumah sakit apalagi Zee sedang tidur masa iya Chika malah berisik. Kalau ikut tidur juga Chika belum mengantuk.

   Chika termenung beberapa menit sampai.....

  "Kak...Kak Chika....!!!"

  Setelah sadar Chika menengok pada suara Zee yang memanggilnya. Ah Zee ini mana tahan dia cuek ke Chika lama-lama, bucin!.

  Chika tersenyum bahagia, dan menjawab dengan antusias, "iya kenapa Zee?"

  "Sini!" Dengan cepat Chika menghampiri Zee, "naik sini!" Kalimat selanjutnya ini membuat Chika bingung ditambah Zee menggeser tubuhnya dan menepuk space kosong disebelahnya

  "Aku ikut naik?" Tanya Chika memastikan

  "Iya sini!"

  "Emang muat, terus emangnya boleh?"

  "Muatlah, siapa juga emang yang gak ngebolehin?"

  "Kamu lagi sakit, nanti gak nyaman. Aku juga takut nyenggol luka di perut kamu nanti"

  Zee diam tanpa ekpresi, yang membuat Chika jadi sedikit takut

  "Ya udah terserah!", ucap Zee yang membuat Chika buru-buru naik ke atas ranjang sebelum Zee ngambek dan ingin membelakanginya.

  Zee memerhatikan wajah Chika yang kini ada tepat disebelahnya. Chika sampai kikuk sendiri karena Zee begitu fokus menatapnya

  "Jangan gitu lagi, aku gak suka", ucap Zee sambil mengusap rambut Chika. Ntah kenapa sentuhan itu berhasil membuat air mata Chika turun, dia langsung memeluk tubuh Zee

"Maaf....hikss....hikss...."

"Awshh aduh sakit...." Zee meringis kesakitan karena Chika menyenggol luka diperutnya

"Ehh iya maaf-maaf gak sengaja, lupa" Chika panik seketika dan melepas pelukannnya

"Udah gapapa", ucap Zee

"Jangan cuek dong Zee, aku minta maaf hikss..." Chika lanjut menangis

"Iya udah jangan nangis lagi" Zee mengusap air mata Chika

  Chika menatap Zee dengan tatapan bersalah, "maaf ya karena aku kamu jadi luka gini sekarang"

  "Aku gak masalah kok kalo harus luka-luka untuk ngelindungi kamu, Tian atau keluarga kita yang lain. Aku marah bukan karena itu"

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang