Dua Satu

6.3K 468 16
                                    

"ASTAGA KETIDURAN!!!", Chika terbangun dari tidurnya, menghela nafas saat melihat orang disampingnya pun sedang tertidur pulas

"bisa-bisanya ni anak malah ikut molor, udah dibilang mau jemput bunda sama Tian jam sembilan"

setelah makan malam tadi Chika dan Zee merebahkan diri mereka di kasur eh malah ketiduran

"Zee, bangun Zee!!!", satu tangan Chika membangunkan Zee dan satu tangannya lagi sibuk mencari hapenya di nakas

Chika terkejut, " Ya ampun udah setengah sembilan lagi, Zee buruan bangun"

"Eughhh apaan sih kak....!", gumam Zee masih menutup matanya

"Bangun ih, udah setengah sembilan nih kita kan harus jemput bunda sama Tian ke bandara"

Seketika Zee terbangun dari tidurnya, "astaga iya lupa!"

"Ya udah ayo buruan siap-siap"

Lantas Zee dan Chika buru-buru menyiapkan diri mereka masing-masing untuk segera pergi menuju bandara

Sepanjang perjalanan Chika terus ngomel-ngomel. Intinya Chika menyalahkan Zee karena mereka ketiduran tadi

"Ah udah pasti telat nih, lo sih malah ikut molor"

"Bunda sama Tian kasian"

Zee hanya diam fokus menyetir enggan menanggapi Chika rasanya lelah

"Zee ah elah gue ngomong"

Zee menengok sekilas Chika yang terlihat kesal itu, "iya sayang maaf ya, iya aku salah. Tapi ya gimana udah terlanjur juga kan yang penting sekarang kita buru-buru ya kesana"

mendengar tanggapan Zee itu Chika masih cemberut tapi cukup membuatnya diam tidak marah-marah lagi

Sekitar pukul setengah puluh mereka berdua baru sampai diarea bandara. Zee dan Chika buru-buru menghampiri Cindy dan Tian yang terlihat tengah duduk di kursi tunggu.

"Hai bunda, maaf ya kita telat. Udah nunggu dari tadi ya?", ucap Zee seraya menyalimi tangan Cindy

Usai Zee, Chika ikut pula menyalimi tangan sang bunda, "maaf ya bun kita ketiduran tadi. Ih Chika kangen banget sama bunda", ucap Chika lalu memeluk erat Cindy

"Iya sayang udah gapapa, kalian gimana kabarnya. Bunda juga kangen banget sama kalian"

"Alhamdulillah kita baik bunda. Bunda sama Tian juga kabarnya baik kan?"

"Iya alhamdulillah kita juga kabarnya baik kok. Cuma capek aja nih liat Tian udah ngantuk berat kayaknya", terlihat mata Tian sudah sayup-sayup menahan kantuk.

"Ya ampun kasian banget adiknya abang", ucap Zee lalu membawa Tian ke dalam gendongannya

"udah Zee gak usah digendong Tiannya berat pasti", ucap Cindy

"gapapa bunda kasian dia udah lemes, sini satu koper bunda juga biar aku yang bawa yuk kita balik", ajak Zee lalu berjalan dahulu dengan mengendong Tian sambil mendorong satu koper

"Zee koper satunya juga biar bunda aja yg bawa", ucap Cindy berjalan mengikuti Zee dengan Chika juga di sebelah nya

"jangan bunda, udah biar Zee aja. Bunda pasti capek abis perjalanan jauh udah kita satu-satu bawa kopernya"

Chika berniat mengambil koper ditangan Zee, "sini biar gue yg bawa", ucapnya namun Zee tak melepas koper itu, " Tuh koper yang di bunda aja yg kamu bawa", ucap Zee

"Tapi lo udah gendong Tian"

"Gapapa gampang ini mah, udah sana koper yg bunda aja"

"Iya deh, sini bun biar Chika yang bawa kopernya", ucap Chika beralih pada sang bunda

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang